Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Astaga !! Kemiringan Jembatan Termanu Capai 40 Persen

Jembatan Termanu sudah tidak layak lagi dilalui masyarakat.


OELAMASI, flobamora-spot.com – Jembatan Termanu sudah tua termakan usia akibatnya mengalami kemiringan saat ini. Kemiringan jembatan yang dibangun 50-an tahun lalu itu sudah mencapai 40 %, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

“Jembatan Termanu harus segera diperbaiki karena kemiringannya sudah mencapai 40 persen, jika tidak diperbaiki maka tidak akan dilalui oleh masyarakat baik dari ke Kupang ke Amfoang atau sebaliknya”, kata Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang – (PUPERA) Kabupaten Kupang Joni Nomseoh kepada Media di Oelamasi, Rabu (11/9/2019).

Terkait kemungkinan ada jalan alternatif untuk memudahkan akses masyarakat, mantan pejabat di lingkungan pemerintah Kota Kupang itu menambahkan, Musim penghujan sudah dekat dan Pemerintah Provinsi telah menyiapkan jalan alternatif bagi kelancaran transportasi antar masyarakat dari dan ke Amfoang.

“Pemerintah Provinsi akan memperbaiki jalan atau jalur alternatif untuk akses masyarakat tahun kemarin itu ada kerusakan. Juga ada jalur melalui Lelogama, keluar kembali di Amfoang Barat Daya. Kita harapkan Perhatian dari pemerintah provinsi kepada Kabujpaten Kupang”, ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pembangunan Jembatan itu menjadi kewenangan Pemerintah provinsi meski berada di Wilayah Kabupaten Kupang.

“Dan sesuai koordinasi dengan Pemerintah provinsi, perencanaan pembangunan jembatan itu sudah ada, namun masih menungga penganggarannya, sehingga kemungkinan pembangunannya baru berjalan tahun 2020.

Pembangunan Jembatan di atas bentangan sepanjang 150 meter itu, memerlukan biaya hingga 70 Milyar, untuk pekerjaan Konstruksi tiang pancang dengan mutu terbaik sehingga bisa bertahan 40 – 50 tahun ke depan.

“Jembatan Termanu membutuhkan konstruksi dengan mutu kelas tinggi sehingga bisa bertahan 40 – 50 tahun ke depan”, jelas Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang itu.
Lebih jauh ia mengatakan, kultur jembatan Termanu berada di dekat laut sehingga kemungkinan Abrasi sangat tinggi.

“Kultur tanah dekat laut sehingga akan terjadi abrasi sungai dan pantai apalagi sepanjang tahun air di area itu tidak kering, karena itu pembangunan jembatan tersebut tidak asal jadi”, pungkasnya. (Sintus)

  • Bagikan