Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Wooow ! Di Semau Ada Tarian Masal Injak Jagung.


Bupati Kupang Korinus Masneno bersama Wabup Kupang Jerry Manafe dan Forkompimda Kab Kupang dan pejabat dari Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT saat pembukaan Festival Li Ngae di Semau Jumat (18/10). Li Ngae merupakan tarian massal injak jagung masyarakat Helong yang sudah ditinggalkan sejak lama.

SEMAU, flobamora-spot.com – untuk pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Kupang menyelenggarakan Festival Li Ngae ( Tarian Massal Injal Jagung).



Tarian ini merupakan budaya adat Helong yang sudah lama ditinggalkan masyarakatnya sejak beberapa dekade.

Penyelenggaraan Festival ini dalam rangka melestarikan budaya yang dimiliki masyarakat Helong itu di Pulau Semau Kabupaten Kupang , NTT.

Festival Li Ngae dilaksanakan selama sepekan mulai tanggal 18 s/d 25 Oktober 2019 di Pantai Otan Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, dibuka secara resmi oleh Bupati Kupang Korinus Masneno mewakili Gubernur NTT, Jumat (18/10/2019).

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam Sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Kupang Korinus Masneno menyatakan apresiasi atas terselenggaranya Festival Li Ngae yang merupakan sebuah daya tarik wisata yang luar biasa.

Festival Li Ngae sendiri jelasnya, memiliki nilai sosial dan budaya yang perlu di rawat dan ditumbuh kembangkan dengan baik sebagai suatu kearifan lokal masyarakat.

“Rawatlah dan pertahankan budaya yang dimiliki masyarakat ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita,” Pesan Masneno.

Ia menjeelaskan, kegiatan seperti ini merupakan momentum memupuk rasa persaudaraan, persahabatan dan kekeluargaan di tengah-tengah masyarakat sebagai warisan leluhur pulau Semau.

Masneno mengatakan, pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah menetapkan target pengembangan pariwisata dalam salah satu Nawa Citanya, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, yang kemudian menjadi sektor prioritas Kabinet Kerja di bidang infrastruktur dan pariwisata.

Bupati Kupang, wabup dan forlpmpimda bersama tokoh adat Semau

“Pertumbuhan ekonomi menjadi arahan pokok Presiden Jokowi kepada para menterinya karena dianggap sangat vital untuk pembangunan ekonomi di negara miskin maupun maju, karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan bisnis lain, dan dapat mendorong pemerintah daerah membangun dan memelihara infrastruktur”, ucap dia.

Lebih lanjut Orang Nomor satu di Kabupaten Kupang tersebut mengatakan, Semau memiliki keindahan alam yang luar biasa dan eksotis, sehingga jika dipadukan dengan kekayaan budayanya akan menghasilan daya pikat wisata yang luar biasa.

Kehadiran Festival Li Ngae sendiri merupakan momen penting memperkenalkan keindahan alam Semau dan kekayaan budayanya untuk dapat dikenal masyarakat luar baik di NTT maupun di Luar NTT, sehingga perlu dipertahankan menjadi agenda yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

“Target Pemerintah antara tahun 2020 – 2023 mencapai 1,5 Juta wisatawan sehingga dengan kehadiran kegiatan festival seperti ini akan mendukun program baik Pemerintah Pusat, Pemprov NTT dan Pemkab Kupang,” Ungkap Masneno.

Tokoh Masyarakat Semau Thomas Rat dalam sajak sejarah Li Ngae menjelaskan, Li Ngae berasal dari bahasa Helong yang memiliki arti Li melayani dan Ngae merupakan pertunjukan injak jagung.

“Tarian massal Li Ngae sudah ada sejak lama dan hampir punah karena tergerus oleh zaman, sehingga bersama para tokoh masyarakat mencoba menggelar festival ini demi menghidupkannya kembali, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas apa itu Li Ngae”, katanya.

Festival Li Ngae merupakan sebuah pertunjukan tarian masal injak jagung yang dicampur abu dan dimaknai sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen jagung.

“Festival Li Ngae juga merupakan sebuah ajang berkumpul bersama membangun persaudaraan, persahabatan diantara masyarakat”, ujarnya.

Selain itu pada jaman dulu festival ini merupakan ajang bagi muda-mudi bertemu dan mencari jodohnya.

“Melalui Festival Li Ngae saya berharap terbangun nilai persatuan yang kuat, persaudaraan dan duduk bersama dalam sebuah ikatan”, tambahnya.

“Tarian Masal injak jagung dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat khususnya untuk persiapan jangka panjang,” Jelasnya lagi.

Kepala Desa Otan Yos Lasi Selaku ketua Panitia Festival Li Ngae melaporkan, kegiatan ini merupakan bentuk melestarikan budaya yang dimiliki masyarakat sejak dulu kala.

Kegiatan festival Li Ngae ini diisi Beragam kegiatan diantaranya atraksi masal tarian Li Ngae yang diperlombakan dari tingkat SD hingga SMA/SMK di Pulau Semau, perlombaan (dayung, catur, paduan suara) Bakti sosial, Lomba Tutur Adat, Lomba Kreasi tari Helong, Pasar Murah, pameran hingga kunjungan ke lokasi wisata batu Ufu dan Pantai Liman.

Acara pembukaan Festival Li Ngae dihadiri Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Forkompimda Kabupaten Kupang diantaranya Kapolres Kupang AKBP Indera Gunawan, Dandim 1604 Kupang Kolonel (Arh) I Made Kusuma Dhyana Graha, Karo Humas Provinsi NTT Dr. Marius Jelamu serta Para Pejabat dilingkup Pemprov NTT dan Kabupaten Kupang. (Humas / Sintus).

  • Bagikan