VBL:”Lembaga Agama dan Umat Harus Bantu Pemerintah Bangun Pariwisata”

Reporter: Biro AP NTT/ELLENAEditor: Sintus
  • Bagikan
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat menyampaikan sambutannya pada pertemuan Tokoh Lintas Agama Se-Provinsi NTT di Alor Selasa (19/10/21).

KALABAHI, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Untuk mendapatkan sebuah desain pariwisata yang hebat atau pariwisata sustainable, butuh kinerja semua pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, lembaga agama, lembaga adat hingga pemerhati pariwisata”.

 

Demikian diungkapkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam pertemuan Tokoh Lintas Agama Se-Provinsi NTT. Pertemuan dengan tema “Penguatan Modernisasi Agama dan Merawat Keberagaman dari Pinggiran Indonesia”, itu dilaksanakan di Aula Gereja GMIT Pola Tribuana Kalabahi.

 

“Kita hadir di sini juga ada festival-festival. Nah berbicara tentang modernisasi agama dan juga pariwisata ini kita berbicara tentang iman dan pariwisata. Tentang imajinasi karya. Lembaga Agama dan Umatnya harus mulai turut membantu Pemerintah dalam membangun pariwisata sehingga bisa membantu menumbuhkan ekonomi. Jangan kita hanya terus menjalankan ajaran dan ritual keagamaan namun kita sendiri tidak mampu memiliki manfaat yang konkret untuk orang lain,” ujar Gubernur.

 

“Dengan merawat hubungan yang baik dalam keberagaman umat beragama ini juga tentunya kita ingin lembaga agama mampu mendorong umatnya. Untuk apa ? untuk memiliki kesadaran (awarness) mengenai pentingnya pariwisata. Kita tidak boleh kerja sendiri-sendiri. Harus sinergi dan kolaborasi saling memberi arahan, saling mendukung dan memberi saran atau ide untuk membangun pariwisata kita,” tambahnya.

 

Menurut Gubernur, alam dan budaya dengan nilai pariwisata tinggi harus mampu dijaga dengan baik. Dan juga pengelolaannya dilakukan dengan baik.

 

“Desain pariwisata itu harus memberi nilai tambah. Misalnya dengan Festival Dugong itu harus dibuat kalender khusus. Agar punya nilai mahal karena diadakan pada waktu tertentu saja. Juga kita jaga kelestariannya. Pun seperti olahraga diving harus kita jaga alam lautnya. Maka kita mau para pengunjung juga menjaga alam bawah laut tersebut,” jelas Gubernur.

 

Sementara itu Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, Alor sebagai Penyangga destinasi pariwisata superprioritas dari Labuan Bajo. Alor ini ada spot diving indah dan juga festival dugong.

 

“Kita harapkan dengan festival dugong ini ke depannya juga harus mengkaji dugong bukan hanya dari aspek pariwisatanya tapi kelestariannya. Serta kita harapkan festival dugong juga bisa menjadi even nasional,” kata Desi.

 

Bupati Alor Amon Djobo yang hadir juga memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT.

 

“Saya sangat senang karena Bapak Gubernur kita ini sering turun langsung ke tengah masyarakat. Selama saya hidup ada dua gubernur yang kerja hebat. Juga mau turun langsung ke masyarakat yaitu Bapak Ben Mboi dan juga Bapak Viktor Laiskodat. Puji Tuhan juga selama kepemimpinan Bapak Gubernur Viktor Laiskodat dan juga Bapak Wakil Gubernur Josef Nae Soi NTT selalu tenteram. Tidak ada gesekan yang terjadi dalam kehidupan beragama,” ucapnya.

 

Dalam kunjungan ke Alor kali ini Gubernur juga turut hadir dalam festival paralayang serta mengunjungi festival dugong. Gubernur dampingi Bupati Alor Amon Djobo, Jajaran Forkopimda Kab. Alor, Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanes Uli Kale. Juga Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Libing, serta Staf Khusus Ima Blegur dan Pius Rengka.

  • Bagikan