Mendapat Informasi  Tiga KK Pakai Satu Jamban, Lurah Bello Sebut,  RT/RW Tidur

  • Bagikan
bangunan WC tanpa atap di Bello.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM  –  Percaya atau tidak ini kondisi yang terjadi di RT 06 RW 3 Kelurahan Bello Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Satu Jamban digunakan oleh 3 Kepala Keluarga (KK).

Lurah Bello Roby Lona ketika dikonfirmasi  tentang hal ini menyatakan prihatin karena sudah bertahun-tahun tidak diperhatikan.

“Sangat disayangkan bapa dong (Media) su tau lalu RT/RW tidur di tempat itu. RT/RW adalah mitra Pemerintah tidak mungkin Lurah tau semua.  Sangat disayangkan kalo dong sendiri juga sonde tau. Itu soal. Harusnya dong tau dan kenal betul wilayahnya, kondisi masyarakatnya dan disampaikan ke Kelurahan karena katong sonde bisa tau semua hal. Jadi RT / RW jangan tidur. Kalo orang luar tau dia sendiri tidak tau gimana”, tegas Lurah Bello Roby Lona seperti dikutip dari www.tirilolok.com Jumat (19/3/21).

Menurut dia, jika dilaporkan ke Kelurahan kondisi itu bisa diperhatikan oleh pemerintah. Bisa juga dikerjakan secara gotong-royong oleh masyarakat.

 

“Jadi untuk merubah pola hidup sehat masyarakat itu mindsetnya perlu rubah. Semuanya tidak bisa serba instan dari pemerintah.  Paling tidak ada semangat  masyarakat, semangat gotong-royong itu harus dihidupkan kembali. Ini hampir hilang di masyarakat”, ujarnya.

Ia berjanji akan berkoordinasi dengan RT / RW setempat untuk mengetahui kondisi sebenarnya. “nanti beta akan cek”, tegasnya.

Maria Bistolen Tuan, Anto Mandala dan Yoakim Monis Mota adalah tiga Kk di RT 6 RW 3 Bello mengaku sejak bertahun tahun memanfaatkan satu WC/jamban milik Maria Bistolen Tuan. Hal yang sama dialami Andreas Tuan dan keluarga Videntus Tuan yang kesehariannya memanfaatkan satu WC.

Maria Bistolen Tuan di kediamannya Kamis (18/3) mengatakan, kurang lebih enam tahun ini ia dan dua tetangganya memanfaatkan satu jamban secara bersama.

“Karena sebagai petani hasil pencaharian hanya cukup untuk makan bersama anak”, ungkapnya.

 

Ketua RW 3 kelurahan Bello Goris Takene yang dihubungi melalui telp Jumat (19/3) mengatakan tahun ini diusulkan kembali dalam musrenbang tingkat Kelurahan. “semoga ada jawaban”, singkatnya.

 

Ketika ditanya apakah masih ada warga bernasib sama, Goris menyebut warga lainnya sudah punya jamban namun kurang sehat.

“Ada Yanto Mandala, Metusalak Limau, Maksem Takene, Theresia Bilaut, Eda Tuan Takene, Andreas Tuan, Videntus Yuden Tuan, Adriana Manus Bistolen,  Petronela Takene Bistolen, Anton Mandala. Yoakim Monis Mota,  Maria Bistolen Tuan, Aryanto Tuan, Andreas Manus, Okto Takene, Kornalia Tuan dan Bendelina Tunbonat Takene. Mereka ini sudah punya jamban tapi kurang sehat”, pungkasnya. (Sintus)

  • Bagikan