Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Mas Nanang di Mata Warga dan Sahabat Sosok Rendah Hati, Pencinta Ekaristi

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Robertus Nanang Triatmojo, atau yang akrab disapa Mas Nanang, meninggalkan kesan mendalam di hati warga lingkungan maupun sahabat-sahabatnya.

Sosok sederhana dan rendah hati ini dikenal bukan hanya sebagai umat setia di Lingkungan St. Agustinus Bello, tetapi juga sebagai pribadi yang selalu hadir dengan senyum dan sapaan hangat.

Di mata warga, Mas Nanang adalah figur yang penuh semangat kebersamaan.
Ia tidak hanya rajin hadir dalam kegiatan lingkungan, tetapi juga aktif mendukung setiap pertemuan dan doa bersama.

Kehadirannya membawa suasana akrab dan persaudaraan yang erat di antara umat.

Salah satu sahabatnya, Erens Mahodim atau Kiik Erens, mengenang sosok Mas Nanang dengan penuh haru.

“Mas Nanang menurut saya bukan saja dikenal sebagai sahabat sestasi St. Agustinus Bello, tetapi lebih kepada Teman Pencinta Ekaristi Pagi. Setiap kali berpapasan, beliau selalu menyapa saya dengan, ‘pagi ooommm,’ dan saya pun menjawab, ‘Ia Massss.’ Sapaan kecil itu kini menjadi kenangan besar yang tak tergantikan. Semoga Mas Nanang berbahagia di surga dan menjadi pendoa bagi kami semua pencinta Ekaristi pagi,” ungkap Kiik saat bertindak sebagai MC misa malam ketiga mengenang Mas Nanang Senin malam (29/9/2025).

Ketua RT 009 Kelurahan Bello, Yusuf Huku Koro, juga memberikan kesan mendalam atas kepergian almarhum.

“Kami merasa kehilangan besar. Mas Nanang adalah warga yang baik, ramah, dan selalu peduli pada lingkungannya. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, tidak membeda-bedakan, dan selalu siap membantu. Semoga keluarga diberi kekuatan, dan Mas Nanang mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujar Yusuf.

Sebagai bentuk penghargaan, gelar “Pencinta Ekaristi” disematkan kepada almarhum Mas Nanang, oleh Pastor Paroki (PASPAR) Santo Fransiskus dari Asisi Kolhua Kupang Romo Dus Bone, Pr.

Gelar ini menjadi simbol warisan iman yang ditinggalkan Mas Nanang bagi sesama pencinta Ekaristi pagi karena sering aktif mengikuti misa harian setiap pagi.

Bagi warga lingkungan dan teman-teman terdekat, kepergian Mas Nanang bukanlah sebuah perpisahan, melainkan undangan untuk meneladani kesetiaan dan cinta imannya yang tulus. (goe).

  • Bagikan