YSI, Bupati Kupang, Bahas Kemandirian Pangan Lokal berkelanjutan

  • Bagikan
Direktur Yayasan Sheep Indonesia (YSI)Andreas Subiyono melakukan audiens dengan Bupati Kupang, Korinus Masneno, bersama OPD teknis, di Kantor Bupati Kupang Rabu, (22/9/21).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Yayasan Sheep Indonesia (YSI) melakukan audiens dengan Bupati Kupang, Korinus Masneno, bersama OPD teknis, di Kantor Bupati Kupang Rabu, (22/9/21). Instansi teknis yang hadir antara lain Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kupang.

 

Pertemuan digelar untuk membahas program yang diusung YSI yaitu Kemandirian Sistem Pangan Lokal Berkelanjutan. Ini merupakan program nasional yang secara konvergensi melibatkan banyak organisasi perangkat daerah. Program tersebut sangat sinergi dengan kebijakan daerah revolusi 5P yang di implementasikan melalui program unggulan daerah pada 5 bidang . Bidang-bindang tersebut antara lain pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata.

 

Direktur YSI Drs. Andreas Subiyono, menyampaikan persoalan terkait sistem pangan lokal yaitu sistem produksi dan perdagangan. Menurutnya, saat ini kebutuhan masyarakat akan pangan semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan lahan pertanian semakin berkurang, karena pertambahan penduduk dan adanya persaingan pemanfaatan lahan antara sektor pangan dan non pangan.

 

Selain itu produksi dan perdagangan pangan lokal semakin tersingkirkan. Karena itu selain sasaran YSI di wilayah Mentawai dan Sabu Raijua. Di Kabupaten Kupang  ada bebereapa desa yang akan diintervensi melalui program ini, diantaranya Desa Kuanheum, Fatukanutu, Kairane. Desa Niunbaun, Raknamo, Fatuteta,  Desa Oefeto Kecamatan Amabi Oefeto.

“Periode waktu program selama 3 tahun mulai 1 Juli 2021 – 30 Juni 2024. Program ini mau mengajak masyarakat lokal melaksanakan inisiatif kemandirian sistem pangan lokal. Pemerintah Desa dan Kabupaten memiliki kebijakan untuk melindungi dan mendukung kemandirian sistem pangan lokal yang responsif gender”, kata dia.

 

Organisasi Non Pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat ini, melalui direkturnya mengharapkan adanya sinergitas yang baik antar YSI dengan Pemerintah Daerah.

Dia menerangkan beberapa faktor Penyebab tingginya angka kemiskinan yaitu kurangnya lahan pertanian, teknologi yang masih semi tradisional dan produktivitas rendah. Sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat rendah. Hal inilah yang menjadi faktor penyebab kemiskinan.

“Di kawasan Indonesia Timur tingkat kemiskinan jauh lebih tinggi, terutama pedesaan dimana banyak orang yang bekerja di sektor pertanian. Dan termasuk ketergantungan pada makanan dari luar daerah yang juga tinggi”, kata dia.

 

Bupati Kupang menyambut baik kehadiran YSI dalam menyejahterakan dan membangun kabupaten Kupang. Bupati inginkan sistem pendekatan yang dibangun oleh YSI bersama Dinas teknis, terpola dengan baik. Berawal dari tahap produksi harus seiring, efektif sampai dengan tahap pasarnya. Sistem produksinya diteliti dan bangun komunikasi yang baik, sehingga terjalin kolaborasi sistem yang optimal.

 

“Seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan harus ada penguatan sistem produksi dan perdagangan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian. Dan sistem penguatan untuk ketersediaan pangan lokal bergizi bagi masyarakat. Ini dalam upaya penurunan stunting maupun pencegahan covid -19 melalui Dinas Kesehatan, serta penguatan sistem lainnya dari OPD-OPD terkait. Lakukan pekerjaan yang dapat membuat rakyat bahagia”, pesan Bupati Kupang.

 

“Kerjalah dan yakinilah  apa yang kita berikan ke masyarakat adalah karya yang datang dari Sang Pemberi Kehidupan lewat kita semua. Jauhi kata saling menyalahkan. Kita semua diharapkan dapat mencontohi keberhasilan di daerah lain untuk diterapkan di daerah kita”, pinta Bupati Kupang.

 

Pangan lokal daerah harus menjadi produk unggulan daerahnya selain dapat dikonsumsi sendiri, ada nilai jualnya. Apapun kesulitan yang dialami, disampaikan untuk bisa diketahui, dan ada solusinya.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Pandapotan Siallagan menambahkan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah bisa dilakukan, serta memanfaatkan tanaman perkebunan. Juga tanaman pangan, dan  tanaman hortikultura. Contoh salah satunya jambu Mente yang merupakan potensi daerah yang cukup besar. Selain itu Pandapotan lebih memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

 

Kadis PMD Kabupaten Kupang, Charles Panie mengatakan, ada masyarakat yang mempunyai mesin produksi namun terkendala dengan pemasaran. Jagung yang dipanen ada yang ditumpukkan saja di gudang. Untuk itu Charles Panie berharap kehadiran YSI beri motivasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengolah dan mengembangkan potensi yang ada.

“Dana desa lebih kepada pemberdayaan masyarakat salah satunya pertanian. Dan program Dapur Hidup menjadi salah satu inovasi”, ujarnya.

 

Audiens ini dihadiri pula oleh Kepala BP4D Kabupaten Kupang, Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Dinas Kesehatan, Kabag Prokopim serta undangan lainnya. (Mercy)

  • Bagikan