Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Maxi Nenabu:’Kita Terus Dorong Kontraktor”

MAXI NENABU, KADIS PU PROVINSI NTT

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Tambahan waktu penyelsaian Proyek Infrastruktur jalan Lelogama – Bokong berakhir  pada akhir Maret 2020, namun masih banyak item pekerjaan yang belum selesai. Sebut saja, Aspal, bahu jalan, saluran dan rabat. Kontraktor Pelaksana harus bertanggungjawab terhadap  hal ini.

“Kalo di Segmen 4 itu masih ada 2,2 km aspal belum selesai. Kami telpon ibu Pri (kontraktor). Kita berupaya terus untuk selesaikan. Kami terus dorong Kontraktor”, kata Kadis PU provinsi NTT Maxi Nenabu kepada Media di ruang kerjanya Kamis (20/2).

Ia menjelaskan, pembangunan bahu jalan masih cukup banyak namun sudah bisa dipastikan selesai pada waktunya karena Kontraktor menggunakan tiga mobil Ready Mix dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

“Itu yang banyak, Rabat. Apalagi dia punya medan yang sulit ya Segmen 4 yang paling sulit. Jadi ia bertekad untuk selesaikan. Kalo yang dua (segmen 2) asapal lapis kedua yang belum tapi kalo dia bergerak cepat selesai”, jelasnya.

Mengenai Saluran disamping jalan ia mengatakan, sedang ada pemasangan saluran dan Mortal di bagian-bagian tertentu. “Memang ada kelebihan volume. Tidak semua galian saluran dikasih Mortal nah jadi mereka berhitung lagi semua, kami sudah identifikasi kemarin itu sudah cukup kayaknya yang mortal-mortal hanya yang lain saluran-saluran tanah. Jadi nanti mereka opname ulang semua secara keseluruhan bahunya, yang pelengkap-pelengkap sama aspal lapis kedua”, urainya.

Ia menegaskan, seharusnya saluran dibuat sepanjang jalan, namun jika itu dilakukan maka volumenya sangat besar. “Sementara kita maunya selesaikan dulu jalan-jalan yang rusak ke depan ini, karena masyarakat sudah lama tunggu sejak Indonesia Merdeka. Jangan habis duit hanya untuk itu, sehingga kita selesaikan dulu jalannya, pelengkapnya kita batasi, kita pilih yang kritis. Itu rekayasa teknis”, jelasnya.

Ia mengingatkan Kontraktor untuk memperhatikan pekerjaan Rabat terutama di topografi yang kemiringannya curam. “itu rawan jadi nanti pada masa pemelihaan ke depan ini kalo tergerus kita alokasikan anggaran untuk rabat lagi”, tuturnya.

Pada akhir Wawncara  Nenabu mengatakan, ia sering marah-marah terhadap Kontraktor namun bersamaan dengan itu ia juga menaikkan doa  bagi percepatan pembangun Bokong – Lelogama. “Kita bantu doa juga. Saya ni marah dan doa satu kali jalan. Kita minta Tuhan kasih kemampuan kepada rekanan supaya selesaikan ini barang”, pungkasnya.

  • Bagikan