Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Warga Kampung Literasi Bello “Bangunkan” Lahan Tidur

PLH Kadis Pdan K Kota Kupang Okto Naitboho dan Kabid PAUD dan PNF, Roos Dethan ikut menanam di Kebun Warga Kampung Literasi Jumat (18/12)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – – Warga Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang sebagai kampung Literasi Pertanian dan Budaya Jumat, (18/12) menggelar kerja bakti menanam berbagai jenis benih tanaman produktif. Uniknya, saat itu warga undang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang , namun yang datang Plh Kadis Okto Naitboho, M.Si beserta Kabid PAUD dan PNF,  Roos Dethan.

 

Di atas lahan seluas sekitar satu hektar itu warga bahu-membahu menanam tidak saja jagung, tetapi juga Kacang, labu, ubi dan lainnya.

 

Okto Naitboho, pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya perlu mendukung setiap niat baik yang datang dari masyarakat dalam kerangka menumbuhkembangkan semagat kebersamaan gotong-royong, apalagi Kelurahan Bello merupakan tempat pencanangan kampung literasi beberapa tahun lalu.

 

“Sehingga terkait kegiatan pada hari ini kami dari Dinas bersama teman-teman di bidang PAUD dan PNF mendukung kerjasama di bidang literasi pertanian yang digalakan TBM Gading Taruna dengan menanam benih sejumlah tanam pertanian yang bermanfaat bagi kebutuhan keluarga seperti Jagung, kacang, ubi, labu dan lainnya”,kata Okto Naitboho.

 

Ketua RT 007 Kelurahan Bello Oktovianus Sina menyatakan apresiasinya atas dukungan Dinas Pendidikan Kota Kupang Bidang Pendidikan Nonformal yang berniat menghidupkan kembali kampung literasi di waktu-waktu memdatang. “Saya berharap nantinya program literasi yang sudah ada perlu terus diikuti dengan intervensi pada waktu akan datang agar tujuan program dapat tercapai”, ujarnya.

 

Goris Takene salah satu pegiat Literasi di Bello menjelaskan, lahan yang diolah warga, adalah lahan tidur yang bertahun-tahun tidak diolah merupakan milik warga yang sudah diminta dan disepakati guna dijadikan kebun bersama sebagai lahan percontohan kampung literasi.

 

“Kami berharap dengan kegiatan itu mendorong warga untuk tidak berpangku tangan tetapi hendaknya mengolah lahan tidur dijadikan lahan produktif dengan memanfaatkan musim hujan yang ada”, pungkasnya. (goe)

  • Bagikan