Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Salut ! Di Kelurahan Liliba Ada Yang Awasi TPS, Mau Tau Berapa Gajinya ? SIMAK !!

TPS Tangguh I kelurahan Liliba.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Namanya Herman Laning. Pria eneŕjik itu adalah Pengawas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) I di kelurahan Liliba, Kota Kupang. Berkat kerja kerasnya Liliba bebas dari sampah.

 

Lantas berapa rupiah ia dihargai ?

 

Setelah ditelisik lebih jauh ternyata Herman kerja Suka rela.

 

“Awalnya (2019) sukarela.
Lalu dapat SK dari lurah.
Ada SK tapi sukarela. Kerja pake hati”, ujarnya ketika ditanya wartawan, Senin (12/6/23).

 

Sampai kapan anda kerja suka rela ? “Sampai seterusnya. Kecuali kelurahan atau dinas kebersihan mau kasih gaji”, ujarnya.

 

Ia menyatakan senang kerja seperti ini.

 

“Bersih saja sudah senang”, ujar Staf LPM Kelurahan Liliba itu.

 

Ketika ditanya bagaimana aktivitasnya dijalankan Herman mengatakan, ia melakukan pengawasan sampah setiap beberapa menit di TPS Tangguh yang terletak di depan SD Liliba.

 

“Tadi pagi jam 7.00 ada yang datang bawa sampah.
Beta (saya-red) bilang bawa kembali sampah ke kelurahan. Masa kita harus tampung sampah kelurahan lain. Tanya Lurah TPS (kelurahan) TDM di mana”, kisahnya.

 

“Dua minggu lalu dari Naioni Kecamatan Alak.
Saya bilang ini bukan TPA. Jangan buang di sini. Akhirnya sopir bawa pulang sampah”, tambah dia.

 

Herman mengatakan, dalam melaksanakan tugasnya ia kerap berhadapan dengan oknum TNI dan Polisi yang tidak terima ditegur.

 

“Awalnya bertengkar sampai berkelahi. Mereka tau aturan tapi sengaja cari celah untuk membenarkan kesalahannya.
Pernah dosen. Saya videokan. Dia sudah pulang, kembali untuk minta saya hapus video”, jelasnya.

“Siapa saja saya lawan kalo tidak tepat waktu buang sampah. Orang Kupang tu harus keras. Noe (lemah -red) dong (mereka) injak katong (kita-red). Bersyukur hasilnya bagus”, kata dia.

 

Ia mengatakan, dukungan Lembaga Pemberdayaan Masyatakat (LPM), Karang Taruna dan tim Tangguh Kelurahan membuat kelurahan Liliba bersih dari sampah.

 

Ia menjelaskan, seluruh masyarakat Liliba termasuk warga Perumahan boleh membuang sampah di TPS.

 

“Asal jangan tampung sampai 1 minggu.
Kalo dua tiga orang (KK) begitu sampah jadi banyak sekali di TPS”, terangnya.

 

Menurut Herman, pihaknya selalu memberikan himbauan lewat berbagai media.

 

“Lewat fb. Tiktok. Baru-baru ini pak Lurah dialog dengan pak Iso di Radio Tirilolok, sehingga TPS selalu bersih dari sampah, kecuali truck sampah tidak angkut habis”, terangnya.

 

Ia merasa bersyukur bisa jadi contoh meski belum ada kelurahan yang mencontohi.

 

“Kecuali dari Sikka DPRD dan dinas Kebersihan datang studi banding”, ujarnya.

 

Lebih jauh ia menjelaskan, ada dampak ekonomi untuk Pemulung di kelurahan Liliba.

 

“Ada 6 pemulung masing masing-masing dengan bidangnya. Dos aqua. Nasi kotor. Botol aqua. Gelas aqua. Mereka bantu monitor di TPS”, terangnya.

 

Menurut dia, jam buang sampah sudah disampaikan lewat tulisan di TPS.

 

“Jam buang sampah itu jam 18.00 sampai jam 05.00 pagi. Selain itu dilarang. Semua sudah ditulis di TPS”, tegas Herman.

Ia menambahkan untuk mendukung pengawasan terhadap sampah dipasang CCTV di seluruh TPS.

 

“Pernah ada Wifi. Tapi Diputuskan awal Januari 2023. Kontrak habis katanya”, ujar dia.

Staf kelurahan Liliba Dany Nabuasa menambahkan, hanya di kelurahan Liliba sampah diawasi Petugas ber-SK.

 

“TPS ada Penjaga. Mereka diangkat resmi dengan SK Lurah. Tadak digaji. Kerja Sosial tapi mereka mau”, kata Nabuasa.

Dany menjelaskan, ada 3 TPS Tangguh dan 1 Container.

 

“TPS berukuran 8x3x1.5 meter. Ada di RT 01, RT 13. RT 49. Container di RT 41. Tiap TPS ada Penjaga atau Pengawas”, kata dia.

Herman Laning kembali menyampaikan terimakasih kepada dinas Kebersihan Kota Kupang yang selalu siaga mengangkut sampah di TPS.

 

“Trimakasih juga untuk Tokoh masyarakat, pemuda, Tokoh agama yang selalu menyampaikan himbauan kepada masyarakat dan jemaat lewat mimbar gereja”, pungkas Herman.

  • Bagikan