KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi. Juga Staf Khusus Menteri, Nia Nurhasanah, Deputi bidang Perlindungan Hak Perempuan, Ratna Susianawati bersama para Asisten Deputi.
Mereka datang dalam rangka meninjau secara langsung Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak serta memperkenalkan program Ruang Bersama Merah Putih di Kelurahan Oesapa Barat, Minggu (24/11).
Mendampingi Pj. Wali Kota Kupang, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), drg. Francisca J. H. Ikasasi, Lurah Oesapa Barat, Christian E. Chamdra, S.H.
Pj. Wali Kota Kupang, dalam sekapur sirihnya memperkenalkan Kota Kupang sebagai kota yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya.
Dia juga menyoroti isu penting yang tengah dihadapi oleh Kota Kupang, yaitu angka stunting yang masih tinggi.
“Saat ini, ada 4.086 kasus bayi stunting di Kota Kupang. Ini merupakan tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Pemerintah Kota Kupang, bersama dengan Penjabat Gubernur NTT, telah melakukan peluncuran Gerakan Kemanusiaan yang kini telah menjangkau 12 puskesmas yang ada di Kota Kupang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Penjabat Wali Kota Kupang mengatakan bahwa Kota Kupang, yang terdiri dari 51 kelurahan dan 6 kecamatan, berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting melalui berbagai inisiatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang telah memberikan perhatian besar terhadap perkembangan Kota Kupang, terutama dalam pemberdayaan perempuan, penanganan stunting, serta isu-isu terkait kota ramah anak dan perempuan. Kehadiran Menteri PPPA beserta jajaran sangat berarti bagi kami,” ujar Linus Lusi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, mengungkapkan terima kasih kepada warga Kelurahan Oesapa Barat yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara silaturahmi yang diharapkan dapat membawa kebaikan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan tentang pentingnya program Ruang Bersama Merah Putih, sebuah inisiatif untuk memberdayakan perempuan dan anak, terutama di tingkat desa.
Arifah menjelaskan, program ini bertujuan untuk memperkuat desa dengan fokus pada keluarga, karena keluarga yang sehat akan menciptakan masyarakat yang sehat.
“Jika keluarganya sehat, masyarakatnya sehat, maka negara kita akan lebih kuat,” ujarnya.
Salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk mengumpulkan data terkait perempuan dan anak di tingkat desa, termasuk informasi tentang angka stunting, kekurangan gizi, serta masalah kesehatan ibu hamil, seperti anemia dan hipertensi.
Menurut Afifah, dengan data ini, pemerintah dapat langsung berkolaborasi dengan dinas kesehatan untuk menangani masalah-masalah yang ada.
Arifah juga menjelaskan dalam program Ruang Bersama Merah Putih, anak-anak juga akan diperkenalkan dengan permainan tradisional yang memiliki filosofi mendalam, seperti gotong royong, menghormati sesama, serta nilai kebersamaan tanpa memandang perbedaan. Dirinya berharap permainan tradisional ini dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara tidak langsung kepada generasi muda.
Selain itu, program ini juga akan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat mereka melalui kegiatan seni, seperti melukis, menari, bermain drum, dan membaca puisi, yang akan ditampilkan setiap bulan di balai desa.
Program Ruang Bersama Merah Putih akan dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Jambi, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Tangerang, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur.
Arifah berharap agar kelurahan Oesapa Barat dapat mendapatkan penghargaan nasional atas komitmennya dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Lurah Oesapa Barat, Christian E. Chamdra, S.H., melaporkan sejumlah program inisiatif yang telah dijalankan oleh masyarakat dan pemerintah setempat dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak antara lain :
1. Penanganan Sampah Plastik: Masyarakat, khususnya ibu-ibu, telah membentuk kelompok Bank Sampah Muara Abu yang aktif mengumpulkan dan memilah sampah plastik. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah Kota Kupang akan membangun fasilitas TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reusable dan Recyclable) di tanah yang dihibahkan oleh masyarakat setempat.
2. Penyediaan Air Bersih dan Fasilitas Kesehatan: Dengan dukungan masyarakat, kini telah dibangun empat sumur bor dan jaringan pipa yang mengalirkan air bersih ke lebih dari 400 rumah tangga. Selain itu, program MCK Sehat dan Instalasi Pembuangan Limbah (IPAL) Komunal juga telah berhasil dilaksanakan, mendukung pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat.
3. Pendidikan Anak dan Taman Baca: Warga Oesapa Barat telah mendirikan taman baca untuk anak-anak di kantor kelurahan. Melalui dukungan CSR dari PT. PLN, fasilitas ini dilengkapi dengan sarana belajar, termasuk pelajaran calistung dan pengenalan Bahasa Inggris yang dikelola oleh mahasiswa setempat.
4. Kesehatan dan Posyandu: Kegiatan para kader posyandu Oesapa Barat mencakup pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak.
5. Ruang Terbuka Publik dan Futsal: Masyarakat juga membangun ruang terbuka publik untuk sarana bermain anak dan fasilitas olahraga. Salah satu hasilnya adalah lapangan futsal yang dibangun secara swadaya di RT 08 dan RT 19, di mana anak-anak bisa bermain tanpa biaya.
6. Pengembangan Pariwisata dan UMKM: Kelurahan Oesapa Barat berkolaborasi bersama Politeknik Negeri Kupang mengembangkan potensi pariwisata pesisir dan mendukung UMKM, terutama bagi para pedagang lokal di pesisir.
7. Pencegahan TPPO dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak: Masyarakat bersama pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi mengenai hak-hak anak, kekerasan dalam rumah tangga, serta peran masyarakat dalam pencegahan kekerasan menjadi agenda penting yang terus didorong.
Selain mengunjungi Kantor Lurah Oesapa, Menteri Arifah Fauzi, bersama rombongan juga melakukan kunjungan lapangan ke GMIT Betlehem Oesapa Barat dan Pantai Paradiso untuk melihat langsung perkembangan dan potensi yang ada di kelurahan ini.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth D. Laiskodat, S.Si, Apt., M.M. Ketua Majelis Jemaat GMIT Betlehem Oesapa Barat, Pdt. Elisa Maplani. Juga Sekretaris Camat Kelapa Lima, Babinkamtibmas, Ketua LPM, Ketua Karang Taruna, Perwakilan RT/RW, perwakilan forum masyarakat. (Pkp_kk).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.