Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ketika Padang Fatumonas, Jadi Saksi Pelantikan IKA

Kontributor : JN_Ellena Editor: Sintus
Gubernur NTT Viktor Laiskodat didampingi Bupati Kupang Korinus Masneno saat disambut Ketua IKA Gregorius Baitanu menuju lokasi acara di padang Fatumonas Sabtu (4/6/22).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat (VBL) memilih melantik organisasi kemasyarakatan Ikatan Keluarga Amfoang (IKA), di luar gedung. Pelantikan dilakukan di padang Fatumonas.

“Pelantikan di padang, karena kantor hari ini bukan di gedung, kantor hari ini adalah bagaimana kita punya ternak di padang, bagaimana pertanian kita, bagaimana industri kita. Kantor itu hanya back up administrasi untuk seluruh kerja kita di lapangan. Namanya juga ASN, Aparatur Sipil Negara, yang melayani public, makanya disebut public service, bukan tunggu di kantor untuk publik datang, tapi datang untuk melihat public,” kata VBL saat melantik Pengurus IKA Sabtu (4/6/22).

Ia menambahkan, menjalankan program pembangunan di masyarakat, Pemerintah tidak bisa sepenuhnya bergerak sendiri, namun membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan organisasi seperti IKA yang baru dilantik ini.

Gubernur VBL meminta agar IKA dapat melihat dan mendukung pengembangan sektor unggulan di Amfoang .

 

Menurut VBL, Amfoang adalah tempat yang sangat mahal di saat Timor terkenal sebagai pulau yang panas. “Kita mempunyai spot di Amfoang yang begitu indah, sabana yang begitu luar biasa dengan kesejukan alam,”, ucap dia.

 

Ia menegaskan, saat ini tidak bisa lagi kerja dan doa dengan cara-cara biasa, tetapi mari bangun cara berpikir dan desain kerja. Bagi Politisi Nasdem ini siapapun pemimpinnya harus berpikir untuk semua.

“Jangan hanya yang pilih kita yang kita bantu. Kalau itu cara berpikir Gubernur, maka Manggarai, Ngada, Nagakeo tidak mungkin dibangun karena yang pilih saya disana 10 %, ada yang 7 %. Bagi  VBL, cara berpikir kita sebagai pemimpin adalah kita diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Tuhan untuk membangun semua, maka alasan politik tidak lagi menjadi alasan untuk melayani. Itulah mindset dan moralitas seorang pemimpin, jangan kita terjebak dengan urusan-urusan primordial,” tegas Gubernur VBL.

 

“Saya terima itu sebagai pengorbanan karena saya belajar bahwa hidup adalah cinta kasih. Cinta kasih itu bentuknya bukan saja hai bapa saya sayang bapa, tapi berapa banyak kita berkorban, berapa banyak kenikmatan yang hilang untuk mengasihi orang lain,” ungkapnya.

 

Selanjutnya Gubernur VBL meminta, dimulai dari Amfoang, semua pihak harus  berhenti dengan cara berpikir fatamorgana. Mulai berpikir dengan teori Paulus. “Rasul Paulus mengatakan iman itu dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan itu bisa dibuktikan dengan program kerja Tuhan Yesus dalam membebaskan kaum hina, yaitu orang lapar, haus, telanjang, terpenjara, orang asing,” katanya.

 

Gubernur VBL menyampaikan, “Semua badan Pengurus IKA perlu memahami, ketika sudah dilantik,  maka harus sadari bahwa tanggung jawab saya saat ini adalah sebagai seorang pelayan yang melayani orang-orang yang  hina, orang hina itu siapa saja ? orang yang lapar dan haus, telanjang, terpenjara, sakit dan orang asing. Yang terpenjara itu bukan terpenjara karena korupsi, tapi yang dimaksud adalah terpenjara sosial, terpenjara ilmu pengetahuan, terpenjara infrasutruktur, seperti Amfoang bagian utara itu kalau musim hujan, terpenjara karena tidak ada akses untuk keluar atau masuk, untuk itu Kita harus cari akal supaya mereka-mereka bisa keluar dari penjara tersebut”.

 

“ Lapar dan haus programnya apa? kalau misinya mau menolong mereka yang lapar dan haus, ya harus membangun pertanian, peternakan, perikanan. Program ini bukan programnya Gubernur, bukan programnya pemerintah, tapi itu Programnya Tuhan Yesus, jadi sapa yang tidak kerja sungguh-sungguh tanam jagung, tanam segala macam, pelihara sapi, dan lainnya dia sedang gereja (beribadah,red) tetapi dia tidak menghormati Tuhan Yesus. Ingat baik-baik semua yang hadir disini, kalo nanti sapi tidak diurus, kambing tidak diurus, kebun tidak diurus dengan baik, maka kau pergi ke gereja pun, kau menghina Tuhan”. Tegas Viktor

 

Jadi kedepan badan pengurus Ikatan Keluarga Amfoang kalau kerja, khususnya Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), harus berani nyatakan “kami telah mengerjakan program Tuhan Yesus, supaya orang tidak boleh lapar lagi, tidak boleh haus lagi, tidak boleh telanjang lagi, tidak boleh ada yang terpenjara dalam ilmu pengetahuan, tidak boleh ada lagi orang asing di negerinya sendiri”.

 

“Orang asing itu, orang yang tinggal dengan kita tetapi kalau ada hal-hal penting justru mereka tidak diikutertakan dan tidak dilibatkan bahkan mereka diusir, contohnya, kalau gubernur mau datang (kunjungan,red) anak-anak diusir dan dilarang  ada di situ. Justru inilah kesalahan cara berpikir yang telah dilakukan turun temurun, seharusnya anak kecil sejak awal kita sudah harus bangun cara berpikir mereka, karena itu jangan pernah usir anak kecil, biarkan anak -anak kecil mendengar Gubernur bicara, Bupati, DPRD dan biasakan anak-anak dekat dengan Pemimpin, sehingga cara berpikir mereka akan berubah dan itu membuat mereka semangat, Ini tantangan kita kedepan”, Tegas Gubernur NTT.

 

Terpenjara menurut Gubernur Laiskodat  bukan karena korupsi, tetapi terpenjara sosial, terpenjara ilmu pengetahuan, terpenjara infrastruktur. “Seperti Amfoang Utara, jika musim hujan mereka terpenjara, kita harus cari akal supaya mereka keluar dari penjara-penjara seperti itu. Lapar haus program kerjanya pertanian, peternakan, perikanan. Orang asing itu orang yang tinggal dengan kita tetapi tidak kita ajak misalnya saat Gubernur datang, apalagi anak kecil. Saya paling marah jika saya datang ada yang mengusir anak kecil. Karena biarkan anak kecil mendengar Gubernur, Bupati, anggota DPRD bicara apa supaya mereka terbiasa dekat dengan pemimpin sehingga cara berpikir mereka akan berubah dan membuat mereka semangat. Ini program Tuhan Yesus, bukan program kerja Gubernur,” katanya.

 

Gubernur Laiskodat berharap, dengan terbentuknya Ikatan Keluarga Amfoang, dapat dibangun sinkronisasi, diskusi. “Bicara dan merubah cara berpikir. Turun sampai di kampung. Diskusi bukan di kota. Datang dengan seluruh networking yang ada di bawa di kampung, diskusi di kampung. Dan  misalnya, sumber air panas di Oh Aem bagaimana disinergikan dengan teropong bintang di Timau. “Restorannya ada atau tidak. Berjuang dan fokus untuk itu. Karena Amfoang ini tempat yang sangat kaya. Kedepannya orang datang ke tempat sejuk, ada restoran enak dan semua fasilitas yang mendukung. Kita kembalikan Amfoang menjadi tempat susu dan madu.

 

“Kita harus kembali untuk bangun kampung kita masing-masing. Kita punya banyak orang-orang pintar dan ahli di bidangnya masing-masing. Mari kita diskusikan dan kerja berkolaborasi dan hasilnya  tidak sempurna tidak apa-apa, tetapi nanti juga sempurna kalau kita melakukan secara terus menerus menuju kepada sempurna”, Tegas Gubernur

 

VBL juga mengatakan, Rakyat jangan dibuat susah gara-gara pemerintah tidak berani mengambil keputusan untuk menangani permasalahan yang terjadi. “Seperti Jalan, VBL mendorong Bupati untuk berani meminjam uang untuk pembangunan. Contohnya bagi VBL kita pinjam uang bangun jalan untuk rakyat, cicil uangnya bukan cicil jalannya. Karena kalau cicil jalan kita pasti kalah waktu, itu cara berpikir yang benar. Pak Bupati jangan tanggung-tanggung. Ini bukan kita punya uang. Ini negara punya uang dan regulasinya sudah ada dan diberikan kepada kita, pinjam uang, seluruh pertanian didorong, peternakan kita dorong dan pasti berhasil, kalau setiap saat kita pantau perkembangannya, dan secara bersama-sama bersinergi saling bahu membahu menjalankan program ini, pastinya  berhasil.

 

Ia mengatakan, jadi pemimpin jangan tertarik pada pujian, tetapi harus berani di kritik, apalagi kalau kritik yang membangun untuk kesejahteraan masyarakat harus diterima. “Karena itu kita sebagai pemimpin harus berperan aktif dalam pembangunan ini. Pak Bupati, Wakil bupati, anggota DPRD, dan kita semua, ada juga Kapolres dan Dandim, kita harus berkolaborasi membangun Kabupaten Kupang, manfaatkan APBD sebaik-baiknya utamakan Program unggulan seperti Pertanian dan Peternakan, serta Infrastruktur”, Jelas Putra Semau tersebut.

 

Menutup sambutannya, Gubernur NTT VBL menyampaikan “Saya harapkan dalam semangat ini saya terus mendorong, tidak dalam semangat untuk membenci tetapi sebagai pemimpin saya mendorong kita semua termasuk saya mendorong diri saya sendiri  untuk tidak boleh menyerah dengan rasa capek supaya kita jangan berada didalam kelompok miskin”.

Selamat untuk badan pengurus Ikatan Keluarga Amfoang masa bakti 2022 – 2026,”

Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno menyampaikan, “hari ini ketika IKA telah bermetafora menjadi organisasi yang kemudian akan lebih bermanfaat lagi bagi daerah ini, dengan tugas dan tanggungjawabnya.  Tidak ada orang yang tidak pernah menabur tapi rajin menuai, ketika IKA ini ada, taburlah kasih hari ini karena waktunya akan tiba anda akan menuai.

 

Bupati dan Wakil Bupati Kupang juga menyampaikan Proficiat bagi Bagi Badan Pengurus Baru Ikatan Keluarga Amfoang Periode 2022-2026. “Saya ucapkan selamat berkarya, mari kita saling bergandengan tangan membangun negeri yang kita cintai ini, wujud kecintaan itu adalah bergandengan tangan dalam cinta untuk membangun negeri ini”, ucap dia.

 

Ketua IKA Goris Baitanu mengatakan, organisasi IKA sebagai wadah persatuan masyarakat Amfoang.

“IKA siap berkolaborasi bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat diantaranya dengan pengembangan lahan pertanian seluas 50 Ha dan juga pembuatan cekdam untuk budidaya ikan”, terangnya.

 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut  Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Staf Khusus Gubernur Prof. Daniel Kameo, Staf Ahli Gubernur dr. Mese Ataupah, Kadis PMD Provinsi NTT Viktor Manek dan seluruh tokoh dan masyarakat Amfoang.

  • Bagikan