KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Dokter Hendrik Roman tiba-tiba ada di Kabupaten. Bukan masalah sebenarnya, namun kehadirannya dokter tertua di Kota Kupang itu membuat ASN yang mengenalnya terkejut. Ada apa di kabupaten Kupang ?
“Saya datang ke sini diundang pak Bupati. Beliau tanya saya bagaimana meningkatkan pelayanan di RSUD Naibonat. Memang Kepala daerah harus respon cepat seperti itu mana kala ada informasi yang kurang enak tentang RSUD Naibonat yang tidak terlalu diminati orang Sakit akhir-akhir ini”, kata mantan direktur RSUD W.Z. Johanis dr Hendrik Roman ketika diajak bincang-bincang bersama Flobamora-spot.com di loby Kantor Bupati Senin (9/3/20).
Dokter ahli Bedah itu menjelaskan, Rumah Sakit harus memperbaiki pelayanannya, melengkapi sarana prasarana, obat-obatan tersedia, dokter ahlinya ada otomatis pasien lebih memilih di sini.
“Tadi saya jelaskan ke Pak Bupati begitu karena bupati tanya. Begitu”, ujar dokter bertubuh pendek yang pernah bertugas di Semarang itu.
Menurut dia, perilaku dalam pelayanan juga harus dijaga sehingga tidak melukai hati masyarakat.
“Pasien itu manusia sehingga ketika dikasari atau tunda-tunda pelayanan tunggu saya masih kerja lain saya masih sibuk, maka dia sakit hati dan mencari Rumah Sakit lain”, kata dokter berusia 70 tahun yang pernah membantu di RS BUMN PT Pupuk Sriwijaya Bontang Kalimantan Barat itu.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah Rumah Sakit harus dilengkapi peralatan dokter dan obata-obatan emergensy.
Ketika ditanya apakah bupati meminta kesediaannya untuk membantu di RS Naibonat ia mengatakan, mungkin saja seperti itu.
“Saat ini saya bebas. Punya banyak waktu jadi kalau diminta saya siap bantu”, pungkas dokter yang pernah bertugas di Ujung Pandang ini.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
