Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kalau Ingin Melihat “Surga” di Pantai Selatan, Datang ke Teres

Kontributor : tim/Ellena Editor: sintus
Pantai Teres

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Dalam artikel sebelumnya tentang Fatu Braun saya beri judul “Pantai Teres, “Surga” di batas negri”. Lalu pada tulisan kali ini saya beri Judul “Kalau ingin melihat “surga” di pantai Selatan, Datang ke Teres”. Lagi-lagi, nama Teres menjadi sangat seksi. Teres dilukiskan bak gadis cantik yang sudah bersolek. Ia tampil fulgar dan siap menggoda setiap lelaki. Teres dengan manja menyambut setiap lelaki yang ingin mencumbuinya dari atas fatu Braun. Tanpa Fatu Braun (pantai) Teres tak berarti.

 

Fatu Braun menyuguhkan pemandangan paling mencengangkan di kawasan pantai Teres di Kelurahan Buraen, Amarasi Selatan kabupaten Kupang. Dari atas bukit Batu Braun Pengunjung dapat memanjakan mata dengan indahnya pantai yang berbatasan dengan Australia itu.

Anda tak akan merasakan panas jika berada di sini, karena di atas Fatu Braun sudah dibangun beberapa unit lopo dari daun gewang. Sejuknya aduhai ditambah tiupan angin laut Selatan yang kencang. Lopo dapat dimanfaatkan oleh Pengunjung untuk berada lebih lama di sana sambil melakukan swafoto.

Selain Lopo ada juga Pagar pengaman di keliling bukit fatu Braun. Faktor keamanan penting diperhatikan, sehingga pengunjung tidak takut saat berada di puncak paling tinggi batu Braun dan sekitrarnya.

 

Pemerintah mulai membenahi Fatu Braun sejak 2020 meski Covid-19 mendera daerah itu. Ini sebagai komitmen Pemerntah membangun pariwisata.

Apa alasan pemerintah menyerahkan pembangunan kawasan pantai Teres kepada masyarakat local ? “saya mau masyarakat yang melakukannya, supaya mereka mencintai tempat itu dan merasa memiliki”, demikian Bupati Kupang Korinus Masneno beberapa waktu lalu.

Benar saja. Masyarakat telah membangun Lopo, pagar Pengaman di atas fatu Braun. Sehingga Pengunjung aman ketika berekspresi  di atas bukit batu Braun.

Fasilitas lain yang perlu disiapkan yakni Teropong dan rumah Teropong.

“Kalau yang ini sedang sedang dalam proses pengadaan. Lengkap dengan Rumah teropong. Sonde gunakan kunci. Kaca keliling.”, kata Kadis pariwisata Kabupaten Kupang Piter Charles Sabaneno kepada media ini pekan lalu.

Upaya pemerintah untuk menyiapkan berbagai fasilitas di pantai Teres sebagian besar sudah selesai. Selain Lopo, taman bunga, ada air langsung minum di beberapa titik sepanjang jalan dari fatu Braun ke lokasi sentral obyek wisata Teres  dan listrik serta berbagai fasilitas lainnya sudah selesai.

Total pembangunan sudah  70 % lebih, karena  ada satu dua item yang dalam proses pengerjaan.

“Pendopo besar, tiang sudah naik. Resto tinggal lantai. Kolam renang sementara konstruksi. Dasar harus kuat. Lalu 3 pintu gerbang. Pintu utama di fatu braun, di pantai dua pintu ujung Timur dan ujung Barat, supaya orang jangan masuk tanpa retribusi”, kata Piter lagi.

Satu hal yang perlu dipikirkan ke depan adalah aula terbuka, tempat Pengujung berteduh. “Ini fasilitas penting yang harus dipikirkan. Kenyamanan sederhana dan murah harus ada. Karena pantai sangat panas. Tidak ada pohon seperti pantai Air Cina, banyak pepohonan di tepi pantai. Masyarakat bisa berlama-lama di situ”, terangnya.

Dampak ekonomi bagi masyarakat ?

bukit Batu Braun sudah dilengkapi dengan Lopo.

Masyarakat sekitar harus memanfaatkan obyek wisata ini secara baik untuk mengais rejeki, sehingga mereka tidak hanya menjadi Penonton tetapi Pelaku usaha.

“Sudah ada yang buat lopo dari bahan seadanya, siapkan kopi, teh dan makanan local”, ujarnya.

Ia menambahkan, Pembangunan Pantai Teres tidak sebatas itu, masih ada fasilitas lain yang semestinya ditambah untuk menjadi pembeda dengan obyek wisata di tempat lain.

Komitmen Bangun Pariwisata

Pemerintah Kabupaten Kupang mulai tahun ini (2020) mengarahkan anggaran ke Sektor Pariwisata khususnya pantai Teres. Program ini akan dikerjakan secara keroyokan oleh  dinas terkait semisal Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanian dan beberapa dinas terkait yang bersinggungan dengan Revolusi 5P.

kalo mau naik ke atas Batu Braun hitung dulu anak tangga.

Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah dalam suatu kesempatan  mengatakan,  pariwisata sebagai pemasok devisa no 3 bagi Indonesia. Karena itu betapa pentingnya pembangunan dan pengembangan pariwisata. Sejak 2006 hingga sekarang ada belasan juta wisatawan yang datang ke Indonesia. Dan obyek wisata NTT, amat menarik namun belum secara sadar dikembangkan dan dibangun oleh pemerintah.

Kabupaten Kupang adalah kabupaten terdekat dengan kota Kupang sehingga harus dikembangkan dan dijual untuk memberikan peningkatan PAD bagi Kabupaten Kupang.

Selain gunung Fatuleu masih ada obyek wisata lain yang dapat anda kunjungi seperti wisata Alam seperti Gunung Fatuleu, Air terjun Oenesu, Kolam Renang Baumata, Air terjun Tesbatan, Air terjun Oesusu, Danau Nefokouk, Bendungan Tilong, bendungan Raknamo, Air mata Belerang, TWA Camplong, TWA menipo dan Gua Kristal.

Wisata pantai (bahari) seperti pantai Manikin, pantai Sulamanda, pantai Liman (Semau), pantai tablolong, pantai Batulesa sekarang dikenal pantai Alamanda, Tanjung Toda, pantai fatukoko.

 

Wisata Sejarah, seni dan Budaya seperti Monumen sparaw Force Australia, istana raja Baun, Pengrajin Sasando di Oebelo, Atraksi seni budaya, kerajinan tenun ikat.

Wisata Kuliner seperti Daging Se’I Baun, kerupuk Ubi Baumata, Kue Cucur Oesao, Jagung rebus dan garam Oebelo.

Wisata Minat Khusus seperti lomba pacuan kuda dan lomba motor Cross.  (tim)

 

  • Bagikan