Gubernur:”Kita Masih Kurang SDM Produktif di Bidang  Peternakan dan Pertanian”

  • Bagikan
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat mengikuti Seminar Nasional Pengembangan Sektor Pertanian dan Peternakan bersama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas Nusa Cendana (UNDANA) secara virtual pada Jumat (28/5).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan, Provinsi NTT harus punya sumber daya manusia yang hebat dan produktif serta memiliki daya tahan untuk bekerja keras di lapangan. Demikian dikatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam Seminar Nasional Pengembangan Sektor Pertanian dan Peternakan Pasca Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas Nusa Cendana (UNDANA) secara virtual pada Jumat (28/5).

 

“Dalam pengembangan pertanian dan peternakan kita saat ini masih kurang SDM yang produktif. Harus kerja keras dilapangan dan punya daya tahan serta tidak putus asa. Kampus dan SMK Pertanian / Peternakan harus bisa melatih mereka (mahasiswa dan siswa) untuk bisa survive dan bertumbuh guna menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari pertanian dan peternakan,” jelasnya.

 

“Ilmu pertanian dan peternakan itu ilmu lapangan. Harus terjun langsung dan bisa mengembangkan serta menghasilkan pertunbuhan ekonomi dari peternakan sapi, babi, ayam  dan lain – lain juga dengan menyiapkan pakan ternak sendiri. Untuk bidang pertanian agar kampus, sekolah, dan pemerintah bisa menghasilkan komoditi pertanian berkualitas dari lahan yang luas,” tambahnya.

 

“Generasi muda khususnya SDM pertanian dan peternakan perlu memiliki fighting spirit dari dalam dirinya agar menjadi karakter yang kuat dan tangguh. Tidak peduli hujan ataupun panas. Agar bukan hanya kecerdasan intelektual saja tetapi juga kecerdasan dalam bekerja sehingga ada terobosan-terobosan hebat. Pertanian harus bisa panen mencapai ribuan hektar dan peternakan kita harus bisa menghasilkan produk daging yang berkualitas. Saat ini juga kita sedang kembangkan produksi daging sapi wagyu,” jelas Gubernur.

 

“Saya mengapresiasi UKSW dan Undana yang menyelenggarakan seminar ini. Namun yang saya inginkan, kita jangan hanya terbatas pada diskusi saja. Jangan hanya dalam ruang tatap muka namun harus turun ke lapangan. Kita jangan hanya membanggakan kepintaran dari gelar profesor, doktor, dan status mahasiswa yang sebetulnya namun harus eksekusi dengan kita bersama-sama bekerja. Jangan hanya berbicara dan berdiskusi,” tegasnya.

 

Lebih lanjut Gubernur VBL meminta agar mahasiswa jangan hanya mengejar kepentingan untuk mendapatkan nilai di kampus namun ilmu yang didapat itu baik dari teori akademik peternakan dan pertanian harus berguna bagi orang banyak.

 

“Saya sangat mengharapkan agar suatu saat NTT bisa membanggakan sektor pertanian dan peternakan dengan kemajuan terobosan yang besar dan juga bisa menjadi contoh model pengembangannya bagi daerah lain,” ujarnya. (SP Biro AP NTT/Ellena)

  • Bagikan