Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pemkot Kupang – BKKBN: Sinergi Perangi Stunting dan Pembangunan Keluarga

Walikota Chris Widodo bersama rombongan Kepala BKKBN NTT.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT –— Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima kunjungan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT, Dr. Faizal Fahmi, S.KM., M.Kes. Fahmi datang bersama rombongan dan, menemui Wali Kota di ruang kerja, Jumat (2/5).

Turut hadir Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Francisca J. H. Ikasasi.

Kunjungan tersebut dalam rangka memperkuat sinergi program pembangunan keluarga dan pengendalian penduduk serta membahas arah kebijakan dan strategi kolaboratif antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota dalam menangani isu-isu krusial.
Isu krusial dimaksud seperti stunting, pengasuhan keluarga, serta penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK).

Dr. Faizal menegaskan, pembangunan keluarga dan pengendalian penduduk merupakan urusan pemerintahan konkuren sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2014.
Oleh karena itu kata dia, kolaborasi lintas level pemerintahan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program.

Ia juga melaporkan, Kota Kupang termasuk salah satu daerah dengan capaian serapan anggaran terbaik, mencapai 93% pada tahun sebelumnya.

“Program kami harus tetap berjalan secara berkesinambungan, mulai dari pusat hingga kabupaten/kota. Untuk itu, kami telah menyiapkan dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non-fisik,” ungkap Dr. Faizal.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Faizal juga memperkenalkan lima program Quick Win BKKBN, di antaranya Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Ini adalah program BKKBN yang melibatkan orangtua asuh untuk memberikan dukungan nutrisi dan pengasuhan kepada anak-anak berisiko stunting. Program ini bertujuan menurunkan angka stunting melalui kerja sama dan partisipasi aktif masyarakat.

Program lainnya meliputi Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), yang mendukung pengasuhan anak usia dini dalam lingkungan yang aman dan sehat. Serta Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.

Di samping itu, Lansia Berdaya (SIDAYA) memberdayakan lansia agar tetap aktif dan berkontribusi dalam keluarga serta masyarakat.

Yang terakhir untuk mendukung semua program tersebut, BKKBN meluncurkan Super Apps Keluarga Indonesia. Sebuah aplikasi digital yang menyediakan informasi dan layanan terkait keluarga, seperti KB, kesehatan, dan pembangunan keluarga, guna mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan penting.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Kupang, menyatakan kesiapan penuh Pemerintah Kota Kupang untuk berkolaborasi.

Ia menekankan pentingnya pendekatan kolektif dalam menyelesaikan persoalan sosial dan kesehatan masyarakat.

“Prinsipnya kami Pemkot siap berkolaborasi. Ada hal-hal yang Pak Kepala Perwakilan butuhkan, jangan sungkan. Kami siap responsif dan komunikatif. Karena saya selalu bilang, kalau mau menyelesaikan masalah harus kerjakan bersama,” ujar dr. Christian.

Sebagai seorang dokter, Wali Kota juga memberikan perhatian khusus terhadap isu stunting.
Ia menyoroti pentingnya edukasi dan intervensi sejak sebelum kehamilan.
“Stunting tidak cukup diatasi setelah anak lahir. Intervensi harus dilakukan sejak sebelum kehamilan, agar orang tua siap secara fisik dan mental. Edukasi pranikah menjadi sangat penting. Saya melihat penyebab stunting juga dipengaruhi oleh tingginya angka kehamilan di luar nikah,” tambahnya.

Wali Kota mendukung penuh program seperti edukasi pranikah melalui kursus di gereja, masjid, dan lembaga lainnya. Serta program Generasi Berencana (GenRe) oleh BKKBN yang ada di sekolah-sekolah sebagai wadah konseling bagi para remaja.

Ia menilai, kolaborasi antar dinas dan lembaga sangat dibutuhkan agar upaya pencegahan berjalan efektif.

Menutup pertemuan, dr. Christian menegaskan kesiapan seluruh OPD untuk mendukung BKKBN, terutama dalam penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan yang akan diselaraskan dalam RPJMD Kota Kupang.

“Kalau nanti ada hambatan, selalu berkoordinasi dengan ibu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang. Kita harus pastikan ini masuk dan sinkron. Karena kalau tidak sinkron dengan RPJMD, sulit untuk dijalankan lintas dinas,” tutup Wali Kota. (PKP kk).

  • Bagikan