Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Partai Nasdem Utus 6 pemuda Amarasi Belajar Bertani di GS Organik

6 Pemuda Kabupaten Kupang bersama Pengurus Partai NasDem dan Dir GS organik di lokasi pengolahan Pupuk Selasa (14/9/21)

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Perhatian partai Nasdem kepada sector Pertanian patut diapresiasi. Saking seriusnya, partai Nasdem NTT mengutus 6 anak muda dari Amarasi untuk belajar bertani di GS Organik. Lokasi pertanian modern itu ada di desa Penfui Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Untuk menjadi saksi atas keseriusan itu partai Nasdem mengajak sejumlah Wartawan ke lokasi tempat 6 anak Milenial itu “bersekolah”.

“Jadi kita datang ke sini untuk melihat bahwa benar ada 6 anak muda yang diutus ibu Julie laiskodat untuk belajar”, kata Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPW NasDem NTT, Elas Jamawara, kepada awak media, di lokasi kebun GS Organik Selasa (14/9/2021).

Heri Nono, Wakil Ketua DPW bidang pertanian DPW NasDem menjelaskan, Kabupaten Kupang khususnya Amarasi sangat cocok dibangun agrowisata karena udaranya sejuk. Ia mengatakan kunjungan Partai Nasdem ke lokasi ini, ingin melihat langsung progres anak binaan Partai NasDem di kebun GS Organik.

“Ada 6 pemuda Amarasi yang dititipkan ibu Julie Laiskodat di tempat pelatihan GS Organik ini. Untuk apa mereka belajar di sini ? supaya mereka menjadi corong setelah kembali ke daerah. Corong apa ? system organic ini yang musti dilanjutkan di sana. Bagaimana mereka belajar pola budidaya sayuran, untuk mereka sendiri. Mereka akan mendesain daerah itu dan akan menarik banyak orang,” ujar Ketua Petani NasDem itu.

Menurut dia, seluruh DPD Partai nasdem akan menyiapkan dua kebun contoh di masing-masing daerah untuk pengembangan agrowisata. “Kita mau menunjukkan bahwa Nasdem itu ada di masyarakat. Seluruhnya difasiltiasi oleh nasdem. Mereka akan belajar bagaimana membuat pupuk cair, padat dan membutuhkan alat pencacah. Ketika mereka ada di sini lalu kembali dengan tangan hampa ya sama saja, kalo tidak dibekap dengan alat (sarana). Jadi apa yang kurang pasti nasdem fasilitasi. Supaya jangan sia-sia dan mereka melanjutkan di sana”, ujarnya.

Fides Taebenu, salah satu Pemuda asal Amarasi Barat menyatakan,  bersyukur diutus untuk belajar di pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) GS Organik kelas madya.

“Kalo disana pakai pupuk urea. Di sini pupuk organic. Daun-daun ijo, pakai juga batang pisang. Pupuk kandang. Kami 4 hari dilatih. Semua yang dipelajari akan dipraktekkan di sana”, kata Fides.

Sedangkan Gestianus Sino, direktur P4S GS Organik mengatakan, tempat pelatihan ini sangat sederhana namun sudah membantu banyak Petani

“Saya diminta tolong oleh bunda Julie Laiskodat pasca balik dari Kotabes (Amarasi). Permintaan beliau yakni melatih pemuda di NTT untuk bisa menjadi Petani yang produktif. Karena bagi saya bertani itu tidak berpikir terlalu berat tapi harus bergerak secara cepat dan tepat. Juga harus memiliki hobby bertani ,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa semestinya wilayah yang memiliki banyak sumber air harus bersyukur karena alam secara garis besarnya sudah siap, tinggal eksekusi. Para petani hanya belajar cara membuat pupuk organik padat, pupuk oganik cair dan pestisida organik.

“Dasar membuat pupuk organik harus belajar secara baik. Bertani itu jangan rencana yang besar, tapi lakukan apa yang kita bisa dan mampu terlebih dahulu. Lakukan secara serius sampai berhasil baru pindah ke target lain,” ujarnya.

Gestianus menambahkan, petani yang cerdas itu harus bisa berjalan sambil berdandan, dan itu saya lakukan sudah hampir 11 tahun. Kini Ibu Julie Laiskodat berikan kesempatan kepada GS Organik Matani untuk berkreasi bersama petani muda di daerah.

Selain sebagai spesialis petani tanaman organik, dirinya juga aktif di seminar-seminar baik di daerah, nasional bahkan Internasional. Terakhir dirinya diundang sebagai narasumber atau bintang tamu pada program Kick Andy di Metro TV.

“Saya sedikit memberi pemahaman agar para petani tidak salah melangkah. Boleh budidaya bibit sebanyak mungkin, tapi jangan melawan alam, karena alam di NTT ini berbeda. Jadi harus ada kelender tanam. Rotasi tanam yang baik dan benar akan menghasilkan hasil yang baik,” kata Gestianus.

Menurutnya, petani yang cerdas akan butuh totalitas, tidak bekerja setengah setengah. Hidup di Indonesia tak perlu jadi pejabat, jadi petani pun bisa. Karena selagi manusia butuh makan maka harus ada petani yang menyediakan makanan tersebut.

“Kedepan minimal seluruh kota dan kabupaten di NTT harus ada GS. Harus jadi petani yang berdasi. Ayo bergerak untuk segera tuntaskan persoalan petani sukses jangka panjang. NasDem sudah memulainya, kiranya para petani harus merespon ini secara bijak demi kemakmuran petani di masa yang akan datang,” tandasnya.

Sedangkan terkait market, dirinya berharap para petani di desa punya pendataan yang jelas antar petani. Jangan setiap wilayah menanam dan menjual hal yang sama. Harus cerdas membaca peluang setiap supermarket.

“Jangan menumpuk pada hal yang sama. Harus ada inovasi. Kegagalan nampak ketika permintaan pasar rendah, dan para petani menanam dan menjual barang yang sama. Satu tanam tomat yang lain juga tanam tomat. Mau berhasil bagaimana,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa NasDem NTT adalah partai pertama yang bekerja bersama dengan GS Oraganik untuk membina Petani muda. “Kebetulan saya juga merupakan duta Petani muda Indonesia”, pungkasnya. (Sintus)

  • Bagikan