Bupati Alor Minta, Jangan Ada Kepentingan di Musrenbang ABAD

Reporter: MJM_Humas AlorEditor: Sintus
  • Bagikan
Bupati Alor Drs. Amon Djobo saat membuka Musrenbang tingkat Kecamatan Alor Barat Daya Selasa (15/2/22).

KALABAHI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Bupati Alor Drs. Amon Djobo Selasa (15/2/2022) menghadiri dan membuka langsung pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD). Musrenbang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Alor Barat Daya.

 

“Saya harap Forum yang digelar hari ini tidak ada benturan kepentingan di dalam, Tidak ada benturan politik kepentingan antar wilayah, politik antar desa, antar kelurahan, tidak ada di dalam forum ini. Ini usulan murni yang datang dari desa, kelurahan, datang dari kebutuhan-kebutuhan atau kepentingan-kepentingan masyarakat, kita bawa di sini,” harap Djobo dalam rilis yang dikirim Pranata Humas Marthen J. Manilau itu.

 

Dalam arahannya Djobo menjelaskan, forum ini (musrenbang) demikian penting untuk dibuat, kendati cukup banyak menguras biaya, waktu dan tenaga.

 

“Tapi kenapa ini dibuat karena Forum ini adalah jalur untuk kita menempatkan kebutuhan-kebutuhan wilayah di sini yaitu usulan untuk kebutuhan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023”, tambah dia.

 

“Ini kita musrenbang untuk tahun 2023 dan bukan 2022 yang sekarang jalan ini. tidak…!!! ini usulan untuk tahun 2023,” jelas Djobo.

 

Menurut Djobo, Kecamatan ini perpanjangan tangan dari kabupaten yang nanti akan merumuskan semua kebutuhan atau kepentingan-kepentingan masyarakat yang diusul sebentar oleh desa/kelurahan yang menjadi prioritas (P1) dibawa datang dan dipaksakan ini harus menjadi prioritas (P1), (P2), (P3) dan seterusnya maka akan bumerang. Karena itu, Demikian Djobo, semua yang menjadi prioritas-(P1) dari desa/kelurahan ini nanti akan dibahas di sini (musrenbang) bersama-sama dengan teman-teman Pimpinan OPD dari kabupaten yang hadir saat ini.

 

“Hasil penetapan usulan kegiatan di tingkat kecamatan, lanjut Djobo, setelah disandikan selanjutnya akan dibawa ke Forum OPD tingkat Kabupaten untuk dibahas sesuai rancangan Rencana Kerja masing-masing OPD”, ucap dia.

 

Kesempatan yang sama Anggota DPRD Kabupaten Alor, Markus M. Legifani dalam sepatah kata menyampaikan terima kasih dan syukur kepada Pemerintah Kabupaten Alor, terlebih kepada Bapak Bupati dan Pimpinan Organisasi Perangkat daerah (OPD) yang begitu serius dengan susah payah memikirkan daerah ini.

 

“Ini patut kita hargai terlebih di dalam situasi kondisi negara saat ini kalau bukan orang-orang yang keseriusan dan peduli terhadap daerah ini, maka banyak persoalan yang tidak akan terselesaikan tapi berkat kerja keras dan kerja sama yang baik dari Bapak Bupati dan Pimpinan OPD yang ujung tombaknya ada di pemerintahan desa sehingga semua ini bisa berjalan kendati belum semuanya sempurna”, ujarnya.

 

Untuk itu, lanjut Legifani dirinya selaku atas rakyat Alor di kecamatan khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) wilayah II menyampaikan, terima kasih kepada pemerintah, ujar Legifani.

 

Terkait pembangunan infrastruk jalan kawasan lintas selatan yang di sentil dalam sapaan Camat sebelumnya, Anngota DPRD Dapil II itu menyatakan, siap mendukung.

 

Alasannya menurut Legifani, infrastruktur pembangunan jalan kawasan lintas selatan ini pernah dibahas dalam pemandangan umum Frkasi pada pada 2019 lalu.

 

Saat itu demikian Legifani, DPR telah memberikan masukan-masukan konkrit kepada pemerintah daerah untuk bagaimana adanya jalan lintas selatan. Untuk itu, dirinya berharap pimpinan pemerintah di Kelurahan/Desa serta orang-orang tua pemangku kepentingan kepentingan yang ada yang ada di ABAD untuk mendukung dalam doa.

 

“Kita berdoa agar apa yang telah di upayakan Bapak Bupati dan Pimpinan OPD, sedapat mungkin jalan lintas selatan itu menjadi status jalan nasonal. Ini juga merupakan pergumulan dalam pandangan fraksi tahun kemarin, tahun 2019. Dan oleh Bapak Bupati juga telah akomodir itu, untuk itu kita semua bantu dalam doa sekiranya pemerintah pusat dapat memberikan jawaban untuk hal itu sehingga menjadi kepuasan bagi kita,” ujarnya.

 

Sementara Camat Alor Barat Daya, Yapi Nikodas Hinglir, SP dalam sapaanya mengatakan, sebaran terkait kegiatan tahun 2022 telah diterima.

 

“Itu artinya keberpihakan dan perhatian terhadap wilayah Kecamatan Alor Barat Daya ini sungguh luar biasa”, kata dia.

 

Ia mengatakan, Selama satu tahun sebagai Camat di wilayah ini, Ia merasa perhatian pemerintah daerah untuk tahun 2022 sudah luar biasa.

 

“Dan dalam berbagai kesempatan sudah saya sampaikan infra struktur kita hampir mencapai 60 Milyar. Belum lagi hal-hal lain luar biasa yang dialokasikan untuk Kecamatan Alor Barat Daya. Terimakasih buat Bapak Bupati dan semua jajaran OPD yang telah mengalokasikan dan mengoordinasikan ini”, ucap Camat mengawali sapaannya.

 

Terkait agenda kegiatan, dia mengatakan, Alor Barat Daya membaca gerak-gerak kerja pemerintahan tersistim di atasnya dan Alor Barat Daya telah ditetapkan oleh Gubernu NTT, Viktor B. Laiskodat, SH sebagai salah satu destinasi wisata dari 21 Destinasi wisata di NTT.

 

“Demikian juga, terimakasih Pak Bupati, Minggu lalu kami telah mendapat SK nya yang mana Kelurahan Moru, Desa Pailelang, Desa Wolwal dan Desa Halerman telah ditetapkan sebagai Desa Wisata. Itu keunggulan-keunggulan komperatif yang coba di ikat oleh pemerintah untuk memunculkan pada aras yang lebih tinggi untuk mendorong percepatan pembangunan wilayah ini. Dan ini harus kita liat sebagai sesuatu yang luar biasa. Karena itu kita sebagai pemerintah di kecamatan, mari kita lihat dan kita dorong,” terang Yapi.

 

Ia berharap forum hari ini, dapat mendiskusikan dengan baik-baik, membuat skala prioritas dan OPD bersesuaian tinggal mengalokasikan secara baik mana yang menjadi porsi APBD II, mana yang menjadi porsi APBD I mana yang menjadi porsi APBN.

 

Selanjutnya tambah Camat, dirinya selaku Camat sudah menyelesaikan asistensi APB Des tiga hari yang lalu dengan seluruh Kepala Desa.

 

“Yang bolong-bolong kami sudah coba masuk memback up, seperti revilitalisasi Pasar Lola, dari pasar tradisional menjadi Pasar Wisata sudah kita back up menggunakan Dana Desa, selanjutnya percepatan pembangunan infrastruktur air di Desa Morba, termasuk beberapa Polindes dan Posyandu. Kita coba arahkan dari Dana Desa untuk mengisi kekosongan-kekosongan ruang-ruang perencanaan yang ada karena kita menyadari bahwa, kondisi covid ini dengan segala keterbatasan.

 

“Saya kawal sendiri asistensi dana desa itu selama tiga hari untuk bagaimana dana desa ini memberikan efek pukul yang kuat membantu APBD II, APBD I atau APBN untuk capaian Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar, “ ujar Camat.

 

Ditambahkan Camat bahwa, dalam peta Alor Barat Daya telah kami gambar, dan sebagai informasi untuk Pimpinan OPD, kata Yapi, kami sudah bikin perwilayahan secara sistim. Ada wilayah yang menjadi sentra Perkebunan dan itu sudah plot, ada yang menjadi sentra Perikanan, ada yang menjadi sentra buah juga sudah kita plot. Dari Desa Pilelang sampai Kileben, Lanleki kita jadikan sebagai sentra buah untuk mendukung Destinasi Visata ini. Kemudian untuk daerah Halerman, tambah Yapi lagi bahwa sudah dorong untuk menjadi daerah Perikanan untuk bagaimana menyediakan ikan yang baik.

 

“Tahun ini kita alokasikan 30 unit mesin ketinting dari Dana Desa untuk mendukung ini. Semua konsep perencanaan ini dilakukan untuk bagimana memberdayakan orang Alor Barat Daya. Bagaimana orang datang di ABAD, ia makan dari makanan orang ABAD, ia minum dari air orang di ABAD lalu uangnya dikasi tinggal untuk orang ABAD. Itu yang kita inginkan dari kawasan khusus mata rantai ekonomi ini. Ini yang kita harapkan dan dengan kewenangan kami terbatas ini kami sudah coba mendorong itu”, jelas Camat Yapi mendeskripsikan kawasan mata rantai ekonomi pembagian perwilayahan di Alor Barat Daya.

  • Bagikan