Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tarian Bidu Khas TTU Warnai Pembukaan Pameran Tahun 2019

Tampak para penari Tarian Bidu khas TTU sedang meliuk-liuk di atas panggung acara.

Lasiana, flobamora-spot.com – Pameran Pembangunan dan Hiburan Rakyat NTT tahun 2019 dibuka Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi di Pantai Lasiana pada Rabu malam (14/8/2019. Acara Pembukaan diwarnai Tarian Bidu Khas Kabupaten Timor tengahUtara dibawakan Putra-putri asal TTU yang merupakan Mahasiswa yang sedang menuntut Ilmu di seluruh Perguruan Tinggi di Kota Kupang. Mereka tergabung dalam Ikatan Mahasiswa TTU (IMATTU).
Ketua Ikatan Mahasiswa TTU (IMATTU) Kupang, Junirius Daryanto Mano mengapresiasi upaya pemerintah NTT dalam mengembangkan parawisata NTT lewat berbagai cara.
“Apresiasi besar kepada Pemprov NTT yang terus berjuang mempromosikan parawisata budaya, parawisata alam dan bentuk parawisata lainnya sebagai modal pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat berbagai even yang melibatkan kaum muda,” kata Mano saat ditemui flobamora-spot.com.
Pantauan flobamora-spot.com, penampilan putra-putri Biinmaafo itu sangat memukau sehingga mengundang sorak-sorai dan tepuk tangan bahagia dari para pengunjung yang menghadiri acara pembukaan pameran di Obyek wisata terfavorit di Kota Kupang itu. Berbagai apresiasi diberikan kepada para penari tersebut seusai turun dari panggung pagelaran pentas seni budaya itu.

Menurut Mano, event seperti ini harus terus dilakukan agar menjadi ajang promosi seni dan budaya. “Jika setiap tahun kegiatan ini digelar, maka akan menjadi wisata budaya dan bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan angka kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” tutur Mano.

Koordinator Kelompok Penari IMATTU Kupang, Jovan Faot menyampaikan pendapat serupa. “pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus punya semangat untuk melestarikan budaya agar nilai-nilai budaya itu terus eksis di tengah masyarakat sebagai warisan yang ditinggalkan oleh para pendahulu kita,” ungkap Faot.

Jovan juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah daerah (Pemda) TTU yang mempercayakan mahasiswa – mahasiswi IMATTU Kupang untuk menampilkan tarian bidu dalam acara yang sangat bermartabat ini.
“Terimakasih kepada PEMDA TTU yang mempercayai kami untuk mewakili TTU dalam kegiatan ini,” ungkanya.

Dalam kesempatan itu Wagub NTT juga menlauching aplikasi Tapaleuk yang bisa memberikan informasi tentang lokasi wisata yang bisa dikunjungi di wilayah NTT dan informasi wilayah NTT.
Sekilas tentang Tarian Bidu Khas TTU.
Tari Bidu merupakan tarian tradisional yang berasal dari tradisi adat masyarakat Insana yang sudah diwariskan secara turun temurun. Tarian ini dulunya digunakan masyarakat sebagai media bagi para pemuda dan pemudi, khususnya bagi para remaja yang sudah direstui orang tua atau sudah siap dinikahkan untuk saling mengenal dan memilih jodoh yang mereka inginkan.
Dalam tradisi masyarakat Insana ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh para pemuda dan pemudi sebelum melakukan pernikahan. Pertama, bagi para pemuda dan pemudi yang sudah siap harus melakukan perjanjian dan perencanaan terlebih dahulu, yang disebut dengan Hameno Bidu. Kemudian para pemuda dan pemudi tersebut bertemu di tempat yang sudah ditentukan dan melakukan Tari Bidu dengan disaksikan oleh para warga setempat termasuk para orang tua.
Dalam tarian tersebut para pemuda menari satu persatu sambil memilih wanita yang disukainya. Setelah menemukan wanita idamannya, pemuda tersebut kemudian menandai wanita yang dipilihnya. Setelah mereka sama-sama setuju kemudian dilanjutkan dengan proses berikutnya yaitu Hanimak. Hanimak sendiri merupakan suatu proses pengenalan secara etis, romantis dan berbobot yang dilakukan oleh seorang pria dan wanita atas ijin orang tua mereka.
Setelah menemukan kecocokan, langsung melakukan Binor, yaitu suatu proses saling bertukar dan menyimpan barang masing-masing dengan tempat sirih, kain, pakaian dan lain-lain. setelah tahap tersebut dilalui kemudian kedua belah pihak saling bertemu dan merencanakan prosesi peminangan.
Pameran ini akan berlangsung sejak hari ini, 14 hingga 18 Agustus 2019. (Barto / Sintus).

  • Bagikan