Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hadiri Pameran Karya Anak Bangsa, Ibu Iriani Beri Apresiasi

Kontributor : Syaifull_Ellena Editor: Sintus

MABAR, FLOBAMORA-SPOT.COM –– Sebagai rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ibu Negara, Iriana Joko Widodo bersama anggota OASE Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menghadiri pameran kerajinan karya anak bangsa yang dipusatkan di ruang pertemuan Hotel Meruorah Labuan Bajo, pada Rabu (28/9). Salah satunya, pameran hasil kerajinan dari peserta didik binaan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang pengembangannya hasil kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

 

Saat mengunjungi lokasi pameran di area foyer, Ibu Negara tampak antusias mengapresiasi keindahan karya-karya yang dipamerkan. Di sana terdapat kain tenun khas NTT dalam berbagai corak dengan pewarna alam, hasil modifikasi peserta didik PKW.

Ibu Negara juga menyaksikan demo tenun yang secara langsung diperagakan oleh Dessy Ratna, perintis usaha muda berusia 21 tahun asal Buas, Manggarai Barat yang merupakan alumni PKW tahun 2021 dan juga Ketua Kelompok Angkatan 2021. Ibu Negara banyak bertanya mengenai teknik menenun yang sedang dipraktikkan Dessy.

 

Dalam dialog dengan Ibu Negara, Dessy menyampaikan bahwa dia dengan senang hati mengikuti program PKW. Setelah lulus Program PKW, Dessy sendiri saat ini berkiprah menjadi penenun dengan alat tenun bantuan program PKW sebagai modal, dan menyalurkan hasil karyanya melalui Dekranas Daerah Provinsi NTT.

 

Sementara itu, Ibu Mendikbudristek, Franka Makarim yang juga merupakan anggota Bidang Wirausaha Baru Dekranas mengatakan, “berkat program PKW ini, tenun tradisional menjadi lebih lestari. Corak-corak tenun tradisi ini menjadi bagian dari kurikulum yang diajarkan ke peserta didik. Anak-anak muda menjadi lebih semangat untuk meneruskan tradisi dan warisan daerahnya.”

 

Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah program yang dinisiasi oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk memberdayakan masyarakat usia anak sekolah (15-25 tahun), baik yang tidak sekolah, lulus tetapi tidak melanjutkan, atau putus sekolah yang masih belum bekerja. Melalui program ini, masyarakat bisa mengembangkan potensi diri dan menjalankan usaha mandiri.

 

Pengembangan program PKW hasil kerja sama dengan Dekranas telah dilakukan sejak 2020 dengan konsentrasi program Tekun Tenun. Hingga saat ini, Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Wartanto mengungkapkan, program ini telah menjangkau hingga 3.000 penerima manfaat di berbagai kawasan di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur.

 

Untuk tahun 2022, pengembangan program PKW sudah memasuki tahap persiapan akhir dan rencananya akan segera dimulai dalam waktu dekat dengan menjangkau pengembangan keterampilan tekun tenun melalui 23 Dekranasda Kabupaten/Kota di 5 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Bali, NTB, dan NTT.

Setelah selesai mengikuti program PKW, peserta didik di Manggarai Barat saat ini terus melanjutkan menenun. Alhasil, produksi kain tenun Manggarai Barat semakin meningkat dan regenerasi pengrajin tenun pun terus tercipta sehingga mengurangi kekhawatiran putusnya generasi pengrajin tenun di Manggarai Barat.

 

Baru-baru ini, seorang penenun pemula lulusan PKW Manggarai Barat bernama Marni telah mendapatkan penghargaan atas Produk Unggulan Berpotensi dalam Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2022, untuk karyanya Kain Tenun Sepang.

 

Sejak 2021, karya-karya pengrajin lulusan PKW pun telah dipamerkan di berbagai kota dalam berbagai kesempatan dan dibeli oleh tamu-tamu yang datang ke NTT sehingga memberikan nilai ekonomi bagi lulusan PKW. “Ini membuktikan bahwa program PKW benar-benar diterapkan sesuai kebutuhan pasar dan mendorong peningkatan ekonomi serta industri kreatif di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi erat dengan Dekranas yang saling mendukung agar program ini menjangkau sasaran dengan lebih tepat dan memastikan pelaksanaan program bisa lebih berdaya guna,” tutup Wartanto.

  • Bagikan