Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tingkatkan Perekonomian Melalui Konsolidasi Pelabuhan Tenau

Gubernur NTT Viktor Laiskoadat saat menerima Stafsus Menhub di ruang kerjanya kamis (2/9)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menerima Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Mayjen Purn (Mar) Buyung Lalana. Buyung datang bersma pejabat Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Bharto Ari Raharjo. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Gubernur Rabu (18/8),

Staf Khusus Menteri Perhubungan, Buyung Lalana menjelaskan, sejak diluncurkan 2015, Tol Laut mampu menurunkan biaya logistik sampai 30%. Hal ini terjadi karena ada subsidi dari pemerintah dan juga menekan disparitas harga antar daerah. Misi utama program tersebut adalah efisiensi biaya pengiriman bahan pokok penting dan muatan balik potensi daerah.

Menanggapi hal itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta Pemerintah Pusat untuk menetapkan Pelabuhan Tenau Kupang sebagai pelabuhan ekspor. Sehingga berbagai potensi unggulan di NTT dapat langsung dikirim ke negara tujuan.

Terkait tol laut, Gubernur minta agar dibuka tol laut antar Pulau di NTT. Di NTT, ada sekitar lebih dari 50 pelabuhan dan 15 bandara. Dengan adanya kapal yang setiap hari mengelilingi pulau-pulau di NTT, perdagangan akan bisa bertumbuh pesat.

Kolaborasi Pemerintah bersama Pelindo III terkait pemaparan Desain Pelabuhan Tenau sebagai Gateway merupakan rangkaian kegiatan di Semau selain Pengukuhan TPAKD (27/8).

Lima hari kemudian, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Boy Robyanto didampingi General Manager Pelindo Cabang Kupang, audiensi dengan Gubernur. Sekaligus menandatangani Kerjasama dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat tentang Sinergi Pengembangan Kawasan Pelabuhan dan Pengelolaan Potensi Bisnis Pelabuhan di Wilayah NTT, Rabu, (1/9) pagi di ruang kerja Gubernur NTT.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pentingnya optimalisasi konektivitas pelayaran dalam daerah dan membuka ruang bagi investasi swasta di Tenau.

 

“Pelabuhan Tenau Kupang harus dibenah dan membuka kesempatan kepada investor swasta untuk bersaing bebas. Hal ini penting untuk memperlancar distribusi semua komoditi terkumpul di Kupang agar pelayaran yang keluar dari NTT itu bisa berjalan dengan baik,” Jelas Gubernur Viktor.

 

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pelindo III, Boy Robyanto mengatakan, sebagai BUMN, Pihaknya berkomitmen mendukung program Pemprov NTT.

 

“Pemerintah Pusat memiliki program Tol laut, dimana ada 30 jalur tol laut. Dan 80 persen rute awalnya dari Surabaya ke Indonesia Timur.

“Tol laut itu biaya besar, saya sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan, kenapa tidak merubah konsep kapal tol laut sebagai vide. Seperti Pelabuhan Tenau Kupang jadi Hub maka kapal tol laut itu bisa melayani hanya di sekitar Kupang seperti Rote, Sabu, Sumba, Lembata. Bisa melibatkan kapal swasta yang harganya bersaing sehingga menekan cost, dan beban Pemerintah turun, ” tandasnya.

 

Boy juga menjelaskan, Pelabuhan Tenau bisa jadi pelabuhan Internasional karena punya kedalaman yang mampu untuk menerima kapal-kapal besar. Namun, masih disesuaikan dengan kemampuan logistik di Kupang.

“Pelabuhan Tenau Kupang harus dibuat jadi Hub untuk kapal-kapal Tol Laut di bagian Indonesia Timur. Sehingga semua kapal dari tol laut bisa melayani di NTT,” jelas Boy.

“Kami terus menata pelabuhan Tenau Kupang. Masih banyak tempat yang bisa dioptimalkan. Kami bersyukur Pemerintah bisa mendukung kami untuk mengoptimalkan pelabuhan yang ada di NTT, ” jelasnya.

“Selain pelabuhan Tenau, Pelindo juga sedang fokus mengembangkan pelabuhan Wae Kelambu di Labuan Bajo yang rencananya diresmikan Presiden akhir September. Kami juga fokus mengembangkan pelabuhan Waingapu di Sumba Timur sesuai arahan Gubernur NTT. Karena, di sana sudah ada pabrik gula, pabrik Sampoerna, dan masih banyak perusahaan multinasional yang punya lahan di sana. Selain itu kami juga mendukung program Gubernur di bidang Peternakan pengembangbiakan sapi Wagyu, juga fokus mengembangkan pelabuhan di Kalabahi, karena di sana terkenal sebagai tempat diving yang sangat indah, dan menarik wisatawan. Begitu pula dengan Pelabuhan Reo, Wini, dan Atapupu juga kami fokus untuk kembangkan. Dua pelabuhan ini juga menarik karena berbatasan langsung dengan perbatasan Timor Leste yang kebutuhan logistik juga bagus. Kalau Reo dipersiapkan untuk memback up pelayanan di Wae Kelambu Manggarai Barat, ” pungkasnya.

(SP BIRO AP NTT/Ellena)pp

  • Bagikan