Yakob Issu: “Istriku, Kembalilah ke Rumah Anak-anak Kita Menunggumu”

  • Bagikan


Opa Yakob Issu sedang berdoa memohon Tuhan bimbing Istrinya Jublina Issu Bota kembali ke rumah. Istrinya telah hilang 3 bulan entah ke mana.

Oelamasi, flobamora-spot.com – Adalah Yakob Issu, mantan kepala Sekolah SD – SMP Satu Atap Benu, Takari. Pria berusia 75 tahun yang telah memasuki masa pension pada tahun 2012, opa dari 4 orang cucu, warga RT 02 RW 01 dusun 01 Nunu desa Benu kecamatan Takari, Kabupaten Kupang  ini sedang galau saat flobamora-spot.com mendapatinya di Ruang Humas Kabupaten Kupang. Yakob galau lantaran istrinya Marselina Jublina Issu Bota, yang ia cintai, telah keluar dari rumah tanpa kabar sejak 18 Juni 2019 lalu dan tidak kembali hingga saat ini.

“Istriku, pulang ke rumah ini, karena anak-anak sedang menunggu. Ingat Ugha dan Soli. Mereka masih membutuhkan mama”, ungkap Issu sambil menahan air mata kepada media ini, Rabu, (4/9).

Sebelum Jublina meninggalkan rumah ia sempat meminta uang kepada Yakob Issu pada tanggal 17 Juni 2019 untuk membayar bunga gadean senilai Rp. 400. 000, namun Yakob tidak memiliki uang sehingga harus meminjam ke Pos Giro.

“Saya bilang tidak ada uang dan besok 18 juni kita ke pos giro. Pinjam 400 ribu. Setelah ambil saya kontak dia, datang sudah kita mau bayar bunga gadean. Dia tidak mau datang. Saya tunggu-tunggu teman pensiun (Yulius Ataupah) datang, bilang maitua di rumah. Tapi ada Anak-anak ojek bilang pak Ataupah muat ibu jalan ke bawah. Akhirnya saya pulang sampai di rumah jam 14.00. Anak-anak  kasihtau lagi bapak Ataupah singgah muat ibu di rumah”, kisah pria asal kabupaten Timor Tengah Selatan ini.

Yakob masih bercerita, sebelum pergi dari rumah, Istri sempat menulis surat untuk dua anaknya Ugha dan Soli dan 5 anaknya yang lain. “Bunyinya, Nota buat Ugha dan Soli. Mama ada pi gadean karena ini hari sudah tanggal 18. Mama pi bayar bubga sa”, ujarnya sambil menunjukkan nota yang ditulis sang istri.

Yakob masuk ke rumah dan ajak anak-anak makan sebelum kembali ke cabang Oesusu untuk suatu keperluan. “Sat ke Oesusu itu saya bertemu dengan pak Ataupah di jalan dengan motor. Saya tahan. Dia berdiri saya Tanya, kenapa bapak ajar putar balik kenapa tadi bapak bilang tidak muat, anak-anak  bilang bapak yang muat istri saya. Pak Ataupah bilang mau kasihtau tapi takut  bapa marah. Saya bilang marah untuk apa, kita tetangga. Dia tidak bisa jawab, Saya jalan terus. Mulai itu istri saya hilang kabar”, ujarnya.

Ia mengakui Sudah lapor ke berbagai pihak, termasuk pihak Kepolisian, Bandara El Tari, Pihak Pelabuhan Tenau dan mengumumkan di berbagai Media massa.

.“Juga ke tim doa. Ada tim doa bilang dia masih di Kupang  belum keluar dari NTT. Saya minta Tuhan bimbing dia pulang, karena kami nikah sah pada tahun 1997. Tuhan kasih kami anak 7 dua sudah Nikah dan lima lainnya belum. Apapun keadaanya saya tetap terima dia, karena saya sangat sayang dia. Mama pulang sudah ke rumah.saya dan anak-anak tunggu. Masyarakat yang tau keberadaan istri saya tolong informasikan untuk saya jemput dia”, pintanya di penghujung wawancara.

  • Bagikan