TWA Menipo, “Museum Tanah Timor”

Inilah keindahan TWA Menipo, di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. (Foto BBKSDA NTT)

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Taman Wisata Alam (TWA) Menipo merupakan destinasi wisata paling menarik. TWA ini memiliki kekhasan yang membuatnya disebut Museum Tanah Timor.

“Kita sebut Museum tanah Timor karena di sana semua potensi khas tanah Timor, ada. Di sana mewakili potensi tanah timor dari sisi adat, alam khas Timor. Seluruh pulau ditumbuhi tanaman Lontar semua. Ada Rusa banyak sekali, burung Kakatua, Penyuh, Buaya, Kelelawar, Rusa, burung Nuri kecil dan berbagai satwa lainya”, kata Kabag Tata Usaha Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Hutomo kepada Tirilolok di ruang kerjanya Senin, (26/7/21).

Rusa Timor, bisa anda saksikan di TWA Menipo

Menurut dia, di “Museum Tanah Timor”, tiga unsure penting dalam kehidupan manusia yakni Alam, Adat/ Budaya dan Tuhan menyatu padu. “Tugas kita lestarikan kekayaan ini. Masyarakat, Kelompok adat dan gereja kita libatkan dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Menipo”, jelasnya.

Ia mengatakan, di TWA Menipo Pengunjung dapat memanjakan mata dengan menyaksikan berbagai marga satwa. “Di Menipo ini kita mau lihat Rusa, ada Rusanya langsung kita lihat. Mau lihat burung Nuri, Buaya, Kelelawar, ada. Kalo tempat lain apa yang kita mau belum tentu ada. Itu uniknya di Menipo. Waktu yang tepat untuk melihat jutaan kelelawar sekitar pukul 14.00 WITA hingga sore hari”, kata Hutomo sembari mempromosikan obyek wisata tersebut.

ingin menjelajahi TWA Menipo anda bisa menggunakan fasilitas ini.

Ditanya apa saja fasilitas yang sudah dibangun di Obyek wisata Alam tersebut Hutomo mengatakan, berbagai fasilitas sudah memenuhi Taman Wisata itu. “Pemeliharaaan penyuh 2 jenis, Sisik dan Lekang. Fasilitas pengelolaan sudah cukup lengkap. Ada pintu masuk, lahan parkir, dermaga, shelter, menara pengamatan satwa, pondok penginapan dan penetasan penyu semi alami”, terangnya.

Ditanya bagaimana kondisi jalan menuju TWA Menipo Hutomo menjelaskan, kondisi jalan belum diaspal. “Longsor saat hujan. Kalo kita sudah bagus. Pak Gubernur sudah pernah berkunjung dan akan diaspal jalan menuju ke sana tetapi belum”, jelasnya.

 

Lantas adakah promosi yang telah dilakukan oleh BBKSDA untuk memperkenalkan TWA Menipo ?  “Ada Festival Menipo yang kita lakukan di Lippo beberapa waktu lalu. Kita bawa masyarakat ke sini. Mereka di tidur di Kompleks kantor ini. Ada anak-anak, mama-mama dengan tenunannya. Di Festival menipo masyarakat tampilkan potensi desanya”, terangnya lagi.

Ia mengatakan, pihaknya telah menempatkan Petugas di TWA Menipo untuk mengawasi Pengunjung. “Ada petugas karena kunjungan wisata. Semua harus penuhi prokes karena saat ini masa Pandemic Covid-19. Di pintu masuk semua dicek kesehatan”, ujarnya.

faslitas lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengeksplore keindahan TWA Menipo. (foto Antara)

Menurut dia, ada 28 kawasan yang dikelola BBKSDA NTT tersebar di pulau Flores dan Timor. “Kalo Sumba taman nasional. Tidak dikelola Balai Besar (BBKSDA) NTT”, ujarnya.

Hutomo  mengajak Wisatawan datang ke TWA Menipo untuk menikmati seluruh potensi alam dan budaya yang telah dikelola sebagai dukungan kepada dunia pariwisata.

Untuk sampai ke TWA Menipo anda harus menempuh perjalanan sekitar 50 km dari Kota Kupang. Dengan kendaraan roda dua atau roda 4 anda menuju Oesao (pasar Oesao). pilih belok kanan. Untuk menghemat waktu anda memilih jalur Noekele, Kelurahan Tuatuka, menuju Kompleks Persekolahan Advent. Di simpang tiga itu  anda memilih arah kiri. Perjalanan panjang anda tempuh untuk sampai ke desa Enoraen. Jika bingung bisa bertanya kepada masyarakat di pinggir jalan.

Sesampai di lokasi TWA Pengunjung harus melapor ke kantor TWA Menipo dengan membayar tarif karcis masuk seharga Rp. 5.000 per orang di hari biasa, dan Rp7.500 per orang di hari libur.

Setelah itu Petugas akan memandu anda menuju lokasi – lokasi khusus menurut pilihan anda. (gR)

 

 

  • Bagikan