Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

80 Persen Pendapatan Kota Kupang Dari Sektor Jasa

para nara sumber bersama peserta Rakoor


Kupang, flobamora-spot.com – Untuk menggenjot kerjasama dalam membangun Kota Kupang, Pemerintah melalui dinas pariwisata mengadakan Rapat Koordinasi antara Pemerintah dan sektor pendukung Pariwisata se – Kota Kupang tahun 2019. Kegiatan dihelat di bawah tema “Membangun pariwisata yang kondusif” diikuti 50 peserta dari berbagai kalangan Pelaku Pariwisata.

Penjabat Sekda Kota Kupang Ely Wairata dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut di Aula Hotel Naka Selasa (23/7)mengatakan, sebagai ibukota provinsi, Kota Kupang mempunyai posisi strategis dan diminati banyak orang.
“80 persen PDRB Kota Kupang berasal dari sektor jasa, karena itu Kota ini harus dibenahi sehingga menarik simpati masyarakat dari daerah lain”, kata Pria asal Ambon itu.
Ia mengatakan, Pariwisata telah ditetapkan sebagai Prime Mover dari semua program yang didorong Pemerintah Provinsi, sehingga Kota Kupang, mau tidak mau mengikuti gebrakan yang dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Yunus Bureni Salah satu Pemateri dari Kementrian Hukum dan HAM NTT mengatakan, bicara pariwisata harus secara integritas, tidak bisa hanya oleh dinas pariwisata.
“Dinas Pariwisata harus membangun zona kreativitas untuk semua pelaku seni dapat berkreasi dalam forum tersebut”, kata Bureni.
Wakapolres Kupang Kota, Kompol, Edwar Jacky Umbu Kaledi, Nara Sumber lainnya menjelaskan, Keamanan di sector pariwisata di Kota Kupang sejauh ini masih kondusif meski ada satu dua kasus di daerah lain.
“Tidak ada ancaman terhadap turist di Kota Kupang sejauh ini”, tegas Kaledi.

PLT Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang Balina Ully yang juga tampil sebagai Nara Sumber mengatakan, Salah satu program tahun ini yakni rakor pemerintah dan sector pendukung pariwisata dan Pelatihan pemandu wisata kuliner
“Pembangunan pariwisata bukan tugas dinas saja tapi juga masyarakat, termasuk pelaku pariwisata”, katanya.
Ia mengatakan, akhir bulan ini akan ada Sail Indonesia yang diikuti Negara tetangga termasuk Australia sehingga kemungkinan besar akan singgah di Kota Kupang sebelum berkeliling Indonesia. “Kita harus siap untuk itu”, ujarnya.
Ia menyebut Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mendorong pariwisata yakni Atraksi, Untuk menarik wisatawan datang, Aksesibilitas dan Aspek Aminitas yakni Fasilitas di luar akomodasi yang perlu disiapkan, Seperti rumah makan, hotel dan berbagai hal lainnya.
“Dari tiga hal tersebut Aksesibilitas yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan Pariwisata”, tuturnya.
Pengurus Dekranasda Kota Kupang. Maria Bunga Fernandez, Nara Sumber lainnya mengatakan, Dewan kerajinan nasional daerah merupakan wadah berhimpunya segenap pemangku kepentingan seni kerajinan di daerah.
“Kehadiran Dekranasda untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa”, ujarnya.
Ia mengatakan, Dekranasda Kota Kupang sudah melatih penenun, memberikan bantuan dan mempromosikan hasil kerajinan tenun ikat baik dalam maupun luar daerah.
“saat ini Dekranasda sedang mengembangkan motiv tenun sepe, membuat buku profil tenun ikat supaya masyarakat bisa mengetahui motiv seluruh NTT dan untuk mendukung seluruh program dan kegiatan Dekranasda akan membangun sebuah gedung di sebelah Hotel Inaboi lengkap dengan ruang atraksi tenun”, pungkasnya.

  • Bagikan