Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

 Kopmen “Tunas Sari Sejahtera” Hadir, Untuk Meredam Usaha Bodong

Ketua Pengurus Kopmen Tunas Sari Sejahtera bersama anggota, GM Kopdit Swasti Sari Jon Sason Helan, Koordinator pengawas Hilarius Tanu dan anggota Pengawas dalam ketrangan pers Rabu (16/6/21)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Koperasi Kredit Swasti Sari terus membuat terobosan. Tahun 2020 lalu Kopdit dengan 100 ribu lebih anggota itu menghadirkan sebuah usaha dengan nama Swasti Sari Mart.  Kini Lembaga keuangan milik anggota itu mulai berubah nama menjadi Koperasi Konsumen “Tunas Sari Sejahtera”. Nama ini tertuang dalam Akta pendirian nomor 19 tanggal 19 Maret 2021 dan mendapat pengesahan pendirian badan Hukum dari mentri Hukum dan HAM RI dengan Nomor AHU-0009474.AH.01.26 tahun 2021.

 

“Lembaga ini hadir untuk meredam Kapitalis, usaha Bodong dan Rentenir”, kata GM Kopdit Swastisari Yohanes Sason Helan kepada media di Kantor Kopmen Tunas Sari Sejahtera, jalan timor Raya Rabu (16/6/21).

Menurut dia, Kopdit Swasti Sari telah mendapat kepercayaan masyarakat setelah 34 tahun hadir di NTT.

 

Ia menjelaskan, Spin off bukan untuk bangun PT. karena sasaran langsungg kepada anggota.

“Saya yakin anaknya ini akan sangat luar biasa dan ke depan anak baru akan hadir lagi di tempat lain”, kata dia.  .

 

Ia menjelaskan, pengelolaan Kopmen TSS menggunakan dana dari 100 lebih anggota Kopdit Swastisari sebesar 100 ribu perorang yang dipotong selama 5 tahun.

 

“20.000 satu tahun satu anggota dikali 100 ribu lebih anggota jumlahnya bisa belasan milyar. 1.5 Milyar dikembangkan di sini”, kata dia.

 

Koordinator pengawas Kopmen Tunas Sari Sejahtera Hilarius Tanu berharap, Pengurus membenenahi sistem dalam lembaga ini.

 

“Ciptakan iklim kerja yang harmonis, jawab tuntutan anggota terhadap Sembilan Bahan Pokok (sembako) yang ada. Lihat barang berkwalitas. Sejak Mart ada banyak keluhan soal ekspire. Saya harap tidak terjadi lagi”, harap dia.

 

Ia minta media memperkenalkan Kopmen Tunas Sari Sejahtera ke seantero NTT dan  indonesia. “Minimal titik tertentu kita ada”, ucap dia.

 

Ketua Pengurus Kopmen TSS Kornelis Kuma Opun menegaskan, soal masa berlaku minimal 1, 5 – 2 tahun ke depan, namun jika ada yang sudah terlanjur dijual akan ditarik kembali.

 

“Kita juga takut undang-undang perlindungan konsumen. Yang ekspire ditarik dari kios binaan minta pengawas nilai. Mau diapakan”, tegasnya.

 

Ia yakin Kopmen TSS akan berkembang baik ke depan karena memiliki  pasar jelas.

 

“Sasaran kita adalah anggota Kopdit lalu karyawan Kopdit Swasti Sari yang jumlahnya 200-an di Kota Kupang. Mereka biasa belanja di atas pukul 19.00 setelah keluar kantor, ke depan kita bisa sampai pukul 22.00 baru ditutup”, ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, penjualan dengan harga lebih murah membuat pihak lain complain, karena dinilai mematikan usahanya.

 

“Anda komplain ? Kami layani anggota kami bukan untuk mematikan usaha bapa. Akhirnya dia beli lagi di kami”, Kata dia.

 

Ia menyebut, ada beberapa item yang sangat laris di Kopmen TSS antara lain Kopi Tugu Buaya, Kapal Api, mie sedap goreng, mie sedap rasa soto, aqua 600 ml, rokok 153, rokok bulls, rokok surya, cuka merak, teh pucuk harum 250 ml dan milo actif go light 190 ml.

 

“Produk-produk ini masih menduduki peringkat teratas dengan kisaran mulai 160 – 846 piches yang dibeli anggota setiap bulan”, ujarnya.

 

Mengenai laba penjualan ia mengatakan, “kami mematok 1 – 7 % dari harga beli, semakin tinggi harga pembelian maka laba pejualan kami turunkan sedangkan hari beli semakin rendah maka kami naikkan margin labanya sampai 7 %, dengan tujuan agar keuntungan lebih besar pad aanggota yang empunya lembaga ini”.

 

“Omset perbulannya secara fluktuatif berkisar antara 27.095. 947. – 251. 415. 476,19 sehingga rata-rata omset perbulannya berkisar sekitar Rp. 208.450.402, 79 dan jika diakumulasikan sampai dengan tanggal 14 Juni 2021 berkisar 1.250.702.416,72”, pungkasnya. (Sintus)

 

 

 

  • Bagikan