Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gubernur Sebut, Mereka Yang Membidangi Pertanian, Peternakan, Perikanan Manusia-Manusia Lapangan

Gubernur NTT dan rombongan simbolis tanam jagung

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat melakukan panen padi dan tanam jagung secara simbolis di lahan 160 hektar, dari keseluruhan lahan 800 hektar, tepatnya di kawasan persawahan Kolidoki Desa Manusak kecamatan Kupang Timur, Sabtu (29/5/21).

 

Dalam Arahannya Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat menekankan, mereka yang membidangi pertanian, peternakan, perikanan disebut manusia-manusia lapangan, harusnya bekerja tak kenal lelah.

 

“Sekalipun badai harus tetap bertahan. Dan seorang pemimpin daerah ialah pemimpin teknis lapangan yang tangguh.
Rencana untuk menggarap lahan seluas 800 hektar di lokasi ini semestinya nanti para stakeholder seperti Kapolsek, Danramil, Aparat Kecamatan dan Desa, Dinas Teknis, setiap hari harus berada di sini. Sedangkan Bupati maupun Wakil Bupati minimal seminggu 2 kali kunjungi lokasi ini, dan Gubernur sebulan sekali berada di tempat ini. Ini pola kerja yg tepat jika mau lokasi persawahan ini berhasil digarap seluas 800 hektar tersebut. Gubernur tahu persis yang dibutuhkan Petani dalam mengolah lahannya ialah benih disiapkan, serta persediaan air”, tandasnya.

 

Menurut dia, dari program TJPS ini, jagung yang ditanam tidak hanya untuk dimakan manusia.

 

“Manusia kuat berapa lama makan jagung? namun jagung yang ditanam tujuannya menuju ke pakan ternak”, jelasnya.

 

Gubernur menegaskan bahwa rantai nilai harus dipasok oleh NTT sendiri. Pakan ternak, obat, ilmu dan lain sebagainya, harus ada di kita NTT bukan dipasok dari daerah lain. Karena itu kita jangan kerja biasa, tapi kerja luar biasa.

“Kerja butuh komitmen besar”, tegasnya.

 

Kepada Rektor Undana, Gubernur berpesan, mahasiswa peternakan, pertanian jangan hanya sebatas pada ilmu saja, tunjukkan aksi nyata di lapangan.

 

“Mahasiswa harus bersama dengan Petani, belajar dari Petani, karena mengemban pendidikan upayakan punya lahan sehingga bisa menjadi pengusaha pertanian bukan buruh tani. Itu kiat-kiat tepat menuju sukses Kembali ke Petani”, kata dia.

 

Gubernur menyampaikan soal anggaran, pemerintah siap selama ada kebutuhan.

“Pemerintah dan masyarakat harus mampu lakukan dan kerjakan dengan hati, kemauan dan keberanian untuk NTT sejahtera. Tunjukkan kerja luar biasa karena sejatinya kita tak pernah tahu kapan usia kita berakhir. Dengan hasil tanam dan panen yang nyata dan luar biasa, memberikan rasa puas tersendiri bagi kita sebelum napas kehidupan kita diambil oleh Yang Maha Kuasa”, ujarnya.

 

Bupati Kupang Korinus Masneno yang ikut mendampingi Gubernur NTT, pada kesempatan tersebut mengatakan sumber berkat bagi masyarakat Kabupaten Kupang dalam hal pertanian berada di lokasi ini.

 

“Terima kasih saya sampaikan kepada Bapa Gubernur NTT melalui program TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi), sebab merupakan gerakan upaya membangun daerah, terutama kabupaten Kupang yang 90% mata pencaharian masyarakatnya dari bertani, beternak dan nelayan”, ucap Masneno.

 

Korinus Masneno juga mengaku bangga kepada Rektor Undana Kupang, Fred Benu atas dukungannya dalam menyukseskan program TJPS di lokasi persawahan ini.

 

“sebab sejalan dengan program Bupati dan Wakil Bupati Kupang, “5P” (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pariwisata)”, kata Masneno.

 

Dia menerangkan, untuk kecamatan Kupang Timur dengan luas lahan kurang lebih 4.700 hektar, Korinus mengharapkan gerak cepat semua pihak terutama Dinas Teknis dalam menghadapi musim tanam seperti bantuan pupuk maupun bibit.

 

Rektor Undana Kupang, Fred Benu pada kesempatan tersebut juga menandaskan, dirinya harus bertindak dan berbicara untuk masyarakat Petani di tempat ini, sebagai bagian dari dukungan dan responnya terhadap TJPS.

 

“Saya salut kepada Gubernur NTT, Victor B.Laiskodat yang kerja optimal kerahkan seluruh tenaga dan pikiran keliling NTT untuk terus-menerus genjot produktivitas masyarakat demi NTT yang maju dan sejahtera”, ucap dia.

 

Sementara Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lucky Koli menambahkan, di tengah situasi sulit pasca badai seroja, Petani di lokasi Kolidoki mampu menanam padi dan siap panen di lahan 160 hektar. Dari 160 hektar tersebut jika dihasilkan 400 ton, itu setara dengan 4 miliar sekali panen.

 

“Cukup membanggakan dan  memberi peluang bagi Dinas Pertanian Provinsi NTT untuk garap keseluruhan 800 hektar dan besok 30 Mei kami kirimkan traktor dan pompa air untuk segera digarap”, katanya.

 

Menurut dia, Jika keseluruhannya berhasil digarap, otomatis menambah perekonomian masyarakat dan ditargetkan bulan september bisa dipanen lagi. Karena kawasan persawahan kolidoki ini merupakan daerah irigasi, maka kita bergerak di musim panas. Bersama dengan petani garap sawah ini,”tandasnya.

 

Lucky mengatakan, membutuhkan tambahan tenaga-tenaga pendamping.

Kadis pertanian ini juga butuh dukungan dari rekan-rekan dinas peternakan dalam menyukseskan program TJPS.

 

“Sebab, jagung yang dipanen perlu didorong untuk industri pakan ternak.

 

“Dengan begitu stabilitas ekonomi tetap terjaga dan meningkat. Persawahan Kolidoki ini dipastikan bisa menjadi model percontohan bagi daerah lain sesuai skema TJPS”, ujarnya.

 

Rombongan Gubernur NTT melanjutkan perjalanan ke lokasi Tani Fetomone Kecamatan Fatuleu utk melakukan tanam jagung simbolis di lahan seluas 1,6 hektar.(Rilis/PKP).

  • Bagikan