Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bupati Lembata Berpulang, Besok Diterbangkan Ke Lewoleba, Langsung Dimakamkan

Wakil Bupati Lembata, Thomas Olla Langodai sedang menyampaikan ketrangan kepada Media terkait kematian Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur Sabtu Malam (17/7/21)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Setelah menjalani perawatan beberapa waktu di RSU Siloam Kupang akhirnya Bupati Lembata Elliaser Yentji Sunur tutup usia pada Sabtu (17/0721) pukul 16.15.

“Masyarakat Lembata dan Pemda Lembata merasa kehilangan seorang tokoh besar, Seorang Pemimpin, Seorang negarawan, Seorang Politisi, Bupati Lembata dua periode 2011-2016 dan 2017 – 2022. Beliau terkenal dengan kegigihannya dalam mempertahankan ide-ide. Beliau juga seorang seniman. Selalu menggagas sesuatu dengan unsur seni. Melalui kesempatan ini seluruh masyartakat lembata merasa kehilangan. Dalam masa jabatan sebagai bupati lembata periode kedua tahun keempat”, ujar Wakil Bupati Lembata Thomas Olla Langodai dalam ketrangan pers Sabtu malam di Lembata.

 

Menurut Langodai, sesuai rencana jenazah akan tiba di Lembata pada Minggu (18/7). “Atas kerjasama Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda Provinsi, keluarga dan kita yang ada di sini, jenazah  almarhum besok akan diterbangkan ke Lewoleba dengan protocol Kesehatan Covid-19 yang ketat. Jenazah akan tiba sekitar pukul 08.30. Prosesi penjemputan dari Bandara menuju tempat peristrahatan. Dan di tempat peristrahatan hanya keluarga dan Forkompimda yang berada di dalam untuk mengikuti prosesi pemakaman.

Dalam Video Konfrensi Pers yang beredar di facebook Sabtu malam, Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, pimpinan OPD, instansi vertical masyarakat, untuk bersama mengheningkan cipta menaikkan bendera setengah tiang selama tiga hari sejak Minggu, Senin dan Selasa sebagai bentuk penghormatan kepada Bupati Lembata itu.

 

“Kepada kita semua kami mengimbau untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat Lembata, prosesi penjemputan dan pemakaman menggunakan protocol Covid-19 sehingga masyarakat semua kami minta untuk berada di rumah masing-masing dan secara kusuk mendoakan istrahat kekal beliau. Kita  sedang berada dalam PPKM sehingga tidak diperkenankan masyarakat Lembata untuk memberikan penghormatan secara dekat di peti jenazah. Penghormatan kita dilakukan dari rumah masing-masing”, harapnya.

“Semoga beliau diampuni dosa-dosanya, dilapangkan jalannya sehingga boleh berirahat dalam damai dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan penghiburan. Kita yang lain meneruskan perjuangan beliau dalam membangun lembata ini.  Kita tidak perlu bertanya banyak kenapa meninggal, kenapa sakit, kalau yang Katolik ada pendasarannya. Sebelum kita dalam kandungan ibu kita, Tuhan telah mengenal kita. Sebelum kita keluar dari rahim ibu kita, Tuhan telah menguduskan kita. Karena itu jalan kematian kita itu sudah pasti. Kapan kita mati, di mana dan dengan cara yang bagaimana, Tuhan telah mengaturnya. Tugas kita mendoakan istrahat kekal Bapak Bupati supaya dia boleh berada di Surga mendoakan kita semua yang masih hidup. Pemerintah Kabupaten Lembata, Forkompimda, instansi vertikal, kami akan bersatu padu untuk melanjutkan ide, gagasan perjuangan beliau dalam membangun Lembata”, pungkasnya. (Konfrensi Pers/FB).

 

  • Bagikan