Rabu, 11 April 2018
Laporan : Humaspro Sumba Barat
Waikabubak, flobamora-spot.com – Spot-spot pariwisata di Sumba Barat pada umumnya sudah berkembang secara alami, tetapi masih membutuhkan banyak pengembangan dari segi penyediaan fasilitas pendukung. Meski tak mudah, hal itu tetap harus dilakukan agar potensi pariwisata Sumba Barat meningkat.
Beragam potensi wisata yang ada di Sumba Barat akan terus dikembangkan dan dikuatkan. Untuk mewujudkan ini dukungan pembangunan infrastruktur, baik dari pemerintah pusat maupun daerah menjadi sangat penting.
Tidak dipungkiri keterbatasan infrastruktur akan mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata. Sebab, waktu wisatawan banyak habis dalam perjalanan ketimbang berada di lokasi tujuan, dan ini berpengaruh kepada banyaknya kunjungan ke sebuah lokasi.
Dengan demikian diharapkan akan bisa lebih menjual, dengan mulai dibukanya akses jalan, komunikasi, alat transportasi, toilet dan sebagainya nantinya.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen yang kuat melalui Visi Misi Bupati Sumba Barat dan Wakil Bupati Sumba Barat 2016-2021 di bidang pariwisata yang selama ini terus digenjot pengembangannya sehingga kedepan banyak potensi objek wisata atau dari sektor pariwisata dapat menyumbangkan PAD secara riil bagi Kabupaten Sumba Barat.
Telaga Bidadari Maharani atau masyarakat setempat menyebutnya Mauranni, mungkin belum banyak yang mengenal atau bahkan belum tahu. Telaga yang terletak di Desa Praibakul Kecamatan Wanukaka ini memang belum tersentuh penataan selama ini dan besarnya potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal itulah yang sebenarnya menjadikan Telaga Mauranni masih dibilang “Perawan”.
Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni,SP, Senin (09/04/2018), ketika meninjau langsung lokasi telaga Maharani, mengatakan Telaga Bidadari Maharani atau Mauranni ini tidak kalah cantiknya dengan objek wisata lainnya, apalagi menurutnya telaga tersebut masih alami dan mempunyai keunikan tersendiri.
“hari ini saya mendatangi lokasinya secara langsung dan melihat akan seperti apa nanti pengembangan dan penataannya yang akan dilakukan,” ungkapnya.
Wakil Bupati yang didampingi Kepala BAPPEDA Sumba Barat, Drs. Aloysius Seran, Kepala Bidang Bappeda, Berlian Weru dan Steven Bili mengatakan, pihaknya masih melakukan peninjauan untuk dibuatkan sitepland rencana pengelolaan dan penataan lokasi tersebut agar lebih tertata dan menarik bagi pengunjung namun tidak akan merubah atau menghilangkan keasliannya/kealamiannya.
“Objek Wisata alam memang selalu menarik bagi pengunjung, kita akan menjadikan Telaga Bidadari menjadi salah satu tujuan wisata di daerah ini,” ujar Ngailu .
Sedangkan menurut Kepala Bappeda Sumba Barat, perencanaan penataannya akan dilakukan di tahun ini. Jika objek wisata ini telah ditata, maka bagi masyarakat sekitarpun akan diuntungkan.
“nantinya beragam aktivitas wisata yang muncul di daerah itu dinilai menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, ada perpindahan mata ekonomi dari sebelumnya sebagai petani dan menjadi pelaku wisata”. Ungkapnya.
Telaga Maharani atau Mauranni sendiri diyakini masyarakat setempat, merupakan salah satu titik kekuatan bumi dari sembilan titik yang ada, dan Telaga Bidadari ini juga diyakini kedalamannya tak terhingga atau masyarakat menyebutnya “tidak berdasar”.
Telaga Maharani juga dipercaya sebagai tempat bersemayamnya buaya putih sebagai raja buaya di Wanukaka dan kepercayaan yang paling diyakini oleh masyarakat setempat adalah tentang legenda tempat Putri cantik Wanukaka bernama Maurani yang menenggelamkan dirinya oleh karena diperebutkan oleh banyak pemuda untuk memenangkan hati dan kecantikannya.
Karena sang Putri Maurani tidak menginginkan pertikaian para pemuda tersebut yang dapat berakibat perang besar antar suku maka sang putri rela mengorbankan dirinya dengan memasrahkan seluruh hidupnya kembali ke alam dan kepada Penciptanya. Itulah sebabnya telaga tersebut dikenal dengan nama Telaga Bidadari Maharani atau Maurani.
Selain kepercayaan setempat tentang cerita yang mengiringinya, danau ini memiliki keunikan luar biasa yaitu, walau hujan selebat apapun air danau tersebut tidak bertambah atau meluber dan walau kemarau sepanjang apapun airnya juga tidak akan berkurang, dan yg lebih unik lagi air danau tersebut tidak bisa dialirkan kemana-mana walau letak telaga berada di ketinggian.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.