OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Pembagian dana BLT DD tahap 4-6 (April-Juni) di desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang berlangsung Selasa (10/8).
Kades Tunfeu Martinus Leli dalam arahannya menegaskan, ia telah menginformasikan kepada para Ketua RT – RW untuk meminta para Penerima dana BLT DD mengibarkan bendera Merah Putih menyambut HUTRI ke-76 tahun 2021.
“Ini salah satu syarat. Saya informasikan untuk kibarkan bendera dan umbul-umbul. Mana yang belum tahan dulu uangnya”, tegas Martinus dalam acara pembagian dana BLT DD di kantor desa itu.
Kades Tunfeu Martinus Leli mengatakan, sebenarnya pembagian BLT DD meliputi 5 tahap sejak April hingga Agustus namun karena pihaknya baru mendapat informasi dari Kementrian Desa bahwa Dana BLT DD tahap ke-7 dan ke-8 sudah masuk ke rekening sehingga tahap berikutnya akan dibagi setelah perayaan HUT RI ke-76 tahun 2021.
“Seminggu lalu saya ditelpon Mentri Desa menanyakan pengelolaan keuangan Desa untuk BLT DD saya bilang baru tahap I karena uang belum masuk. Mentri bilang sudah terlambat. Satu minggu kemudian dana Tahap 2- 8 masuk berturut-turut. Tahap 7 – 8 masuk tanggal 2 Agustus 2021. Senin (16/8) kita penarikan Rabu bayar. Hari ini tahap III (April – Juni) jadi KPM terima Rp. 900.000. Gunakan uang ini untuk kebutuhan”, harapnya.
Menurut dia, Mentri memerintahkan dana tersebut untuk penanggulangan Covid-19 sehingga perlu dipercepat.
Menurut dia, penyaluran dana BLT DD diberikan kepada 164 KPM namun tahap ke-8 atau bulan Agustus hanya diberikan kepada 163 KPM karena salah satu Penerima sudah lolos sebagai Perangkat Desa.
“Ibu Sonya sudah lolos seleksi perangkat desa. Sesuai aturan perangkat desa tidak bisa menerima dana BLT DD karena dia sudah punya gaji standar Rp. 2.000.000 lebih”, katanya.
Camat Nekamese Mesakh Detan mengatakan, Dari 11 desa Penerima terbanyak Desa Tunfeu yakni 164.
“Sudah 9 Desa lakukan pencairan sementara 2 desa lainnya baru tahap 1 karena berbagai kendala”, terangnya.
Ia mengatakan, dana BLT DD disalurkan lebih cepat untuk membantu warga tidak keluar rumah.
“Covid di NTT terus meningkat. Untuk menurunkannya tergantung kita semua. Saya terimakasih, minggu lalu ketika pembagian BLT DD tahap III bapak mama datang bawa anak-anak, hari ini tidak”, ujarnya.
Ia minta masyarakat jujur menjawab ketika ada pihak yang melakukan uji petik di lapangan terkait pembagian BLT DD.
“Yang sudah terima dan ada yang datang minta informasi, ditanyakan sudah berapa kali terima, tolong dirinci. Jangan sp baru 1x. Hari ini tahap ketiga untuk 3 bulan sekaligus”, jelasnya.
Ia minta masyarakat untuk melengkapi diri dengan prokes jika bepergian ke Kota Kupang untk berjualan atau kerja. “Di terminal Belo Petugas gabungan jaga berlapis jadi tolong ingat masker. Di tas itu taruh 2 atau 3 masker”, ujarnya.
Oma Naema Tatibun 63 tahun. warga Rt 7 rw 3 Desa Tunfeu mengatakan, Ia sangat bersyukur dengan pencairan dana BLT DD oleh Pemerinah Desa Tunfeu.
Menurut dia, sebagai seorang Petani yang saban hari berjualan sayur ia merasa senang apalagi kali ini pencairan BLT DD meliputi tiga tahap sekaligus yaitu bulan April – Juni 2021.
“Pake untuk beli beras, minyak dan lain-lain untuk kebutuhan dalam rumah”, kata Naema.
Ketua BPD desa Tunfeu, Yusuf Abjena mengajak masyarakat untuk berhati-hati dengan penyebaran Covid-19 di kabupaten Kupang yang terus meningkat.
“Mari berjuang melawan covid. Media selalu beritakan. Kita berdoa untuk terhindar dari Covid. Tetangga kita ada yang sudah tidak beribadah. Kita masih berjalan. Mari jaga pola makan kita. Baru-baru saya hampir lewat. Kena covid”, kata dia.
Ia menjelaskan, BLT DD sangat membantu masyarakat dalam menghadapi Covid-19.
“Di desa Tunfeu ini semua transparan. Prosesnya bertahap tapi pasti”, pungkasnya. (Sintus)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
