Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Waspada !! Penyakit Thalassemia, Bisa Timbulkan Stunting Bagi Penderita

Kontributor : Biro AP NTT/Ellena Editor: Sintus
Penyakit Thalasemia

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Thalasemia adalah kelainan darah bawaan (faktor genetik) yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

 

Pembina POPTI NTT, dr. Debora S. Liana menjelaskan, Thalassemia tidak ganas seperti kanker darah. Penderita Thalasemia bisa bertahan hidup sampai dewasa yang penting melakukan transfusi darah setiap bulan. “Penyakit ini juga dapat menimbulkan stunting bagi si penderita ataupun keturunannya. Maka penting sekali untuk ditangani dengan baik,” jelasnya.

 

Ia menyebut, saat ini terdapat 14 warga NTT yang terdata menderita Thalasemia. “Di Kota Kupang itu ada 8 orang, Malaka 1 orang, TTS 1 orang, Belu 1 orang, Larantuka 2 orang, dan Maumere 1 orang. Kita masih yakin bahwa jika ada satu orang yang menderita Thalassemia maka pasti ada keluarga lain yang menderita juga, sehingga kita harus terus melakukan skrining, ” jelas Debora.

 

Ia menambahkan, POPTI NTT sangat berterima kasih kepada PMI NTT yang akan terus menyediakan stok tranfusi darah dan POPTI NTT akan menggandeng PMI untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat NTT tentang penyakit Thalassemia dan cara mencegahnya.

Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) NTT menyatakan, pihak PMI NTT akan menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu penanganan penderita Thalassemia. Hal tersebut disampaikannya  saat memberikan keterangan pada para wartawan di Lobi Lantai 1 Kantor Gubernur pada Jumat (4/2).

 

Wagub Josef menjelaskan, PMI NTT akan berusaha untuk tetap menyediakan stok darah untuk membantu para penderita Thalassemia. “PMI NTT akan senantiasa berusaha menyediakan stok darah bagi para penderita. Sebagaimana kita ketahui bahwa thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika sehingga membuat penderita harus melakukan transfusi darah secara rutin,” jelas Wagub Josef.

 

Lebih lanjut, Wagub juga mendorong peran aktif POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia) NTT dan PMI bersama masyarakat lainnya terus berkoordinasi dengan menginventarisir data penderita thalasemia untuk menyesuaikan dengan ketersiadaan stok darah. “Wajib hukumnya kita untuk bantu orang-orang yang menderita thalasemia ini. PMI akan selalu menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu sesama,” pungkasnya.

  • Bagikan