Gubernur NTT: Mengapa Saya Tutup Pulau Komodo ?

  • Bagikan



Labuan Bajo, flobamora-spot.com
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menegaskan Pemerintah untuk sementara menutup pulau Komodo karena akan dilakukan penataan

“Yang saya mau tutup itu hanya Pulau Komodo saja. Mengapa saya tutup? Karena mau menatanya agar lebih hebat. Mana bisa spot wisata kelas dunia kok hanya begini-begini saja??? Makanya ditutup selama satu tahun untuk membuatnya lebih bagus. Sedangkan pulau-pulau lain di dalam Kawasan Taman Nasional ini tidak ditutup. Wisatawan silahkan datang menikmati aneka atraksi di Labuan Bajo ini”, kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, dalam jumpa pers bersama puluhan wartawan, yang dirilis Even Edomeko Pejabat Humas Kabupaten Sikka, Senin (10/6/2019).

Gubernur VBL berada di Pulau Komodo bersama Wagub Josef N. Soi beserta 21 Bupati dan Walikota se-NTT, Gubernur mengunjungi Pulau Komodo, setelah usai Rapat Kerja di Hotel Ayana Labuan Bajo pada pagi hingga siang di hari yg sama. Raker tersebut membahas lanjut rencana sekaligus mencanangkan Masyarakat Ekonomi NTT.

“Mengapa PULAU KOMODO perlu ditata? Karena ini ikon pariwisata NTT. Dalam merealisasikan NTT sebagai NEW TOURISM TERRITORY, saya tidak main-main,” kata Gubernur Viktor, “Maka ini pulau kita tutup untuk tata.”

“Bayangkan, turis datang dari Eropa dgn bayar biaya pesawat saja 40-an juta, hanya untuk melihat binatang ini. Sampai di sini dia bayar hotel berjuta-juta, tapi untuk masuk ke Pulau Komodo yg hanya satu-satunya di dunia itu dia hanya kasih keluar 100 ribu. Betapa murahnya dijual…! Yang rugi siapa?

“Maka kita harus kasih naik. Untungnya untuk masyarakat. Jika tidak, yg untung bukan Rakyat. Tapi jangan coba-coba kasih naik harga jika pesona atraksinya cuma ini-ini, begini-begini saja. Maka saya mau tata.” ujar Gubernur.

VBL lalu menjelaskan rencana penataan itu. Yakni: 1. Memasang pin pada badan komodo. 2. Mengkonservasi kembali alam agar kembali seperti semula. 3. Peningkatan SDM para Ranger dan pengelola Taman. 4. Meningkatkan berbagai infrastruktur pendukung. 5. Memastikan keamanan pengunjung.

Pemasangan pin dimaksudkan utk: (1) pendataan populasi komodo; (2) mengetahui posisi hewan tsb. (3) mengurangi resiko ancaman bahaya penyerangan oleh komodo. (4) lain-lain tujuan ilmiah dan pengkonservasian.

SDM para pengelola ditingkatkan, diberikan berbagai ketrampilan profesional, dan dilengkapi berbagai peralatan canggih.

“Selama ini kan Rangers di Pulau Komodo sini hanya pegang tongkat bercabang itu. Saya mau agar Rangers di sini juga punya kuda… Mereka juga dibekali HP yg tersistem & terkoneksi dengan pin pada setiap hewan komodo agar tahu posisinya untuk dikunjungi dan tahu posisi ancaman bahaya.
Sekarang biaya pemeliharaannya hanya 20 Miliar. Itu jauh dari memadai. Biaya Konservasi itu memang mahal. Saya mau mereka diberi 200 Miliar pertahun agar mengurus taman ini dengan hebat,” kata VBL.

Gubernur juga mengatakan bahwa untuk menjaga komodo, dalam rencana konservasi itu, pihaknya akan menyiapkan kecukupan makanan bagi komodo, seperti babi hutan dan rusa, dll.

Untuk itu, ada sejumlah hal yg memang memberatkan tapi harus dilaksanakan. Yakni Pulau Komodo ditutup sementara, bahkan semua penduduk Pulau Komodo diungsikan.

“Saya ingin aset kita ini bermanfaat untuk Rakyat Kecil lebih banyak. Mereka tidak boleh hanya mendapatkan receh-recehnya. Tapi harus mendapat porsi yg besar. Maka harus ditata ulang untuk jual dengan harga yg pantas.

“Jika saya tidak tata, lama-lama ini binatang punah. Saya juga mau masuk surga. Saya ingin mengembalikan karya TUHAN yg sudah dirusakkan ini, agar kembali seperti pada waktu TUHAN menciptakan biawak ini. Saya mau dikenang sebagai Bapaknya Komodo,” tandas VBL..

  • Bagikan