Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kok Bisa ya !! Istri Walikota Jayapura Gunting Pita Peresmian Gedung Baru Jemaat Samaria Noelbaki.

Kontributor : Mercy Editor: Sintus
Istri Walikota Jayapura Ny. Kristina L. Mano saat mengunting pita peresmian gedung gereja Jemaat Samaria Noelbaki Minggu, (8/5/22).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat didampingi Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dan rombongan menghadiri acara peresmian gedung Jemaat Samaria Noelbaki di Jln.Timor Raya KM.16 Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Minggu (8/5/22). Kedatang rombongan disambut dengan sukacita oleh Ketua Sinode GMIT, para Pendeta se-Klasis Kupang Tengah bersama Jemaat Samaria.

 

Acara diawali dengan pembukaan selubung papan nama gereja dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur NTT, dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh istri Walikota Jayapura, Ny. Kristhina L.Mano.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menandatangani prasasti peresmian gedung gereja Jemaat Samaria Noelbaki Minggu (8/5/22).

Ibadah syukur dipimpin Pendeta Yulian Widodo, M.Th.

 

Berangkat dari tema “Ratapan sebagai Media Pemulihan”, Pdt. Yulian Widodo, M.Th dalam suara gembalanya menyatakan, meratap bukan sebagai tanda kelemahan, sangat manusiawi setiap ratapan manusia. Esensinya manusia tak dapat hidup sendiri, dengan melibatkan Tuhan pasti akan ada penghiburan. Melalui Gedung Gereja yang baru, Tuhan ubah ratapan Jemaat Samaria menjadi sukacita. Tidak sebatas pembangunan gedung saja, tapi juga manusianya. Melalui Jemaat Samaria Noelbaki juga, ada rumah belajar dan perpustakaan untuk membangun Sumber Daya Manusia,”ujar Pdt.Yulian Widodo.

 

Ia menyebut, Pertolongan ajaib Tuhan nyata terjadi dalam pengembangan, pelayanan dari pembangunan gereja ini. Rumah belajar tersebut merupakan sebuah keputusan persidangan Majelis Jemaat, menaungi kurang lebih 233 anak Samaria dan umat lain. Dalam keterbatasan, Jemaat Samaria terus berkomitmen mempersiapkan orang-orang muda untuk berkarya dalam hidup nyata,”terangnya.

 

Kehadiran Walikota Jayapura Benhur Tomy Mano bukan tanpa sebab.

 

Salah satu donatur GMIT Samaria Noelbaki ini mengutarakan alasannya bisa sampai ke Desa Noelbaki, karena pendamping hidupnya (istri) berasal dari Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

 

Ayah mertua dari Walikota tersebut berdomisili di Desa Noelbaki. Kepedulian dari Walikota Benhur Mano merupakan wujud cinta dan kasih.

 

Harapannya, semoga Jemaat Samaria Noelbaki, terus maju membangun iman jemaat dalam tugas pelayanan dan karya nyata.

 

Ketua Sinode GMIT, Pdt.Dr.Mery Kolimon mengatakan, gedung gereja yang baru ini harus dapat dirawat dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

 

Ia mengapresiasi toleransi dan kebersamaan lintas agama baik muslim maupun katholik atas keterlibatannya sebagai panitia dalam penyelenggaraan acara ini.

 

Selain itu, upaya literasi yang dibangun dari GMIT Samaria Noelbaki juga dipuji oleh pimpinan Sinode tersebut, karena menurutnya gagasan tersebut sebagai wujud terciptanya generasi penerus yang berkarakter.

 

Ia berpesan kepada Jemaat Samaria, jadikan gereja ini sebagai tempat perlindungan, tempat perteduhan baik fisik maupun iman dan spiritual.

 

Ia mengingatkan jemaat tentang bulan Mei sebagai bulan budaya, karena itu refleksikan hal-hal baik dalam budaya.

 

Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat memgungkapkan dari Jemaat Samaria Noelbaki ada pelajaran yang ia peroleh sejak awal tiba di lokasi acara.

 

Gubernur mengakui menemui teori-teori kolaborasi yang hebat dan indah, maka terbentuk pelayanan yang hebat.

 

“Saya yakini konsep hebat dari pelayanan di Jemaat ini, datang dari pemikiran cerdas panitia. Panitia yang terbentuk pasti kumpulan orang-orang cerdas. Konsep acara yang hebat, juga program yang sudah berjalan yaitu rumah belajar”, pujinya.

 

Lebih lanjut Gubernur mengatakan, gerakan disiplin harus datang dari Gereja.

 

Ia mendorong para pendeta agar dapat mengajar di Sekolah Minggu, untuk membangun pemahaman, bangun desain pemikiran yang hebat bagi tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa.

 

“Marilah kita bekerjasama dan sama-sama bekerja bangun sesama untuk NTT lebih sejahtera, bebas dari kemiskinan, bebas dari stunting dan bebas dari segala keterpurukan. Berupaya kerja keras tinggalkan stigma buruk tersebut,”tandasnya.

 

Pada akhir acara, anak-anak didikan GMIT Jemaat Samaria Noelbaki mengemukakan harapan dan tekad mereka di depan Gubernur Laiskodat serta Pejabat yang hadir. Sebagian dari mereka menyampaikannya dalam bahasa Inggris.

 

Acara ini juga turut dihadiri anggota DPRD Prov. NTT, Pejabat dari Polda NTT dan Polres Kupang, serta tokoh masyarakat dari umat Muslim maupun Katholik.

  • Bagikan