Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jerry : “Banyak Bidan Keberartan Jika Ditempatkan di Pelosok”

Pengambilan sumpah pengurus IBI kabupaten Kupang Jumat (20/12) di hotel Romyta Kota Kupang

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kupang menggelar Musyawarah Cabang (Muscang) untuk memilih pengurus baru periode 2018 – 2023 setelah setelah pengurus lama mengakhiri masa baktinya pada 2018 lalu. Ajang ini menjadi saat evaluasi, untuk melihat sejauhmana peran bidan, karena banyak bidan tidak mau ditugaskan di pelosok-pelosok.

“Bidan-bidan kebanyakan bertumpuk di pinggiran kota, kebanyakan dari mereka keberatan jika ditempatkan di pelosok-pelosok. Pelayanan prima itu penting tanpa melihat jauh dekatnya tempat pelayanan”, tegas Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, S.H, M.Th saat membuka muscab IBI di Hotel Romyta Kota Kupang Jumat, (20/12).

Jerry mengakui, saat turun ke lapangan ia menemukan banyak Puskesmas kekurangan bidan dan lebih banyak tenaga sukarela.

“Saya harapkan setelah sumpah Profesi dilakukan, laksanakan tugas dengan baik, layanilah masyarakat dengan hati bukan melayani untuk suatu tujuan”, pintanya.

Ia menambahkan, Bidan harus selalu kompak dan sungguh-sungguh serta tulus melayani masyarakat.

“Bidan juga harus mampu berperan untuk mencegah stunting melalui Germas. Libatkan Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama bekerjasama menangani masalah stunting, karena stunting adalah masalah kita bersama”, imbaunya.

Para Kepala Desa dengan dana desa yang ada jangan berfokus pada pembangunan jalan saja, melainkan perhatikan juga masalah kesehatan.

Sementara kepada  Kepala Puskesmas (Kapus) Jerry meminta untuk merangkul stafnya dengan kasih sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat optimal.

Ketua IBI provinsi NTT, Damita Palalangan dalam sambutannya menyampaikan bahwa IBI saat ini berusia ke-68 tahun, sebagai organisasi yang terus berbenah diri menjadi wadah untuk kepentingan anggotanya.

“Kehadirannya Bertujuan membantu pemerintah dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan kebidanan”, tegas Palalangan.

Terkait masalah angka kematian ibu dan anak, kata Damita para Bidan diharapkan menjadi Bidan profesional dalam mengawal generasi yang sehat, berkualitas dan produktif.

Selain itu masalah stunting juga perlu diperhatikan sebab penurunan angka kematian ibu dan anak merupakan indikator derajat kesehatan 1(satu) bangsa.

“Tidak hanya Bidan, Damita mengharapkan masalah stunting menjadi perhatian semua kalangan, dikawal semenjak dalam kandungan hingga 1000 hari kehidupan anak”, ujarnya.

Terkait pemilihan Pengurus IBI Damita menegaskan, Tidak sebatas memilih Badan Pengurus Baru, tujuan terpenting adalah pembinaan dan konsolidasi organisasi ini dengan melanjutkan program para pengurus yang lama.

Pada kesempatan itu berlangsung sumpah Profesi bagi 320 anggota IBI dan sesudah pengambilan sumpah para anggota IBI diharapkan memberi rasa nyaman dan aman kepada masyarakat yang dilayani serta menunjukkan karakter yang baik sebagai seorang bidan, berintegritas dan berjiwa religius menghargai kehidupan.

Acara Musyawarah IBI bertema Bidan melindungi hak kesehatan reproduksi melalui pemberdayaan perempuan dan optimalisasi pelayanan kebidanan, dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Robert Amheka, Ketua IBI kabupaten Kupang, Belandina Luangkali, Rohaniawan, para Bidan serta undangan lainnya. (sintus)

 

 

 

  • Bagikan