Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pendeta Dian: Kedatangan 2000 Pengusaha Kesempatan Baik Untuk Jemaat Getsemani


bukan hanya gunung Fatuleu yang menarik, Pemandangan sekitarnyapun tak kalah indah. Datang dan simak sendiri keindahannya.

Oelamasi, flobamora-spot.com – Empat hari lagi tepatnya tanggal 2 dan 3 Agustus 2019, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur akan kedatangan kurang lebih 2000 Pengusaha yang tergabung dalam Pan Indo Hash. Dua titik Destinasi yang akan dituju adalah Obyek Wisata Hutan Gunung Fatuleu di Desa Nunsaen kecamatan Fatuleu Tengah dan Pantai Alamanda (dulu Pantai Batulesa) yang terletak di Desa Sumlili Kecamatan Kupang Barat.

“Kedatangan para Pengusaha ini merupakan kesempatan baik untuk kita. Jemaat Getsemani bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berjualan hasil bumi, hasil tenunan berupa kain maupun selendang kepada pengusaha. Mereka banyak uang tentu ingin membawa pulang sesuatu untuk keluarga”, begitu kata Dian Lubalu – Ledoh, Pendeta pada Gereja Getsemani Sublele, kepada flobamoraspot yang menelusuri obyek Wisata Gunung Fatuleu untuk memantau persiapan menghadapi kedatangan ribuan tamu penting ke Kabupaten Kupang.

Pendeta Dian Lubalu – Ledoh sendiri hadir di Obyek Wisata Gunung Fatuleu untuk memberi restu kepada para Kontraktor dan Dinas Pariwisata dalam proses pembangunan lanjutan destinas Gunung Fatuleu, Icon wisata Kabupaten Kupang yang sempat terhenti karena terkendala dana.

Kembali ke soal persiapan menghadapi 2000 tamu Pengusaha Pendeta etnis Rote ini mengatakan, pihak Gereja dan masyarakat desa berbaur menyiapkan segala sesuatu yang perlu dilakukan menyambut para tamu. “Ini urusan kita bersama, tamu kita bersama jadi kita harus menyiapkan diri terutama lokasi yang akan menjadi pusat aktivitas selama keberadaan para Pengusaha di Gunung Fatuleu”, Ujarnya.

Kepala Desa Nunsaen yang merupakan tuan Rumah Pan Indo Hash mengatakan, pihaknya harus menyiapkan diri bersama masyarakat menyambut kedatang para pengusaha.

“Seluruh kegiatan akan terpusat di Lapangan di atas. Tidak jauh dari obyek wisata Gunung Fatuleu. Senin kita mulai tanam Umbul-umbul di pinggir jalan. Kita juga memperhatikan kebersihan lokasi yang akan menjadi pusat kegiatan”, kata Kepala Desa Nunsaen Marten Manane.

Menurut dia, akan ada atraksi tenun ikat oleh masyarakat desa Nunsaen dan sekitarnya menyambut para tamu. “Selain itu masyarakat juga menjual hasil bumi seperti kacang tanah, kepala muda, dan berbagai hasil bumi lainnya”, ujarnya.

Sementara itu ketua Panitia Pan Indo Hash XXXV Theodorus Widodo dalam ketrangan Pers mengatakan, para peserta sudah mulai berdatangan di Kupang.

“Mulai berdatangan itu tanggal 28 Juli dan puncaknya tanggal 1 Agustus, ada seremoni penjemputan di bandara kemudian kita bawa ke hotel-hotel lalu ke Gedung Sasando untuk berselfi ria di sana, kemudian jam 4 sore ada karnaval diiringi drumband, ada parade pakian adat etnis NTT menuju Restoran Nelayan di situ akan ada party. Lalu tanggal 2 Agustus pagi-pagi buta jal 6 sebanyak 200 pelari super long dilepas menempuh jarak 26 Km star dari kaki gunung Fatuleu / lapangan tembak Brimob mengawali seluruh kegiatan di Gunung fatuleu”, ucap Theo Widodo.

Ia menjelaskan, Pan Indo Hash merupakan Hash Nasional dimana setelah 35 tahun baru giliran Nusa Tenggara Timur.

“Jadi bayangkan tahun ke-35 haru kita dapat. Jadi ini baru pertama kali. Akan hadir 1.600 Hasher dari luar NTT ditambah pengusaha di NTT termasuk panitia lokal sekitar 2.200 orang pengusaha ambil bagian dalam kegiatan ini”, ujarnya.

Pan Indo Hash merupakan olah raga lintas alam yang didirikan di Inggris dan dibentuk di Indonesia dan khusus di Kupang dibentuk pada tahun 1989 lalu, melibatkan seluruh pengusaha. (Sintus)  

  • Bagikan