KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gereja Katolik di Kota Kupang benar-benar sepi dari umat setelah sebelumnya Otoritas Gereja Katolik Roma wilayah Keuskupan Agung Kupang di Kupang mengeluakan surat Gembala yang berisi himbauan untuk menghindari kegiatan yang dihadiri banyak orang. karena akan berakibat pada penyebarana corona virus 2019 (covid-19).
Pantauan Media ini pada Minggu Pagi (22/3 tampak beberapa Gereja Katolik seperti Gereja Kristus Raja Katedral Kupang dan Santa Maria Assumpta, Santa Familia Sikumana dan beberapa Paroki lainnya menutup pintu gerbang gereja.
Beberapa Tetangga mengikuti misa secara on air lewat Radio Tirilolok Swara Verbum tadi pagi dipimpin oleh RD. Erick F. Kun, Pr, salah satunya kelurga ibu Fin Manhitu di Perumnas kota Kupang.
Ketika dimintai tanggapannya terkait misa lewat siaran radio, ia mengatakan hal tersebut harus dilakukan untuk menjaga penyebaran corona virus.
“Kondisi ini membuat kita harus waspada. Taat terhadap himbauan pemerintah juga pihak gereja Katolik, supaya kesehatan kita terjaga dan kita selamat dari penyebaran virus corona”, ujarnya.
Layanan Misa live streaming bisa juga diikuti oleh umat Katolik dengan mengakses link chanel youtube Keuskupan Agung kupang, https://www.youtube.com/user/kupangensis. Misa pertama dimulai pukul 08.00 WITA dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, dan misa kedua dimulai pukul 10.00 WITA, dipimpin oleh RD. Rudy Tjung Lake, Pr.
Pemandangan berbeda terjadi di kalangan Gereja Kristen Protestan. Beberapa Gereja Kristen Protestan di Kota Kupang seperti Gereja Jemaat Kota Kupang dan Gereja Jemaat Emaus Liliba terlihat masih mengikuti ibadat. Namun ketika jemaat memasuki gereja, Jemaat diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun dan menggunakan hand sanitizer, lalu menyemprot disinfektan.
“Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. Walaupun tampak tidak biasa, tapi bagus untuk membunuh bakteri”, kata Ibu Rina Pelle seorang jemaat Emaus Liliba.
Majelis Sinode GMIT telah memberikan himbauan lewat surat gembala, beberapa hal yang diberitakan dalam himbauan tersebut yaitu, kebaktian pada hari Minggu tanggal 29 Maret dan 5 April 2020 ditiadakan dan anggota jemaat atau keluarga wajib melaksanakan ibadat di rumah tangga masing-masing, ibadat syukuran sukacita apapun tidak dilayani oleh Gereja mulai tanggal 23 Maret-5 April 2020. Kecuali ibadat penghiburan, pemakaman dan syukuran orang mati. Anggota jemaat dengan bijak menghindari kerumunan masa yang dapat mempercepat penularan wabah covid-19, dan menjaga kebersihan tempat tinggal, menghindari jabat tangan, cium hidung dan pipi. Selain itu dihimbau kepada jemaat untuk menjaga kesehatan dan saling mendoakan agar terhindar dari masifnya wabah covid-19. (jk)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.