Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Perayaan HUT Kota Kupang Ke-22 Bernuansa Budaya Lokal

Pimpinan DPRD dan Walikota Kupang Saat melepas Balon peluncuran Gerakan "Ayo Berubah" di halaman Depan kantor Waliktoa Kupang dalam HUT ke -22

Rabu, 25 April 2018

Laporan : Ellena Christine

Pimpinan DPRD dan Walikota Kupang Saat melepas Balon peluncuran Gerakan “Ayo Berubah” di halaman Depan kantor Waliktoa Kupang dalam HUT ke -22

Kupang, flobamora-spot.com – Ada yang istimewa dari perayaan Hari Ulang Tahun Kota Kupang ke-22. Setiap Elemen masyarakat yang datang ke Tempat acara harus mengenakan Pakaian adat daerahnya masing-masing. Sekitar 5.000 orang yang hadir termasuk pejabat lingkup Pemerintah Kota Kupang tanpa kecuali harus berbalut tenunan daerah.

Walikota Kupang Jefri Riwu Kore sebelumnya telah menginstruksikan kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewajibkan bawahannya memakai pakaian adat lengkap saat datang mengikuti upacara Peringatan HUT ke-22 di balai Kota.

Secara Otonomi Kota Kupang telah berusia 22 tahun pada 2018. Usia 22 tahun merupakan masa transisi dari remaja menuju dewasa, namun Wajah Kota Kupang belum tertata dengan baik. “Namun satu yang harus kita banggakan, Budaya Lokal harus kita junjung tinggi”, kata Walikota Kupang Dr. Jefirtson Riwu Kore dalam pidato yang disampaikan secara bergantian bersama Wakil Walikota Kupang dalam peringatan HUT Kota Kupang ke-22 di halaman Kantor Walikota KUpang Rabu, 25 April 2018.

“Jika berkeliling Kota Kupang di  malam hari maka anda akan menemui sudut-sudut Kota yang masih gelap. Kami harus berterimakasih kepada Para anggota DPRD Kota Kupang yang telah mengalokasikan  dana untuk pengadaan 3.000 mata lampu dan 500 titik lampu di jalan-jalan umum”, Tandasnya lagi.

Menurut dia, dukungan Dewan tersebut sebagai sebuah langkah maju dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Kota KASIH itu. “Belum semuanya terang tetapi sebagian sudah kami usahakan. Hanya 3.000 saat ini mudah-mudahan bertambah menjadi 5.000 atau 10.000 sehingga kota Kupang menjadi lebih terang”, ujarnya.

Penerangan di Kota Kupang sangat dibutuhkan demi menjaga situasi Kota tetap aman di malam hari dan menjaga suasana Kota tetap hidup. ”Kalo ada teman-teman saya datang dari Jakarta, landing malam mereka selalu bilang pak Jefri Kota Kupang masih gelap”, tuturnya.

Mengenai 500 titik lampu jalan umum ia mengatakan, “lampu jalan ini kami desain beda dengan sebelumnya. Ada hias-hias di dalamnya, ada bunga sepe, etnis daerah NTT. Segera dipasang sehingga pada bulan Agustus atau September kita sudah lihat perubahan di Kota Kupang ini”, katanya.

Ia menambahkan, untuk menunjang Smart City Pemkot Kupang juga akan melengkapi Lampu jalan umum dengan Wi-fi. “Tidak semua. Di samping itu untuk menunjang kerja Pa Kapolres (Kupang Kota) yang selama ini sudah mendukung kita. Kami juga akan memasnag CCTV di setiap lampu jalan umum. Inilah salah satu cara kita membangun kota ini lebih baik lagi.

Wakil Walikota Kupang dokter Herman Man menambahkan, untuk mendukung Smart City akan dibangun “Comment Center” pusat pengendalian untuk bidang-bidang tertentu seperti bidang keamanan, Kependudukan, Kesehatan, Bidang Pendidikan dan yang paling  penting adalah bidang keuangan Daerah. “Biar Rakyat tau untuk apa uang rakyat dimanfaatkan”, ujar Herman.

 

  • Bagikan