Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ternyata, Data Lebih Berharga Dari Minyak

Ir. Desmon Sinurat, Kepala Bidang Statistik Sosial dan Sofan, salah satu pejabat di lingkup BPS NTT bersama wartawan dan Instansi terkiat dalam sosialisasi SP 2020 dan Workshop Wartawan di Hotel Sotis, Kamis, (5/12)

KUPANG, FLOBAMORASPOT.COM – “Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari Minyak. Oleh Karena itu, kedaulatan data harus diwujudkan. Hak warga Negara atas data pribadi harus dilindungi. Regulasinya  harus segera disiapkan, tidak boleh ada Kompromi”.

Demikian pernyataan tegas Presiden RI Ir. Joko Widodo pada pidato kenegaraan  tanggal 16 Agustus 2019 yang dikutip Ir. Desmon Sinurat, Kabid Statistic Sosial  Badan Pusat Statistic Provinsi NTT dalam  Sosialisasi SP 2020 dan Workshop Wartawan di aula Hotel Sotis Kamis, (5/12).

Menurut Desmon, Sensus Penduduk 2020 sebagai jembatan penyempurnaan data kependudukan demi “Satu Data Indonesia”.

Data Kependudukan merupakan hulu dari upaya  peningkatan segenap pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kreativitas dan produktivitas.

“Dengan data bisa dilakukan pengedalian kependudukan dan tata kelola kependudukan, Penguatan pelaksanaan perlindungan social, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, Pemetaan pelayanan pendidikan berkwalitas, peningkatan kwalitas anak, perempuan dan pemuda, pengentasan kemiskinan dan peningkatan produktivitas dan daya saing”, urai Desmon.

Sensus Penduduk 2020 digelar dalam dua metode antara lain secara online yang dimulai pada 15 Februari – 31 Maret 2020 dan cara tradisional atau wawancara langsung pada  1 – 31 Juli 2020.

“Pengumpulan data dilakukan dalam berbagai moda antara lain, Sensus penduduka online / Computer Aded web Interviewing (CAWI), Wawancara menggunakan gadget / Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan wawancara menggunakan quesioner / Pencil and Paper interviewing (PAPI)”, urainya.

Lantas berapa pertanyaan yang disiapkan BPS ?  “Ada 21 pertanyaan  yang akan diajukan seputar variable Individu 12 pertanyaan, seputar Pekerjaan 3 pertanyaan, seputar Pendidikan akan ditanyakan Ijazah / pendidikan tertinggi dan seputar perumahan ada lima pertanyaan”, kata dia.

“Dan pada 2021 akan dilakukan pencacahan sampel dengan 82 pertanyaan seputar Individu, 13 pertanyaan, Migrasi 19 Pertanyaan, Ketenagakerjaan lima pertanyaan, Pendidikan 7 pertanyaan, Perumahan, 14 pertanyaan kesehatan delapan pertanyaan dan fertilitas dan mortalitas 26 pertanyaan”, tambahnya.

Data yang dikumpulkan kata dia, sangat bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah penduduk yang meninggal, yang tidak memiliki NIK, keberadaan penduduk de facto dan de jure dan karakteristik penduduk berdasarkan Pendidikan, pekerjaan dan lainnya.

Ia mengatakan, Sensus online akan menyasar masyarakat perkotaan, para ASN, anak SMA, sementara sensus tradisional akan diarahkan ke masyarakat desa.

“Soal berapa petugas sensus dalam SP 2020 nanti akan direkrut setelah mengetahui data melalui sensus online. Target kita sensus online  23 %. Harap lebih. Kita rekrut petugas sensus sekitar April – Mei 2019. Saya yakin tidak akan ada yang terlewatkan”, pungkasnya.

Selain Desmon masih ada tiga nara sumber lainnya yakni, Kepala BPS NTT Darwis Sitorus dengan materi Data Strategis, Kepala Seksi Niaga dan jasa Abdul Aziz,SST, membawakan materi memahami inflasi dan kajian pariwisata, Kasie Diseminasi dan layanan Statistik, Indra Souri,SST, M,Si memaparkan materi Statistik dasar 101

  • Bagikan