Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gereja Benyamin Gelar Pawai Paskah

Jumat, 23 Maret  2018

Laporan: Jeane Salem

Pendeta Samuel Pandie, STh dalam balutan Kain Adat

Kupang, flobamora-spot.com – Setiap tahun Gereja Benyamin Oebufu Kota Kupang menggelar Pawai Paskah  bernuansa Etnik. Pawai Etnik yang digelar itu mendahului Pawai Paskah akbar yang dilaksanakan Badan Pengurus Pemuda GMIT pada Peringatan Paskah Kedua.

“Kita laksanakan Pawai pada hari Minggu Paskah ya tanggal 1 April. Thema Besarnya adalah, Perdamaian Dalam Keragaman, dalam Konteks pemikiran keberagaman Bangsa, soal-soal anti Hoax, Soal Pilkada yang kita persiapkan supaya semua damai dan juga soal Human Taficking yang menjadi persoalan besar”, kata Ketua Majelis Benyamin Oebufu Pendeta Samuel Pandie, STh dalam wawancara bersama Radio Tirilolok dari ruang Kerja kadis Pariwiata Provinsi NTT Jumat (23/3/2018).

Menuurut dia, Kegiatan Keagamaan yang digelar Gereja Benyamin murni Etinik tidak ada kepentingan lain. ‘Kegiatan ini dirancang, melibatkan kurang lebih 2.000 orang. Semua star dari halaman gereja (Benyamin), menuju Bundaran PU berjalan kaki. Di sana kita tanam pohon Perdamaian dan pembakaran 1.000 Lilin, ada tarian Massal dan setelah itu kembali ke Gereja”, urai  Suami Pendeta Grace Sjion ini.

Berbagai Etnik di Indonesia seperti, Jawa dan Minahasa,  ikut dalam Pawai tersebut dan tidak ketinggalan seluruh jemaat Gereja Benyamin dari setiap rayon. “ Kegiatan ini sudah lima tahun.

Jelamu Ardu Marius Kadispar NTT

Semua menyerukan tentang Kebersamaan dan Perdamaian”, katanya.

Ia menghimbau seluruh jemaat untuk hadir dan jadi saksi perdamaian. “kita bukan saja hadir untuk kebangkitan Kristus, Kita hadir untuk menyatakan, satu aksi bersama bagi kepentingan kemanusiaan kita, karena itu saya mengundang saudara-saudara gunakan satu waktu untuk datang bergabung dengan seluruh Jemat Benyamin Oebufu mengikuti kegiatan tersebut. Kegatan ini digagas oleh Gereja Benyamin tapi sebenarnya ini kegiatan kita bersama”, pintanya.

Kadis Pariwisata Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius mengatakan, kegiatan Pawai Paskah di Kota Kupang telah menjadi Branding sebagai Obyek Wisata Rohani yang bisa mendatangkan ribuan orang ke Kota Kupang.

“Seperti Jumat Agung di Larantuka ya ada Samana Santa. Satu Tradisi keagamaan Umat Katolik yang sudah berumur 500 tahun lebih  dikunjungi ribuan wisatawan dari Seluruh dunia, dari Indonesia termasuk dari NTT sendiri. Pawai Paskah akan seperti itu”, kata Jelamu.

Masih menurut dia, setelah mengikuti Samana Santa para peziarah akan terbang ke Kota Kupang untuk menyaksikan Pawai Paskah. “Pada hari Minggu para wisatawan bisa terbang, atau menggunakan Kapal laut menyebrang ke Kota Kupang untuk mengikuti Pawai Paskah pada tanggal 2 April 2018”, Ujarnya.

  • Bagikan