KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Dalam rangka mengurangi resiko bencana selama musim penghujan dengan cuaca extrem, Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah terus menyikapi informasi yang dirilis BMKG El Tari.
Cuaca extrem di saat ini ditandai dengan hujan yang berlimpah, angin kencang, banjir dan longsor. Juga tinggi gelombang laut.
“Apapun yang dikerjakan oleh pemerintah tidak akan berhasil apabila warga masyarakat tidak peduli pada keselamatan dirinya masing masing. Oleh karena itu kita terus mendorong diseminasi informasi dari BMKG. Sejak bulan november itu BPBD sudah mengaktifkan posko siaga darurat bencana hidro metereologis di kantor BPBD. Lalu kita pastikan pusat pengendalian operasi bencana BPBD provinsi yang bertempat dilasiana aktif 7×24 jam”, kata Kalak BPBD NTT Ambrosius Kodo dalam ketrangan pers bersama Kepala BMKG dan Kadishub NTT dipandu Karo Administrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Parera, Kamis (29/12).
Ia menambahkan, banyak hal yang sudah dilakukan BPBD NTT.
“Pemerintah provinsi NTT melalui BPBD sudah mulai mengingatkan dan mengarahkan pemerintah kabupaten/kota sejak BMKG merilis perkiraan awal musim hujan di bulan oktober 2022. Pemerintah provinsi, BPBD provinsi sudah mulai melakukan upaya – upaya, informasi kepada masyarakat, melalui surat edaran yang ditandatangani oleh pak wakil gubernur. Sudah diingatkan kepada pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan dan siap siaga. lalu kemudian kita tindaklanjuti dengan koordinasi teknis ke BPBD kabupaten/kota. Dan ketika memasuki bulan natal dan tahun baru kita mendapat rilis dari BMKG bahwa ada potensi cuaca extreme”, jelas Ambros.
“Kita meningkatkan himbauan-himbauan kepada masyarakat melalui bapak gubernur, bapak wakil gubernur dan BPBD. Kita memanfaatkan whatsapp, media sosial yang lain instagram, tiktok dan youtube BPBD provinsi yang bisa memberikan himbauan apa yang beberapa hari terakhir ini publik sempat resah dengan informasi adanya badai padahal yang kita hadapi cuaca extreme”, tambahnya.
Menurut dia, masyarakat harus dibuat tenang ketika menghadapi cuaca extrem.
“Yang kita butuhkan adalah ketenangan dan kesiapsiagaan untuk saudara – saudari kita yang tinggal di lereng. Di pinggiran sungai atau dataran rendah. Di sekitaran aliran sungai, siaga apabila ada hujan dengan kapasitas tinggi”, imbuhnya.
Ia menegaskan, apabila jarak pandang 30 meter tidak terlihat maka segera evakuasi diri.
“Karena kita hanya punya 1 nyawa oleh karena itu peduli pada keselamatan.
Ia minta masyarakat yang akan mengonfirmasi sesuatu yang terjadi di lapangan, bisa menghubungi nomor call center 081138447777.
“Atau mau menyampaikan laporan pengaduan bisa ke nomor call center tersebut. Aktif 7×24 jam”, pungkasnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.