Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kelor Berpotensi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat NTT

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Kelor berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki kesehatan masyarakat. Hal ini disampaikan Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno selaku Ketua Dekranasda Provinsi NTT kepada media dalam jumpa pers minggu (05/09/2021).

Julie Laiskodat mengatakan, saat ini Dekranasda mempunyai banyak binaan UMKM serba Kelor dengan produk seperti sabun, nugget, coklat. Juga teh, dan kopi Kelor.

Ia mengaku belum puas mengembangkan Kelor.

Awalnya saat menjadi Ketua Dekranasda, Julie Laiskodat dan Maria Djogo (Istri Wakil Gubernur) masih awam.

 

“Kami belajar ke Kang Dudi, Owner Moringa Organic Indonesia (MOI) pada akhir tahun 2018 di Blora dan pada 2019.

“Pak Gubernur juga mengirimkan 100 orang Keloris (sebutan untuk pelaku usaha Kelor, red) untuk belajar tentang Kelor,” kata Julie.

 

Saat ini, ungkap Julie Laiskodat, Kelor bisa menghasilkan uang.

Ia bersama Dekranasda juga menyosialisasikan tentang manfaat Kelor untuk memberantas gizi buruk dan stunting.

“Membeli Kelor ibarat membeli kandungan nutrisi di dalamnya dan berbasis kualitas bukan kuantitas.
Kelor terbaik hanya ada di Nusa Tenggara Timur”, katanya lagi.

Untuk itu, Dekranasda NTT membina dan memfasilitasi UMKM untuk menghasilkan produk Kelor mulai dari alat produksi hingga kemasan berkualitas.

Selain itu, Julie Sutrisno Laiskodat ingin agar Kelor NTT dapat dipasarkan di luar negeri.

“Banyak pelaku Kelor, namun tak mengetahui persis pangsa pasar di luar negeri dan harus berstandar seperti apa. Makanya, kami berkolaborasi dengan Kang Dudi sehingga dapat menghasilkan produk Kelor yang berkualitas ekspor,”imbuhnya.

 

Kang Dudi dari PT. Moringa Organik Indonesia (MOI) menyampaikan, telah menekuni Kelor sejak 2013 dan memiliki pusat produksi di Bali. Juga di Blora, dan Palu. Kini, MOI telah bekerja sama dengan negara Ghana sebagai pusat distribusi Kelor ke Eropa dan Amerika.

 

Menurut Kang Dudi, jika merujuk pada Keloris Way, Kelor dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

“Yang dilakukan Pak Gubernur keduanya. Tapi tidak mampu dipilah dengan baik oleh aparatur di bawahnya. Sehingga jika beliau bilang konsumsi Kelor biar sehat, itu tak ada unsur bisnis. Namun, jika berbicara meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka ada unsur bisnis dengan memenuhi unsur standard operating procedure (SOP),” tuturnya.

 

Saat ini MOI bakal menerima dan mengolah Kelor dari NTT, menjadi supply chain berkualitas, yang layak diekspor ke luar negeri.

“Tapi, kualitas Kelor yang diterima sesuai standar MOI yakni sesuai Moringa Nutrition Method. Jika salah mengolah Kelor NTT, maka nutrisi Kelor bakal berkurang dan berbahaya untuk dikonsumsi” kata Kang Dudi lagi.

Ia juga menekankan orang di luar negeri membeli Kelor sesuai Quality Based ‘berbasis kualitas’ bukan berdasarkan
Quantity Based ‘berbasis kuantitas. Komitmen ini akan nyata jika didukung penuh masyarakat NTT untuk serius belajar tentang budidaya kelor sehingga menghasilkan kelor kualitas terbaik.

Terhadap hal ini Julie Laiskodat kembali menegaskan, Dekranasda NTT menggandeng PT MOI dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur.

“Jadi nantinya MOI akan mengajari kami bagaimana pola menanam sampai dengan kemasannya, ada standarisasi yang harus diikuti, agar impian ini bisa diwujudkan,” kata Julie Laiskodat.

Menurut Julie, Kelor NTT memiliki kualitas terbaik, sehingga target Dekranasda NTT, harus bisa suplay kelor ke seluruh dunia.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula, Wakil Ketua Dekranasda NTT, Courage, Mahasiswa Negara Ghana bersama tim dari Moringa Organik Indonesia. (Ellena)

  • Bagikan