TPKAD, Wadah Koordinasi Antar Instansi dan Stakeholder

  • Bagikan
ASS II Sekda NTT Ganef Wurgiyanto saat membuka Pertemuan Bakohumas Selasa (28/9/21).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Biro Administrasi Pimpinan Setda provinsi NTT Selasa (28/9/21) menggelar Pertemuan bakohumas lingkup provinsi NTT. Kegiatan berlangsung di Hotel Ima Kota Kupang. Membacakan Sambutan Gubernur NTT, Asisten II Sekda NTT Ganef Wurgiyanto menegaskan, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah merupakan wadah koordinasi. Wadah Koordinasi antar instansi dan stakeholder ini berperan penting dalam meningkatkan akses keuangan dan perekonomian daerah.

Selain itu, pembentukan TPAKD untuk mendorong berbagai jasa keuangan agar terus meningkatkan peran  pembangunan daerah. Juga menggali potensi daerah yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan daerah.  Serta mendorong optimalisasi potensi sumber dana di daerah dalam rangka memperluas persediaan pendanaan produktif, untuk pengembangan UMKM. Usaha yang besar atau skala bisnis dan pembiayaan pembangunan.

 

“TPAKD merupakan wadah koordinasi instansi dan stakeholder terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera. TPAKD, suatu entitas adurasi yang lebih imposible dan expansive dalam menjalin komunikasi, koordinasi dan interogasi demi percepatan akses keuangan daerah, ” ujarnya.

 

Ganef menegaskan, kehadiran  TPAKD juga, dalam rangka mensinergikan sektor produktif dan finansial yang selama ini belum terjalin dengan baik. TPAKD merupakan ruang pembiayaan yang mengakses keuangan untuk masyarakat, Oleh karena itu TPAKD hadir untuk mendukung program-program ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan pendapatan.

 

Lebih lanjut, Ganef juga menegaskan, perlu dilakukan langkah-langkah percepatan dalam mendorong akses keuangan daerah yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di provinsi Nusa Tenggara Timur.

 

“Pemerintah menyadari selama ini  masyarakat kesulitan untuk mendapatkan akses keuangan dengan berbagai alasan dan berbagai pemikiran yang dihadapi masyarakat. Katanya untuk mengurus perbankan mereka takut atau sulit, yang ke dua juga takut bunganya juga mereka tidak tahu. Karena itu adalah tanggung jawab kita semua yang duduk di sini, dapat memberi akses dan pemahaman kepada masyarakat mengenai TPAKD terutama UMKM, “ungkapnya.

 

“sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan suatu daerah tidak bisa diperjuangkan sendiri. Perlu melibatkan berbagai pihak dengan peran dan kontribusi yang optimal disertai spirit kolaboratif. Bukan sekedar kerja yang birokratif,” tegas Ganef

 

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Dr. Lery Rupidara mengatakan, kegiatan pengukuhan TPAKD kabupaten/kota se-provinsi NTT sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Pengukuhan Tim TPAKD untuk memacu pemerintah agar mempercepat berbagai kegiatan di sektor keuangan. Atau pembiayaan dan perekonomian yang mengusung prinsip kerja kolaboratif, partisipasi, dan berkelanjutan.

 

“Kehadiran TPAKD juga untuk meningatkan literasi dan inklusi keuangan lewat knowledge, skill  dalam bentuk peningkatan fasilitas baik dalam pendidikan. Bentuknya beerupa 1 anak 1 rekening yang akan di laksanakan nanti pada ulang tahun NTT 20 Desember nanti,” ungkap Lery

 

“Sedangkan dalam bidang kesehatan, TPAKD membantu melaksanakan percepatan vaksinasi, mengaktifkan market place untuk mendukung usaha mikro kecil daan menengah. Juga membangun jejaring pasar dengan Telkom, ” pungkasnya. (SP Biro AP NTT/Ellena)

 

  • Bagikan