Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Salut Untuk Pemkot, Rawat Kerukunan Lewat Dharma Santi Nyepi 2025

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT –— Pemerintah Kota Kupang menegaskan komitmennya dalam merawat nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

Komitmen itu disampaikan di hadapan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, S.H., saat mewakili Wali Kota Kupang dalam perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang berlangsung di Milenium Ballroom Kota Kupang, Minggu (18/5).

Dharma Santi sebagai penutup perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 juga dihadiri oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt., d an unsur lainnya.

Wali Kota Kupang Chris Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pj. Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang dan seluruh umat Hindu atas terselenggaranya perayaan Nyepi hingga Dharma Santi secara tertib, khidmat, dan penuh makna spiritual.

“Dharma Santi bukan hanya seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, memperbaharui komitmen menjaga kedamaian dengan sesama, alam, dan Tuhan,” ungkapnya.

Dia juga menegaskan, kerukunan dan keharmonisan yang selama ini terjaga di Kupang merupakan kekuatan sosial yang harus terus dipelihara.

Pemerintah Kota Kupang juga sedang menggenjot program-program prioritas, termasuk penanganan sampah dengan pendekatan sistematis melalui pembentukan Satgas, pembangunan TPST di tiap kecamatan, serta penempatan tempat sampah hingga tingkat RT.

Tak hanya itu, dua program strategis yakni Sunday Market dan Sunset Cinema juga segera diluncurkan sebagai ruang partisipasi UMKM, seniman, dan komunitas dalam membangun Kota Kupang yang lebih kreatif dan inklusif.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam sambutannya menyoroti pentingnya nilai-nilai hening, damai, dan introspeksi yang dibawa oleh Nyepi sebagai inspirasi hidup dalam dunia modern.

Ia juga mengingatkan sejarah pengasingan Bung Karno ke Ende sebagai momen inspiratif kelahiran Pancasila, dan menyebut Kota Kupang sebagai salah satu kota dengan indeks kerukunan tertinggi secara nasional.

Acara Dharma Santi semakin semarak dengan beragam penampilan seni budaya yang memukau.

Diawali dengan Nyanyian Dharma oleh dr. Santi, Sp.OG, dilanjutkan Tari Pendet oleh remaja Hindu Pasraman Upanisada. Serta pembacaan Sloka Rig Veda oleh para siswa tingkat SD yang beragama Hindu.

Keberagaman budaya tercermin melalui Tari Hegong dari Maumere dan sendratari Kecak “The Magic of Jagung Titi” yang mengangkat kearifan lokal NTT.

Penampilan Tari Kreasi Teruni Wilasa oleh Kini Kinanti dan remaja Hindu, nyanyian “Tri Kaya Parisudha” oleh I Gede Susila, serta musik oleh mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT dan Sloka Bhagavad Gita oleh WHDI turut memperkaya suasana.

Ketua Panitia Dharma Santi, I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak.

Ia menjelaskan rangkaian kegiatan menyambut Nyepi, seperti Saka Bhoga Sevanam, donor darah, Upacara Melasti, Tawur Kesanga, pawai Ogoh-Ogoh, penanaman pohon, serta pembagian sembako kepada warga Hindu kurang mampu dan panti asuhan di Kota Kupang.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh panitia dan tamu undangan, serta ramah tamah dan makan malam bersama dalam suasana penuh kehangatan, persaudaraan, dan toleransi. (PKP kk).

  • Bagikan