Bantuan Benih Bagi Masyarakat, Amfoang Diutamakan. Apa Alasannya !!

Kontributor : rilis Editor: sintus
Kadis Pertanian Kabupaten Kupang Pandapotan Siallagan saat ditemui Media Selasa (23/11/21).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Musim penghujan sudah tiba. Masyarakat harus segera menanam baik dengan bibit dan benih yang disiapkannya, maupun bantuan pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun pemeritnah daerah.

“Kita Sudah Salurkan Bibit kacang tanah 2,5 ton, anakan sukun 555 ton, Bawang 4 ton, jagung 6.8 ton hibrida. Benih Padi 10 ton. Ini untuk masyarakat Kabupaten Kupang. Penyaluran bantuan bibit dan benih diutamakan Amfoang karena terjauh. Kita antisipasi jangan sampai karena hujan Amfoang tidak bisa dijangkau”, demikian dikatakan kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kupang Pandapotan Siallagan kepada Media Selasa (23/11/21).

Ia menerangkan, pendropingan bibit dan benih pernah menjadi terkedanala, karena dilakukan pada saat sudah hujan. “Jadi prinsipnya apa yang dilakukan pemerintah kita upayakan lebih cepat. Pengalaman kita beberapa tahun lalu pendropingan dilakukan setelah musim hujan akhirnya terlambat. Tahun ini lebih cepat”, kata dia.

Khusus Amfoang Timur kata dia,  memiliki luas lahan sawah kurang lebih 1.000 Ha. “Potensinya 700-an – 1.000 hektar luasnya”, ujar dia.

Ia menjelaskan, secara swadaya masyarakat juga memiliki bibit dan benih untuk ditanam, namun perhatian dari pemerintah perlu ada. “Jadi Apa yang bisa dibantu pemerintah, dipercepat pendropingan”, ujarnya.

 

Ia menuturkan, sejauh ini hampir semua Petani sudah mulai menanam, pada musim tanam I (Oktober- – Maret), karena intensitas hujan sudah mulai meningkat. “Kalo belum tanam mungkin masih tunggu waktu yang tepat”, kata dia.

Ia mengkhawatirkan la Nina dengan curah hujan tinggi namun singkat, karena akan mempengaruhi hasil produksi.

“Seperti awal tahun ini kita dihadapkan pada Bencana siklon Seroja. Tapi menurut saya produksi kita cukup berhasil dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi misalnya tanam 1 Ha dipanen 80 are kan cukup berhasil. Kita tanam 100 Ha tidak akan terpanen dengan baik. Pasti kena hama, kurang air, itu sekitar 10 – 15 persen tidak berhasil”, ucap dia.

Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan bibit dan benih yang disalurkan untuk menanami lahan yang tersedia.

  • Bagikan