Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Wakil Bupati Kupang Tekankan Hal Ini !

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – “Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan peningkatan pelaksanaan konvergensi perencanaan dan penganggaran penanganan stunting tingkat propinsi hingga desa. Dan bersama pemangku kepentingan yang berkesinambungan, dalam menyatukan program penurunan stunting. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada kita semua yang telah berlelah melakukan intervensi terpadu secara spesifik maupun sensitif. Angka stunting sudah menurun kurang lebih 3%. Saya yakin Februari hingga Agustus bisa turun lebih banyak lagi”, ujar Wabup Kupang Jerry Manafe saat membuka forum koordinasi percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten Kupang tahun 2023 di ruang rapat Wakil Bupati Kupang Rabu, (24/5/23).

 

Dia menjelaskan, dalam peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 mengamanatkan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting dengan kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin / calon pasangan usia subur (pus). ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 (nol) – 59 (lima puluh sembilan) bulan. Yang mana peraturan Presiden ini merupakan payung hukum bagi strategi nasional (Stranas) percepatan penurunan stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018.

 

Manafe melanjutkan, program dan kegiatan di tingkat daerah dilakukan melalui 8 (delapan) aksi konvergensi yang mencakupi analisa situasi, peyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi daerah/ desa. Juga pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi serta review tahunan.

 

“Implementasi 8 (delapan) aksi konvergensi ini merupakan pendekatan konsekutif dimana antara satu aksi dan aksi lainnya saling melalui aksi konvergensi berhubungan”, kata dia.

 

Disela penjelasannya, Ketua TPPS Kabupaten Kupang ini juga mengingatkan kepada pihak terkait untuk mengalokasikan dana untuk media karena media sangat penting dalam memonitor kegiatan yang terjadi di lapangan.

 

“Dinkes harus perintahkan semua Kapus agar semua stafnya turun ke posyandu untuk memonitoring kegiatan di posyandu. Tolong diperhatikan agar bisa disampaikan lagi ke masyarakat soal stunting, gizi burung dan KEK karena kebanyakan masyarakat kurang begitu memahami”, kata dia.

 

“Kiranya forum ini bisa membantu mempercepat upaya penurunan stunting di kabupaten Kupang, agar tidak terjadi loss generation. Saya tekankan, rapat ini menentukan bisa atau tidak kita ada pada angka 12%. Masih ada kecamatan yang tingkat stuntingnya tinggi. DP2KBP3A harus bisa mengintervensi hal tersebut”, tutup Wakil Bupati Kupang.

 

Lebih lanjut, perwakilan DP2KBP3A Propinsi NTT Alfonsa Nirma mengatakan, tujuan kegiatan ini demi meningkatkan konvergensi perencanaan dan  penganggaran terkait percepatan penurunan stunting. Juga adanya kolaborasi multi pihak dan lintas sektor serta percepatan penurunan stunting yang inklusif dan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan tingkat pemkab/pemkot. Serta para mitra dalam percepatan pencapaian Sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

 

Alfonsa berharap, melalui kegiatan ini bisa menguatkan komitmen Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting. Dan semakin meningkatnya peranserta lintas sektor yang terkait dalam mendukung percepatan penurunan stunting secara komprehensif.

 

Turut hadir, Plt Sekda Kab. Kupang Rima K.S. Salean, Para staf ahli Bupati Kupang. Para pimpinan OPD terkait penanganan stunting, para kapus dan tenaga gizi.

  • Bagikan