Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Program IP Plus dan Ausbuilding Jerman, Masuk Kota Kupang

Pj. Wali Kota Fahrenzy P. Funay bersama Kepala SMKN 4 Kota Kupang Semy Ndolu dan rombongan.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE, M.Si, mendukung penuh penerapan program IP Plus dan Ausbuilding Jerman yang ditujukan bagi para pelajar Kota Kupang.

 

Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiens dari Kepala SMK Negeri 4 Kupang bersama tim di ruang kerja Wali Kota Kupang, Rabu (20/09).

 

Hadir dalam pertemuan tersebut Staf Prime Education Yogyakarta Indra Irwan selaku mitra eksklusif global Katayst. E.V Stuttgart – Jerman dan salah satu staf pendamping Naomi Kore Doko, S.Pd.

 

Audiens dalam rangka membahas suporting Internasional School kerja sama Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jerman yang selama ini telah berlangsung di SMK Negeri 4 Kupang, sebagai salah satu sekolah yang sebelumnya telah melakukan MOU bersama Global Katayst. E.V Stuttgart – Jerman, yang dikenal dengan nama program Ausbildung.

 

Dia menginginkan agar program ini segera disosialisasikan kepada masyarakat dan proses pelatihan dan kursus Bahasa Jerman juga segera digelar.

 

Menurutnya program ini sangat baik, selain karena SDM dipersiapkan untuk menguasai bahasa asing, juga disediakan peluang kerja yang tentunya akan memberikan penghasilan bulanan yang dapat menyokong perekonomian masyarakat.

 

Pj. Wali Kota mengingatkan perlu ada kordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur agar ditindaklanjuti melalui instruksi kepada bupati dan wali kota. Selain itu, Pemerintah Kota Kupang juga perlu mendapatkan kerangka acuan untuk dipelajari dan diskusikan dengan para camat dan lurah dan dinas terkait, supaya kebijakan yang diambil nantinya dapat terarah dan terstruktur serta tepat sasaran bagi lulusan SMP dan SMA yang memenuhi syarat agar bisa segera mungkin direkrut untuk mengikuti program Ausbildung ini.

Kepala SMK Negeri 4 Kupang, Semi Ndolu selaku koordinator training Bahasa Jerman menjelaskan, kedatangannya bersama tim untuk meminta dukungan pemerintah terkait program IP Plus dan program Ausbildung di Jerman.

 

Program IP Plus adalah program yang bertujuan untuk membangun SDM di NTT khususnya Kota Kupang, dengan menyiapkan internasional school yang mengambil alih beberapa sekolah swasta yang sebelumnya telah dilakukan MOU dengan yayasan pengelola. Karena itu mereka membutuhkan dukungan dari Penjabat Wali Kota melalui Dinas Pendidikan untuk mendorong dan memberikan rekomendasi agar lulusan dari SMP yang kemampuan ekonominya terbatas namun memiliki minat belajar serta daya juang yang tinggi untuk memperbaiki masa depannya, bisa masuk ke dalam sekolah internasional ini. Sekolah internasional tersebut sepenuhnya dibiaya oleh pihak Jerman.

 

Lebih lanjut Semi menambahkan, tingkat pengangguran di Kota Kupang berdasarkan data yang dirilis oleh BPS masih pada angka 8,55 % dan itu cukup tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di Nusa Tenggara Timur.

Bersama tim dia juga memaparkan program kuliah vokasi ke luar negeri yang namanya Ausbildung.

 

Ausbildung adalah program pemerintah Jerman yang masuk dalam sistem pendidikan vokasi.

 

Persyaratan untuk masuk dalam program ini harus memiliki kemampuan bahasa minimal level intermediet atau B1 agar bisa dikirim ke sana.

 

Saat ini kurang lebih 152 orang lulusan SMA dan SMK dengan usia maksimal 35 tahun dari berbagai kabupaten dan kota di NTT yang mengikuti training Bahasa Jerman di SMK Negeri 4 Kupang sebagai training dan test centre.

 

Setelah melalui training dan test barulah kemudian bisa mengikuti program Ausbildung di Jerman dengan mendapatkan gaji training yang lumayan besar dan akan semakin tinggi nantinya setelah mendapatkan sertifikat profesi dari program ini.

Program ini menurutnya dapat membantu Pemerintah Kota Kupang dalam meningkatkan kualitas SDM dan memberikan kesempatan bagi lulusan untuk memperbaiki taraf hidup. Program ini juga menurutnya menjamin anak-anak yang masuk dalam sekolah internasional sampai pada tahap placemenet (penempatan).

 

“Program ini bukan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tapi mengirim anak-anak untuk kuliah vokasi dengan visa pelajar dan bukan Pekerja”, pungkasnya. (PKP_rdp).

  • Bagikan