Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Yayasan dan SMA Swasta Neonmat Tinggalkan Ex Kantor Bupati Kupang

Ketua yayasan sekaligus Kepala SMA Swasta Simon Nesi, AMd bersama salah satu Staf

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Yayasan Nesi Neonmat merupakan sebuah yayasan pendidikan yang menghimpun anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Yayasan yang menyekolahkan anak-anak dari latar belakang kurang mampu ini awalnya berlokasi digedung kantor Bupati lama akan tetapi kini sudah berpindah lokasi ke gedung ratu jelita kelapa 5 kupang.

 

Simon Nesi, Amd selaku Ketua Yayasan merangkap Kepala SMA Swasta Neonmat ketika ditemui media diruang kerjanya mengatakan mereka keluar dari eks kantor bupati dikarenakan ada sekelompok Pol PP dibawah pimpinan Beny dan Bety Nunfinit menutup ruangan sehingga tidak bisa di gunakan.

“Kami keluar dari kantor eks bupati karena ada sekelompok pol pp dibawah pimpinan pak Beny dan Bety Nunfinit mereka memaku semua ruangan sehingga kami tidak bisa buka” katanya kepada media kamis (12/08).

 

Simon menambahkan, ia telah menghubungi bupati namun sedang mengadakan rapat sehingga bupati membuat janji akan mengadakan pertemuan dengan pihaknya setelah rapat bersama bupati.

“Saya telpon bupati tetapi beliau sedang rapat sehingga kami menunggu abis rapat itu kami mau bertemu”, kata dia.

“Saya sudah kasih besar volume hape untuk mereka dengar tapi tidak digubris saya merasa ada “Bupati” yang lain “, tambahnya.

 

Ia juga menyampaikan pada saat penutupan gedung dilaksanakan Bupati masih mendampingi Gubernur ke Semau sehingga belum bisa untuk bertemu, hal inilah yang menjadikan Simon bersama para guru di Sekolah itu terpaksa pindah ke lokasi Eks Ratu Jelita karena semua ruangan sudah di segel termasuk aula pertemuan guru dan murid sudah dipalang sehingga meja dan kursi masih ada dalam ruangan tersebut.

Ia menuturkan sehabis perayaan 17 agustus barulah mereka akan bertemu dengan dengan Bupati untuk menyampaikan secara langsung selain itu juga yang terpenting baginya kegiatan belajar mengajar masih terus berlanjut karena menyangkut nasib anak bangsa. “Yang terpenting kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meski di tempat darurat”, tuturnya.

Simon menyatakan bersyukur ketika mengalami tantangan ini orangtua siswa selalu mendukungnya untuk tetap kuat. “Sampai saat ini juga belum ada murid yang mengeluarkan diri dari yayasan tetapi mereka tetap melanjutkan sekolah dan terus mendukung saya bersama guru-guru di yayasan”, pungkasnya. (Ellena)

 

 

  • Bagikan