Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Dekranasda NTT, Luncurkan 4 Varian Mie Berbahan Singkong dan Kelor

Kontributor : Ellena Editor: Redaksi
Bunda Julie Laiakodat dqn Bunda 2 Fransiaca Djogo bersama Staf Dekrnasda saat meluncurkan 4 varian mie Jumat (30/12).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Dekranasda NTT terus berkreasi menghasilkan produk olahan. Kali ini Dekranasda meluncurkan 4 varian mie berbahan singkong atau ubi kayu dan kelor. Juga kecap berbahan gula merah untuk atasi masalah stunting dirangkai dengan sosialisasi kelor untuk peningkatan SDM atasi gizi buruk dan stunting.

 

“Dan hal utama untuk atasi kedua masalah tersebut adalah asupan dan kami kedepankan penggunaan kelor. Berupa serbuk dan teh celup kelor. Selama 2022 UMKM binaan sejak Juli-Oktober dengan anggaran Rp. 20 M. Rp. 10 M untuk kacang-kacangan dan lain-kain dan Rp.10 M untuk produksi kelor. Kami berdayakan anak muda dan ibu rumah tangga sejak masih produk mentah dari tanam sampai “koru” sampai buat tepung dengan penghasilan 2 juta dan pengusaha.” Jelas Juli Laiskodat didampingi Bunda Fransisca Djogo kepada sejumlah wartawan di Kantor Dekranasda NTT Jumat (30/12).

 

Empat (4) macam mie yakni original ayam bawang dan oroginal mie soto, original mie kuah kari dan mie goreng spesial yang keduanya berbahan singkong dan kelor, serta kecap dibuat dari gula merah.

 

“Kami arahkan sekda untuk menggerakkan UMKM di NTT dan akan saya perjuangkan lewat jalur DPR RI karena tahun depan sudah tidak ada anggaran bagi kami.
Kami lihat anggaran PMT milyaran rupiah dan di NTT bahan lokal NTT sangat bergizi. Dan kami ingin PMT bahan lokal NTT (kelor) bisa masuk program PMT Nasional”, jelas Bunda Julie lagi.

 

“Baru-baru Menteri yang datang ke NTT sudah singgung kelor NTT dan hal ini akan kita dorong. Di perpustakaan ada dana untuk ibu hamil dan menyusui dengan pemberian makanan tambahan dari pangan lokal berupa serbuk kelor khas NTT”, tambahnya.

 

Terkait produk baru dari kelor yang dilaunching hari ini Julie Laiskodat menyampaikan produk kelor ini dipersiapkan untuk masyarakat NTT agar bisa menghadapi masa gelap resesi pangan 2023 untuk adaptasi, jika terjadi kekosongan distribusi dari luar negeri.

 

Julie menambahkan, Salah satu bahan dasar mie yakni gandum yang terbanyak datang dari Ukraina dan saat ini Ukraina sedang terlibat perang sehingga otomatis rantai distribusi gandum sebagai bahan utama mie akan terganggu bahkan terputus. Sehingga Bunda 2 Fransisca Djogo berinisiatif untuk pembuatan mie berbahan dasar singkong.

 

Ia melanjutkan sejak dulu singkong yang berlimpah di NTT menjadi bahan pangan lokal.

 

“Jadi Bunda 2 sudah membina dan membuka lahan puluhan hektar untuk tanam singkong sehingga stok singkong keringa sebagai bahan pembuatan mie tersedia dari NTT.
Walau masih diproduksi di luar NTT tapi dipastikan bahan dasarnya singkong dan kelor.

 

Julie menyampaikan Berbahan singkong dan kelor, mie goreng spesial dan mie kuah soto berbahan singkong dan kecap berbahan gula merah dengan nama B’pung Mie untuk cegah stunting.

 

Bunda 2 Fransisca Djogo sebagai pembina UMKM menambahkan, mie berbahan singkong dan kelor serta kecap gula merah ini glutten free dan bebas msg.

 

“Bahan lokal singkong dan Kelor di NTT sangat melimpah dan terbaik di dunia sangat bagus untuk PMT. Dan sudah mencukupi kalori dan protein serta tidak ada bahan msg didalamnya sehingga aman bagi ibu hamil dan anak-anak”, jelasnya.

 

Istri Wakil Gubernur NTT itu menambahkan, mie tersebut sangat Aman untuk orang yang memiliki riwayat maag, diabetes dan gejala stunting.

 

“Dengan program ini diharapkan dapat memberdayakan perempuan NTT dan juga memberdayakan bahan pangan lokal.
Tujuannya ada pemberdayaaan di masyarakat sehingga ekonomi petani NTT meningkat”, jelasnya.

 

Produksi mie singkong kelor sudah dimulai sejak sebulan lalu dan diproduksi oleh CV RAHARDJO INDOKARYA Indonesia dan didistribusi oleh PT Sahabat Mitra Strategis Jakarta Selatan dan sudah terdaftar pada Dinkes Pirt no 2053314010116-27.

 

Mie dengan kemasan premium dan dipasarkan dengan harga Rp.8.000 perbungkus dengan nama “B Pung Mie(mie asli orang NTT) itu di Kupang baru dijual di Autlet Dekranasda NTT di jalan Jenderal Sudirman Fontein.

 

Produk mie yang diklaim sebagai produksi mie pertama asal NTT dan berbahan tepung singkong dan kelor asli NTT ini punya kelebihan Low MSG, Low Glutatrin, tinggi serat dan bebas minyak trans.

 

Diawal produksinya, menurut Bunda 2 Fransisca Djogo, B’pung Mie diproduksi sebanyak 1 juta bungkus per bulannya.

Ia berharap B’pung Mie Asli Orang NTT Pung, menempati hati dan selera semua kalangan Pecinta mie instan.

  • Bagikan