Gubernur NTT:”Jika Pengajuan Data Bencana, Terlambat, Resiko Ditanggung Bupati”

  • Bagikan
Bupati Kupang Korinus Masneno saat menerima DTH secara simbolis dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat Rabu (28/4/21)

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat secara tegas memberikan ultimatum kepada seluruh Bupati se-NTT, yang daerahnya terdampak siklon tropis Seroja, jika sampai dengan hari Jumad 30 April 2021, masih ada Kabupaten yang belum/secara lengkap melaporkan hasil validasi data kerusakan rumah, maka lewat dari pukul 00.00 WITA pelayanan BNPB Provinsi NTT harus ditutup. Kalau ada rakyat ribut tidak terlayani, saya pimpin rakyatnya untuk teriak Bupatinya.

 

“Jika pengajuan data berkaitan dengan bencana, terlambat, resiko di tanggung Bupati dan saya akan umumkan ke masyarakat bahwa Bupatinya gagal, urus administrasi saja tidak bisa. Hanya untuk verifikasi data saja susah. Ini adalah langkah-langkah ekstrem dari saya Gubernur kepada Bupati/Walikota untuk dapat laksanakan tugasnya dgn baik”, tegasnya.

 

Masalah bencana ini menurut Viktor Laiskodat adalah masalah luar biasa, jadi pendekatannya juga harus super luar biasa.

 

“Pusat sudah bantu luar biasa ke provinsi NTT,  para pimpinan daerah tunjukkan ke pusat, dengan bergerak lebih cepat dan tuntas”, terangnya.

 

Gubernur NTT mengingatkan Bupati / Walikot tentang pesan Kepala BNPB, Doni Manardo bahwa Pemimpin harus cepat berada di tengah-tengah masyarakat jikalau masyarakat membutuhkan kehadirannya, disaat ada masalah.

 

“Yang layak berdiri sebagai pemimpin ialah yg berani bertanggungjawab untuk rakyatnya”, tambah Laiskodat.

 

Penegasan Gubernur NTT ini disampaikan saat acara penyerahan Dana Tunggu Hunian (DTH) Tahap 1 pasca bencana siklon tropis seroja dari BNPB kepada Gubernur NTT dan selanjutnya dari Gubernur kepada Bupati/walikota, Yang diikuti secara virtual oleh Bupati se-NTT di aula kantor Gubernur NTT, Rabu (28/4/21).

 

Penyerahan simbolis DTH dari BNPB kepada Gubernur, dilanjutkan Gubernur secara langsung kepada Bupati Kupang dan Wakil Walikota Kupang.
Total bantuan DTH untuk NTT adalah 7,4 miliar lebih. Dan khusus Kabupaten Kupang dengan kategori rusak berat sebanyak 2.060 unit x 500.000 x 3 bulan, jadi total bantuan DTH yang diterima secara simbolis oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno sebesar Rp. 3.090.000.000.

 

Terhadap bantuan ini Gubernur meminta agar segera di proses.

 

Atasnama Pemerintah dan masyarakat, Gubernur sampaikan terima kasih kepada Presiden RI, Ir. Joko Widodo melalui BNPB yang bergerak cepat menangani bencana seroja di NTT.

 

“Saya sangat bangga atas kerja cepat dan kepedulian pemerintah pusat. Hari pertama bencana, BNPB sudah berada di lokasi bencana di Flores. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih”, ucapnya.

 

Kepada pemimpin daerah yang menerima bantuan ini segera dibagikan kepada masyarakat terdampak bencana.

 

Masih menurut Gubernur, dari bantuan tersebut, masyarakat tau bahwa pemerintah bisa bekerja dengan baik.

Gubernur NTT menerima DTH dari Brigjen Syahyudi Perwakilan BNPB Pusat Rabu (28/4)

Brigjen Syahyudi perwakilan dari BNPB menyatakan harapannya, penyaluran bantuan ini bisa dioptimalkan dan pastikan masyarakat terdampak yang mengungsi bisa cari rumah keluarga untuk menginap sementara waktu, sambil menunggu sampai rumah selesai dibangun.

 

Dia menambahkan, penyaluran dana tunggu hunian ini sebesar Rp. 500.000/kk/bln selama 3 bln. Terkait usulan bantuan hunian rumah, Syahyudi meminta agar segera di validasi sesuai fakta yang ada dan segera dikirim ke BNPB.

 

“Selain itu lengkapi juga administrasi untuk warga yang meninggal dunia akibat siklon tropis seroja”, harapnya.

 

Mendampingi Bupati Kupang, Kabag Prokompim, Martha Para Ede dan Kepala RSKK, Benidiktus Selan. (Rilis).

  • Bagikan