Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Marthen Rahakbauw : Kolaborasi Pemda – Balai Bahasa, Langkah Nyaya Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kadis PK Kabupaten Kupang Marthen Rahakbauw saat membuka kegiatan penyegatan Kompetensi berbahasa bagi guru SD, SMP.

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT — Pemerintah Kabupaten Kupang bersama Balai Bahasa NTT mengadakan kegiatan Penyegaran Kompetensi Berbahasa bagi Guru SD dan SMP se-Kabupaten Kupang Tahun 2025, pada Rabu (22/10/2025) pagi.

Bupati Kupang melalui, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Marthen Rahakbauw menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ralph Hery Budhiono, beserta jajaran.

Mereka telah hadir dan mendukung pelaksanaan kegiatan peningkatan kemahiran berbahasa di Kabupaten Kupang.

Ia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan Balai Bahasa merupakan langkah nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam bidang kebahasaan dan literasi.

“Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana pembentukan pola pikir, karakter, dan identitas bangsa. Karena itu, kemampuan berbahasa yang baik dan benar menjadi kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh setiap pendidik,” ujarnya.

Rahakbauw menambahkan, kegiatan penyegaran ini memiliki arti strategis karena bertujuan meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Juga efektif dalam proses pembelajaran, penyusunan perangkat ajar, serta komunikasi profesional di lingkungan sekolah dan pemerintahan.

Pemerintah Kabupaten Kupang, lanjut Rahakbauw, sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi guru.

Menurut dia, guru yang cakap berbahasa akan mampu menanamkan nilai-nilai literasi, logika berpikir, dan kemampuan komunikasi kepada peserta didik.

“Saya mengajak seluruh guru untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum gerakan bersama dalam membudayakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun. Tentu saja tidak hanya di sekolah tetapi juga di ruang publik dan media sosial,” tambahnya.

Menutup sambutannya dia berharap, para peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, berdiskusi aktif. Dan menerapkan hasil pembelajaran di sekolah masing-masing agar menjadi agen pembaruan dalam peningkatan literasi bahasa.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTT, Ralph Hery Budhiono, dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Balai Bahasa dalam peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia, khususnya bagi guru SD dan SMP.

“Kemampuan berbahasa seorang guru sangat berpengaruh terhadap cara penyampaian materi dan efektivitas pembelajaran di kelas. Seorang guru yang mahir berbahasa akan mampu menyederhanakan konsep sulit menjadi lebih mudah dipahami peserta didik,” ungkap Ralph.

Ia juga menegaskan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan sesuai amanat UUD 1945.

Namun demikian, penggunaan bahasa daerah tetap diakui dalam konteks tertentu sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.

Lebih lanjut, Ralph menjelaskan bahwa kegiatan serupa telah beberapa kali dilaksanakan dan menjangkau kelompok lain seperti wartawan, pegiat literasi.

Dirinya berharap kegiatan serupa akan terus dikembangkan untuk menjangkau masyarakat umum agar semakin banyak warga negara Indonesia yang menguasai bahasa nasional dengan baik tanpa meninggalkan bahasa daerah.

Kegiatan penyegaran kompetensi berbahasa tahun ini diikuti oleh 140 peserta, terdiri dari 70 guru sekolah dasar dan 70 guru sekolah menengah pertama. Mereka adalah guru non-bahasa.

Menutup sambutannya, Ralph mengutip semangat Trigatra Bangun Bahasa, yakni “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing” sebagai pedoman bersama dalam memperkuat identitas bangsa melalui bahasa. (Dk).

  • Bagikan