Marianus Maukuru : Kita Gelorakan Gerakan Kembali ke Meja Makan

  • Bagikan
Ka Perwakilan BKKBN NTT Marianus Maukuru sedang mengikuti Senam Flobamora bersama masyarakat di Arena Car Free Day
Peserta jalan santai dalam rangka HARGANAS XXVI 2019


Kupang, flobamora-spot.com – Hari ini Sabtu (29/6/2019) BKKBN Provinsi se-Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS). Di NTT, peringatan HARGANAS dipusatkan di Arena Car Free Day jalan El Tari Kota Kupang dihadiri sekira 3.000 masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama untuk sebuah kehidupan berbasis pendidikan baik itu pendidikan pengetahuan maupun agama, nilai dan norma. Untuk itu negara memandang keluarga itu memiliki peran strategis karena setiap kita berasal dari keluarga dan keluarga sebagai sumber penghidupan peradaban umat manusia.
“Hari ini, kita keluarkan sebuah gerakan namanya Gerakan kembali ke Meja makan. kedua gerakan 1821 apa artinya. kalo bisa pada pukul 18.00 – 21.00 Medsos dilepas, TV tidak boleh dibuka, supaya keluarga memanfaatkan waktu, pertama, untuk berdoa keluarga mungkin, keluarga bisa berdiskusi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan hal positif lain untuk keluarga. Hari ini kita menelurkan gerakan itu”, tegas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Marianus Maukuru kepada flobamora-spot.com di Arena Car Free Day jalanEl tari Kota Kupang Sabtu (29/6/2019).
“Kami berpesan, dalam momentum Hari Keluarga ini kita lakukan 4 hal, pertama keluarga berkumpul sekali sehari di meja makan, untuk membangun komunikasi, Kedua, Keluarga berinteraksi antar keluarga dulu baru boleh dengan orang lain supaya memecahkan persoalan-persoalan anak dan orangtua, Ketiga, keluarga berbagi. Jadi orangtua harus berbagi apa dengan anaknya, anak harus berbagi apa dengan orangtua. anak tidak perlu berbagi uang tapi dengan cara dia belajar sungguh-sungguh dia bekerja bertanggungjawab. keempat Keluarga berdaya. Keluarga diberdayakan, semua anggota keluarga harus memiliki pendidikan setinggi-tingginya”, tandasnya.

masyaraakt Kota Kupang sedang asyi dengan Senam Flobamora


Ia meminta, ke depan keluarga-keluarga harus melepaskan kegiatan-kegiatan yang tidak membangun. “Misalnya, selama ini dengan media sosial. komunikasi antar keluarga menjadi sirna. Dulu kita katakan jauh di mata dekat di hati. Sekarang, dekat di mata jauh di hati karena apa, dengan medsos kita lebih utamakan komunikasi dengan orang luar tetapi dalam keluarga sendiri tidak”, ujar Pria asal Belu ini.
Menurut dia, Momentum peringatan HARGANAS XXVI tahun 2019 ini dimanfaatkan untuk mengingatkan keluarga-keluarga tentang hal itu. “Hari ini kita undang para keluarg bersama anak ikut acara ini dalam rangka merefleskikan apakah keluarga-keluarga kita selama ini sudah baik, atau biasa-biasa saja atau malah kurang. kalo sudah baik kita pertahankan yang masih tetap kita tingkatkan, yang kurang kita perbaiki sehingga satu ketika kita bisa menciptakan keluarga emas, keluarga bahagia dan sejahtera di mana anggota keluarga sehat, cerdas dan sejahtera. itulah sebuah keluarga ideal yang kita ingin ciptakan”, tuturnya.
Ia mengatakan, BKKBN diberikan mandat untuk suatu tugas utama yaitu membangun keluarga melalui perencanaan yang matang, kapan menikah, dengan siapa, kapan punya anak, anak berapa, jaraknya berapa tahun, kapan mengakhiri kehamilan sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga dan kesehatan reproduksi ibu supaya tidak boleh terjadi kematian ibu hanya karena hamil, melahirkan dan Nifas.
“Itu kita jaga betul. Karena apa ? Perempuan itu memiliki hak reproduksi yang harus dihormati sebagai bagain dari Hak azasi Manusia. lalu yang kedua dengan keluarga yang terencana dengan baik seluruh kebutuhan anggota keluarga itu bisa terpenuhi terutama hak ibu tadi dan hak anak-anak untuk mendapatkan perhatian dalam hal asupan gizinya, tumbuh kembangnya, supaya tidak terjadi gizi buruk dan stunting, sekaligus memperhatikan hak-hak pendidikannya yangmerupakan bagian dari hak azasi anak yang harus dipenuhi”, dia menjelaskan.
Maukuru menjelaskan, Hari Kelurga Nasional ditetapkan berdasarkan keputusan Presiden nomor 39 tahun 2018. Mengapa ? Negara merasa bahwa Keluarga itu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau ayah – ibu – anak atau ibu – anak, atau Ayah – anak, berdasarkan perkawinan yang sah.
“Melalui momentum seperti ini kita mereview, merefleskikan, perjalanan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera”, urainya.
Peringatan HARGANAS diwarnai sosialisasi tentang Keluarga Berencana, jalan santai, senam flobamora, door prize, donor darah, pemeriksaan darah, bazaar murah kita kerja sama dengan Bank, periksaan kesehatan oleh Dedari, konsultasi Kesehatan dan KB, pemeriksaan Virus HIV dan berbagai kegiatan lainnya.

  • Bagikan