Stunting, Kematian Ibu dan Bayi, Benang Merah, Yang Saling Berhubungan

Reporter: NH/PKPEditor: Sintus
  • Bagikan

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Kabupaten Kupang di bawah kendali Korinus Masneno dan Jerry Manafe, gencar melakukan sosialisasi pencegahan Stunting dan kematian ibu dan bayi.

 

Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Wakil Bupati Kupang di Oelamasi Selasa, (21/12/2021).

 

Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe dalam sambutannya  pada Peluncuran Tim Percepatan Pencegahan Stunting, AKI dan AKB di Aula Wakil Bupati Kupang mengatakan, Stunting, kematian Ibu dan Bayi, ibarat benang merah yang saling berhubungan. Hal ini mendasari Pemkab Kupang untuk mengambil kebijakan dengan mengintegrasikan tim penanganan stunting yang telah dibentuk tahun 2019, sebuah tim kerja yang fokus pada penurunan angka kematian ibu dan bayi.

 

Wabup Jerry menjelaskan, penanganan stunting serta pencegahan kematian ibu dan bayi, pada prinsipnya adalah sebuah problematika dibidang kesehatan yang patut diperhatikan secara serius dan ditangani secara terintegrasi.

“Berbicara soal penanganan stunting, penyebabnya didominasi oleh kualitas gizi anak yang berkaitan dengan kualitas gizi dan kesehatan ibu hamil. Ini sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi baik pada masa persalinan maupun masa neonatal”, kata dia.

 

Atas nama Pemkab Kupang, Wabup Jerry menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak terutama kepada tim LSM/NGO lokal, nasional maupun internasional. Serta perhimpunan profesi kesehatan dan gizi yang telah ikut mengambil bagian untuk berkolaborasi bersama Pemkab Kupang dalam tim kerja ini.

 

Menurut Manafe, Pemerintah telah berkomitmen untuk menuntaskan problem ini melalui program dan kegiatan pembangunan yang terencana dengan target yang maksimal dari para mitra pemerintah yang tergabung dalam tim ini. Semoga dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki seluruh pihak akan membentuk sebuah kekuatan baru yang mampu memberikan dampak positif dalam menekan angka stunting serta kematian ibu dan bayi di kabupaten Kupang.

 

“Tim yang terbentuk ini dinilai publik hanya menjadi bentuk keberpihakan kita secara administrasi tanpa adanya langkah eksistensi kita dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang dihadapi daerah ini. Oleh sebab itu, besar harapan kami tim kerja yang telah terbentuk dapat mempedomani tugas masing-masing dan rencana kerja tim dengan sebaik-baiknya. Persiapkan data yang akurat dan bangun diskusi yang efektif antar anggota tim sehingga sasaran penanganan stunting serta angka kematian ibu dan bayi di kabupaten Kupang bisa ditekan sesuai target yang direncanakan”, ujar Jerry Manafe.

 

Ketua Pokja Stunting NTT Sarah Leri Mboeik mengatakan, Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting menjadi hal utama Pemerintah Indonesia dan Provinsi NTT. Karena berkaitan erat dengan kualitas SDM yang menentukan kunci kesuksesan suatu negara.

 

Mboeik menjelaskan, masalah Stunting, AKB dan AKI memberi sinyal bahwa ada masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar mencegah dan menurunkan pravelensi stunting. Serta belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai pada kelompok sasaran prioritas yaitu ibu hamil dan anak-anak dibawah 2 tahun.

 

Menurutnya, semua OPD maupun LSM belum melakukan intervensi yang optimal. Hanya sekedar melihat seolah ini hanya merupakan program dari OPD tertentu. Sedangkan di Provinsi NTT angka stunting dan kematian ibu dan anak cukup tinggi.

 

Mantan anggota DPD RI ini memberi apresiasi dan terima kasih kepada Pemda kabupaten Kupang yang telah serius merespon dan membentuk pokja yang sama untuk mencapai komitmen bersama Gubernur dan Bupati/Walikota menuju 10% prevalensi stunting 2023 dan Zero AKI-AKB. Launching ini merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen dalam kerja nyata konvergensi menuju SDM unggul Indonesia di Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang.

“Saya percaya dengan kontribusi kita yang hadir serta para stakeholder lainnya yang terlibat mampu menurunkan AKI-AKB serta Stunting”, ujar Sarah.

 

Sosialisasi dihadiri oleh Yahdi Mayasya District Koordinator MOMENTUM USAID, dr. Yustina Yudha Nita perwakilan dari POKJA STUNTING AKI AKB PROV. NTT, Kadis Kesehatan dr. Robert Amheka, Kepala BP4D Marthen Rahakbauw, Kadis Perikanan Jackson Baok, Kadis Peternakan Leky Matte serta pada perwakilan OPD terkait lainnya.

  • Bagikan